Harga Cabai di Kediri Mulai Turun, Pasokan Melimpah Bikin Pasar Stabil

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Monday, 13 October 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Pergerakan harga cabai di Kabupaten Kediri menunjukkan tren penurunan.

Berdasarkan laporan dari Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri di Pasar Induk Pare, Minggu (12/10/2025), dua komoditas utama yakni Cabai Merah Keriting (CMK) dan Cabai Rawit Merah (CRM) mengalami penurunan harga yang cukup signifikan dibandingkan hari-hari sebelumnya.

Untuk cabai merah keriting varietas Boos Tavi, harga kini tercatat di angka Rp36.000 per kilogram, turun Rp3.000 dari posisi sebelumnya yang mencapai Rp39.000 per kilogram.

Sementara itu, varietas Sibad juga mengalami penurunan dari Rp37.000 menjadi Rp34.000 per kilogram.

Tidak hanya CMK, penurunan harga juga terjadi pada cabai rawit merah. Varietas Brengos 99 turun tipis dari Rp26.000 menjadi Rp25.000 per kilogram.

Baca Juga :  Nasi Cokot, Menu Praktis untuk Berbuka dan Sahur di Ponorogo

Varietas Asmoro 043 masih stabil di Rp24.000 per kilogram, sedangkan Prentol/Tumi 99 tercatat turun dari Rp21.000 menjadi Rp20.000 per kilogram.

Ketua APCI Kabupaten Kediri, Suyono, menjelaskan bahwa penurunan harga cabai kali ini disebabkan oleh pasokan yang melimpah di pasar.

Meskipun jumlah pasokan cabai merah keriting meningkat, harga justru turun karena stok di pasar mencukupi kebutuhan.

Menurutnya, penurunan harga cabai rawit merah (CRM) tidak terlalu tajam karena pasokannya justru sedikit menurun, namun tidak dalam jumlah yang signifikan.

“Harga CRM dan CMK memang turun sedikit, meskipun pasokan CMK bertambah. Sementara CRM pasokannya berkurang, tapi tidak banyak,” jelasnya.

Adapun untuk Cabai Merah Besar (CMB), harga cenderung stabil di kisaran Rp40.000 hingga Rp44.000 per kilogram, tergantung varietasnya.

Baca Juga :  Panen Raya di Sejumlah Daerah Tekan Harga Cabai di Pasar Induk Pare

Beberapa varietas yang masih mendominasi di pasar antara lain Gada MK, Imola, dan Sandi 08.

Dari sisi distribusi, aktivitas pengiriman cabai dari Pasar Induk Pare, Kediri, ke sejumlah daerah tetap berjalan lancar.

Total pengiriman ke wilayah Jabodetabek mencapai 4 ton, terdiri atas 1 ton cabai merah keriting dan 3 ton cabai rawit merah.

Selain itu, sektor industri pengolahan cabai juga menunjukkan tingkat serapan yang cukup baik.

Dari total distribusi, tercatat penyerapan industri mencapai 3 ton cabai besar, 0,7 ton cabai keriting, dan 2 ton cabai rawit merah.

Namun untuk sementara waktu, pengiriman ke wilayah Kalimantan dihentikan sementara atau libur distribusi.

Pasokan cabai yang beredar di Kediri kali ini berasal dari berbagai daerah sentra produksi.

Baca Juga :  Pemkab Bondowoso Tindaklanjuti Surat Edaran Gubernur Terkait Pembayaran THR Karyawan

Cabai Merah Besar (CMB) didatangkan dari Kediri, Jember, Blitar, Probolinggo, dan Mataram dengan total 8 ton.

Sedangkan Cabai Merah Keriting (CMK) banyak dipasok dari Kediri dan Nganjuk dengan jumlah 2,3 ton.

Untuk Cabai Rawit Merah (CRM), pasokan mencapai 13 ton yang berasal dari Kediri, Jawa Tengah, dan Jombang.

Melimpahnya pasokan ini menjadi faktor utama yang membuat harga cabai di Kediri mulai stabil bahkan cenderung menurun.

Dengan kondisi pasokan yang terkendali dan permintaan pasar yang tetap stabil, APCI Kabupaten Kediri optimistis harga cabai akan tetap terjaga di level aman hingga beberapa pekan ke depan.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Panduan Lengkap Mengidentifikasi Informasi Resmi BLT Kesra 2025 agar Terhindar dari Penipuan
Cara Memastikan NIK Tetap Aktif agar Tidak Gagal Menerima BLT Kesra 2025
Pentingnya Mengecek Bansos 2025 Secara Mandiri untuk Memastikan Hak Penerima Terpenuhi
BMKG Sumbar: Info Cuaca, Peringatan Dini, dan Update Gempa Terkini Sumatera Barat
Program OPLAH 2025 di Jember Genjot Produktivitas Lahan dan Dorong Target Produksi Padi 1 Juta Ton
Sumenep Kembangkan Tumpang Sari Padi–Siwalan untuk Optimalkan Lahan Marginal dan Perkuat Ketahanan Pangan
Empat UKM Jawa Timur Raih Kontrak Ekspor Rp3,95 Triliun dengan Malaysia di Festival Ekspor 2025
Dekranasda Bojonegoro dan Jepara Perkuat Kolaborasi: Dorong Inovasi Kerajinan di Era Digital

Berita Terkait

Friday, 28 November 2025 - 12:00 WIB

Panduan Lengkap Mengidentifikasi Informasi Resmi BLT Kesra 2025 agar Terhindar dari Penipuan

Friday, 28 November 2025 - 10:00 WIB

Cara Memastikan NIK Tetap Aktif agar Tidak Gagal Menerima BLT Kesra 2025

Friday, 28 November 2025 - 08:00 WIB

Pentingnya Mengecek Bansos 2025 Secara Mandiri untuk Memastikan Hak Penerima Terpenuhi

Thursday, 27 November 2025 - 22:07 WIB

BMKG Sumbar: Info Cuaca, Peringatan Dini, dan Update Gempa Terkini Sumatera Barat

Thursday, 27 November 2025 - 20:30 WIB

Program OPLAH 2025 di Jember Genjot Produktivitas Lahan dan Dorong Target Produksi Padi 1 Juta Ton

Berita Terbaru