UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang menyiapkan langkah strategis untuk menekan lonjakan harga beras yang dalam beberapa pekan terakhir mengalami peningkatan signifikan.
Salah satu langkah utama yang akan dilakukan adalah menggelar operasi pasar di berbagai titik strategis.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Jombang, Suwignyo, menyampaikan bahwa kenaikan harga beras telah berdampak pada meningkatnya Indeks Perkembangan Harga (IPH) di daerah tersebut.
Ia menegaskan bahwa operasi pasar merupakan langkah cepat pemerintah untuk menjaga stabilitas harga sekaligus meringankan beban masyarakat.
Operasi pasar ini akan melibatkan sejumlah pihak, termasuk Perum Bulog dan Koperasi Desa Merah Putih, yang selama ini telah mendukung kelancaran distribusi beras di beberapa daerah.
Menurut Suwignyo, distribusi beras dari Bulog, termasuk melalui jaringan Koperasi Merah Putih di Mojokerto, telah berjalan dengan baik.
Pemkab Jombang berharap adanya mekanisme serupa agar segera diterapkan di wilayahnya supaya masyarakat bisa memperoleh beras berkualitas dengan harga sesuai ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Kegiatan operasi pasar dijadwalkan dimulai pada Senin (4/8/2025) dengan lokasi pertama di Pasar Pon.
Selanjutnya, kegiatan serupa akan dilaksanakan di pasar-pasar rakyat lain serta beberapa kecamatan.
Operasi pasar tidak hanya menyasar konsumen langsung, tetapi juga pengecer, dengan harapan mampu menekan harga dari tingkat distribusi awal.
Setiap lokasi operasi pasar akan disediakan pasokan sekitar dua ton beras.
Beras tersebut akan dikemas dalam paket berukuran lima kilogram, dengan ketentuan pembelian maksimal dua paket per orang.
Kebijakan ini diterapkan untuk memastikan distribusi yang merata sehingga lebih banyak masyarakat yang dapat memanfaatkannya.
Saat ini, harga beras medium di pasaran berada di kisaran Rp13.000 hingga Rp14.000 per kilogram.
Melalui operasi pasar ini, pemerintah daerah akan menjual beras dengan harga yang lebih rendah atau sesuai dengan HET, sehingga dapat membantu masyarakat mengatasi beban ekonomi akibat kenaikan harga pangan.
Selain untuk menstabilkan harga, operasi pasar ini juga diharapkan dapat menjaga ketersediaan stok beras di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat.
Pemkab Jombang optimistis program ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah sekaligus mengendalikan inflasi pangan.
Suwignyo menekankan pentingnya kerja sama seluruh pihak, baik pemerintah daerah, Bulog, maupun koperasi, dalam menjalankan program ini.
Dengan sinergi yang kuat, diharapkan operasi pasar tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga dapat menciptakan stabilitas harga beras yang berkelanjutan.
“Dengan adanya operasi pasar ini, masyarakat diharapkan dapat membeli beras dengan harga yang wajar sekaligus mendapatkan kepastian ketersediaan pasokan,” ungkapnya.
Pemkab Jombang berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan di lapangan agar langkah ini benar-benar efektif dan tepat sasaran.***