UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kabupaten Malang menunjukkan keseriusannya dalam menjaga stabilitas pangan dengan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM).
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Senin (1/9/2025) pagi di Gedung Cindewilia, Kecamatan Pakisaji, dengan dihadiri langsung oleh Bupati Malang, Sanusi, Wakil Bupati Lathifah Shohib, serta jajaran Forkopimda.
Turut hadir pula pimpinan DPRD Kabupaten Malang, para kepala perangkat daerah, Kapolres Malang, Dandim 0818/Malang-Batu, Kepala BPS, pimpinan Bulog Cabang Malang, camat, hingga kepala desa.
Kehadiran lintas sektor ini menjadi bukti nyata bahwa pengendalian harga pangan tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan membutuhkan sinergi bersama.
Bupati Sanusi menegaskan bahwa penyelenggaraan pasar murah beras ini merupakan bentuk intervensi pemerintah untuk meringankan beban masyarakat di tengah fluktuasi harga.
Menurutnya, keberadaan stok yang cukup dan distribusi yang tepat sasaran menjadi kunci utama dalam menjaga ketahanan pangan daerah.
Sanusi juga menyampaikan apresiasinya kepada Kapolres, Dandim, dan Bulog yang telah mendukung penuh kegiatan ini.
Ia berharap, GPM tidak hanya menjadi kegiatan sesaat, tetapi bisa berlangsung secara berkesinambungan demi kesejahteraan warga Kabupaten Malang.
Dalam pelaksanaan GPM ini, beras kualitas baik ditawarkan dengan harga Rp55.000 per kemasan 5 kilogram.
Harga tersebut jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran saat ini, sehingga tidak mengherankan bila masyarakat begitu antusias menyambut program ini.
Data dari panitia menunjukkan, sebanyak 8 ton beras didistribusikan pada kesempatan tersebut, mencakup 33 kecamatan di wilayah Kabupaten Malang.
Ketersediaan pangan dengan harga yang ramah di kantong ini diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat dan menekan potensi inflasi akibat kenaikan harga beras.
Selain penyaluran langsung melalui pasar murah, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang juga memastikan stok cadangan yang cukup.
Dari Bulog, tercatat ada tambahan 1.393 ton beras yang disiapkan untuk menjaga kestabilan pasokan.
Bahkan, hingga kini Bulog Malang masih memiliki cadangan sekitar 35.000 ton beras yang dianggap mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga beberapa bulan ke depan.
Ketersediaan stok yang besar ini menjadi jaminan bahwa masyarakat Kabupaten Malang tidak perlu khawatir terhadap kelangkaan beras, sekaligus memastikan distribusi tetap berjalan merata.
Gerakan Pangan Murah yang digelar Pemkab Malang tidak hanya sekadar pasar murah, tetapi juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan pangan daerah.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, aparat keamanan, hingga Bulog, masyarakat mendapatkan kepastian bahwa kebutuhan pokok tetap bisa dijangkau meski harga pasar berfluktuasi.
Program ini juga menjadi wujud nyata hadirnya pemerintah di tengah masyarakat, terutama dalam menghadapi isu strategis seperti kenaikan harga pangan.
Harapannya, langkah seperti ini bisa terus berlanjut sehingga kesejahteraan masyarakat semakin meningkat dan stabilitas ekonomi daerah tetap terjaga.***