UMKMJATIM.COM – Kekayaan budaya Lamongan kembali mencuri perhatian nasional melalui keindahan batik khas bermotif ikan lele, ikon daerah yang selama ini dikenal sebagai “Kota Lele”.
Ketua Bidang Wirausaha Baru Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Metty Herindra, memberikan apresiasi tinggi terhadap kreativitas para pengrajin lokal setelah melihat langsung hasil karya mereka di Kabupaten Lamongan pada Selasa (7/10/2025).
Metty menilai bahwa batik dengan motif lele memiliki nilai artistik yang tinggi karena berhasil mengangkat unsur kearifan lokal dalam wujud seni tekstil.
Ia mengaku kagum terhadap kemampuan pengrajin Lamongan yang dapat menjadikan sosok ikan lele—yang identik dengan warna hitam—sebagai inspirasi motif batik yang anggun dan bernilai estetik.
Menurutnya, hasil karya tersebut merupakan bukti nyata bahwa para pengrajin di daerah memiliki daya cipta luar biasa dalam memadukan tradisi dan inovasi.
Dalam kunjungannya, Metty juga menegaskan bahwa Dekranas memiliki komitmen kuat untuk menjaga keberlangsungan batik sebagai warisan budaya bangsa.
Ia menyampaikan bahwa pihaknya terus mengajak masyarakat agar semakin mencintai dan menggunakan batik tulis maupun batik cap, bukan hanya batik hasil cetak mesin (printing).
Metty menilai bahwa batik tulis dan batik cap memiliki nilai seni yang lebih tinggi karena dikerjakan secara manual dengan ketelatenan dan keuletan tangan para pengrajin.
Menurutnya, membeli batik tulis berarti ikut menghargai perjuangan dan keterampilan pengrajin yang berkontribusi menjaga identitas budaya Indonesia.
Sebagai Ketua Bidang Wirausaha Baru, Metty juga menjelaskan bahwa Dekranas terus mendorong lahirnya wirausaha muda kreatif di berbagai daerah.
Melalui berbagai pelatihan dan pendampingan, pihaknya berupaya mencetak generasi baru pelaku usaha di sektor wastra dan batik.
Ia menuturkan bahwa program ini telah berjalan di sejumlah daerah seperti Bojonegoro, Jepara, dan Lamongan, dengan tujuan memperkuat industri kreatif lokal agar semakin mandiri dan berdaya saing.
Menurut Metty, potensi batik Lamongan sangat besar untuk dikembangkan, terutama karena memiliki ciri khas yang tidak dimiliki daerah lain.
Keunikan motif lele menjadi daya tarik tersendiri yang bisa diangkat ke tingkat nasional bahkan internasional.
Melihat pesona dan keunikan batik Lamongan, Metty juga berencana menjadikan motif lele sebagai desain seragam resmi bagi pengurus Dekranas, khususnya di bidang wirausaha baru.
Ia menilai bahwa motif ini bukan hanya indah dan menarik, tetapi juga memiliki nilai filosofis yang menggambarkan ketekunan serta semangat masyarakat Lamongan.
Rencana tersebut menjadi bentuk nyata dukungan Dekranas terhadap produk lokal sekaligus cara memperkenalkan karya pengrajin Lamongan ke skala yang lebih luas.
Melalui apresiasi ini, Metty berharap agar batik Lamongan terus berkembang dan semakin dikenal di kancah nasional.
Ia menilai bahwa dengan dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga pelaku industri kreatif, batik khas Lamongan memiliki peluang besar untuk menjadi produk unggulan Jawa Timur bahkan Indonesia.
Metty juga berharap masyarakat semakin mencintai batik sebagai bagian dari identitas bangsa.
Menurutnya, setiap lembar batik bukan sekadar kain, tetapi juga cerita tentang ketekunan, budaya, dan kebanggaan terhadap karya anak negeri.***