Kenaikan Harga Cabai Rawit di Kediri, Imbas Peningkatan Serapan ke Luar Jawa

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Tuesday, 2 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Harga cabai rawit di Kediri mulai bergerak naik meski pasokan dari petani terpantau cukup stabil.

Kenaikan harga ini terjadi karena permintaan dari luar Jawa, khususnya wilayah Jabodetabek dan Kalimantan, semakin tinggi.

Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri merilis data pergerakan harga pada Senin (1/9/2025).

Disebutkan bahwa pengiriman cabai rawit merah (CRM) dari Pasar Induk Pare ke Jabodetabek mencapai 1,5 ton.

Selain itu, industri menyerap 4 ton cabai merah besar (CMB), 0,5 ton cabai merah keriting (CMK), dan 3 ton cabai rawit merah.

Untuk Kalimantan, distribusi CRM yang sebelumnya hanya 3 ton meningkat dua kali lipat menjadi 6 ton.

Ketua APCI Kabupaten Kediri, Suyono, menjelaskan bahwa meski pasokan cabai rawit meningkat, harga tetap terdorong naik karena serapan ke luar Jawa semakin besar.

Baca Juga :  Babinsa Kodim 0802/Ponorogo Aktif Dampingi Petani untuk Wujudkan Ketahanan Pangan

Sementara itu, harga cabai merah besar dan cabai merah keriting terpantau stabil meskipun pasokan mengalami penyesuaian.

Untuk CRM varietas Brengos 99, harga yang semula Rp19.000 naik Rp2.000 menjadi Rp21.000 per kilogram.

Varietas Asmoro 043 juga mengalami kenaikan dari Rp17.000 menjadi Rp20.000 per kilogram, atau naik Rp3.000.

Kenaikan paling signifikan terjadi pada varietas Prentol/Tumi 99, yang sebelumnya Rp12.000 melonjak Rp5.000 hingga mencapai Rp17.000 per kilogram.

Sementara itu, harga CMB relatif stabil. Varietas Gada MK dipasarkan seharga Rp19.000 per kilogram, Imola berada di kisaran Rp17.000 per kilogram, dan varietas Sandi 08 dijual Rp16.000 per kilogram.

Untuk CMK, harga juga tidak mengalami perubahan. Varietas Boos Tavi tetap di angka Rp24.000 per kilogram, sedangkan varietas Sibad dijual Rp22.000 per kilogram.

Baca Juga :  Harga Cabai di Kediri Tetap Stabil di Tengah Aksi Demo ODOL dan Liburnya Distribusi Industri

Pasokan CMB ke Pasar Induk Pare berasal dari Kediri, Malang, Blitar, dan Jember dengan total 8 ton.

Untuk CMK, pasokan mencapai 1 ton yang seluruhnya berasal dari Kediri. Sedangkan pasokan CRM lebih besar, yakni 17 ton, yang dikirim dari wilayah Kediri dan Malang.

Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun pasokan cabai di pasar induk terjaga, tingginya permintaan dari luar Jawa membuat harga, khususnya cabai rawit merah, mengalami penyesuaian naik.

Kenaikan harga cabai rawit di Kediri lebih banyak dipengaruhi oleh serapan pasar luar Jawa yang terus meningkat.

Walaupun pasokan dari berbagai daerah masih cukup stabil, tingginya permintaan menyebabkan harga CRM naik signifikan pada beberapa varietas.

Baca Juga :  Kredit Usaha Rakyat: Solusi Modal Usaha dengan Bunga Rendah

Sementara itu, harga CMB dan CMK tetap stabil sehingga fluktuasi utama hanya terjadi pada cabai rawit merah.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Gus’e Menyapa: Terobosan Bupati Jember Fawait untuk Dekatkan Pemerintah dengan Warga dan Dorong UMKM
Harga Cabai di Kediri Anjlok Lagi, Petani Mulai Rugi Meski Pasokan Stabil
Medco E&P dan SKK Migas Sukses Dorong Pemberdayaan Ekonomi di Desa Giriyoso, Musi Rawas
Bulan Batik Malang 2025: Wujud Apresiasi dan Kebanggaan Atas Warisan Budaya Lokal
Disnaker Sumenep Akui Belum Terima Juknis Program Magang Nasional 2025 dari Pemerintah Pusat
Cara Cepat Ajukan KUR BRI 2025 Melalui Aplikasi BRImo, Tanpa Harus ke Kantor Cabang
Panduan Lengkap Tahapan Pendaftaran CPNS 2026, Calon ASN Wajib Tahu!
Panduan Lengkap: Syarat Aktivasi Rekening PIP 2025 untuk Siswa SD dan SMP

Berita Terkait

Monday, 20 October 2025 - 21:00 WIB

Gus’e Menyapa: Terobosan Bupati Jember Fawait untuk Dekatkan Pemerintah dengan Warga dan Dorong UMKM

Monday, 20 October 2025 - 20:30 WIB

Harga Cabai di Kediri Anjlok Lagi, Petani Mulai Rugi Meski Pasokan Stabil

Monday, 20 October 2025 - 20:00 WIB

Medco E&P dan SKK Migas Sukses Dorong Pemberdayaan Ekonomi di Desa Giriyoso, Musi Rawas

Monday, 20 October 2025 - 19:30 WIB

Bulan Batik Malang 2025: Wujud Apresiasi dan Kebanggaan Atas Warisan Budaya Lokal

Monday, 20 October 2025 - 19:00 WIB

Disnaker Sumenep Akui Belum Terima Juknis Program Magang Nasional 2025 dari Pemerintah Pusat

Berita Terbaru