UMKMJATIM.COM – Harga cabai di Pasar Induk Pare, Kabupaten Kediri, menunjukkan sedikit peningkatan pada akhir Oktober 2025.
Berdasarkan laporan terbaru dari Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri, harga Cabai Merah Keriting (CMK) tercatat mengalami kenaikan sebesar Rp2.000 per kilogram.
Kenaikan ini terjadi secara bertahap di beberapa varietas, meski pasokan dari petani masih terpantau stabil.
Ketua APCI Kabupaten Kediri, Suyono, menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pemantauan harga pada Minggu (26/10/2025), varietas Boos Tavi yang sebelumnya dijual Rp30.000 kini naik menjadi Rp32.000 per kilogram.
Sementara varietas Sibad yang sebelumnya Rp28.000 naik menjadi Rp30.000 per kilogram.
“Untuk harga Cabai Merah Keriting hari ini memang ada sedikit kenaikan, tetapi pasokan di lapangan masih dalam kondisi stabil,” ujar Suyono.
Ia menambahkan bahwa kenaikan harga ini disebabkan oleh dinamika permintaan pasar yang meningkat menjelang akhir bulan, bukan karena gangguan pasokan dari sentra produksi.
Selain Cabai Merah Keriting, harga Cabai Rawit Merah (CRM) masih relatif stabil.
Varietas Brengos 99 dijual di kisaran Rp18.000 per kilogram, Asmoro 043 di Rp17.000 per kilogram, varietas lokal Kediri Rp16.000 per kilogram, dan Prentol atau Tumi 99 berada pada harga terendah, yakni Rp12.000 per kilogram.
Sementara itu, harga Cabai Merah Besar (CMB) juga terpantau stabil di pasar. Varietas Gada EVO dijual Rp29.000 per kilogram, Imola Rp27.000 per kilogram, dan Sandi 08 berada di kisaran Rp25.000 per kilogram.
Dari sisi distribusi, Pasar Induk Pare tetap menjadi salah satu pusat pengiriman cabai terbesar ke berbagai daerah.
Suyono menjelaskan bahwa pengiriman ke wilayah Jabodetabek meliputi cabai keriting sebanyak 0,8 ton dan cabai rawit merah sekitar 3 ton.
Selain itu, sektor industri juga menyerap pasokan cabai cukup besar, yakni cabai besar 2 ton, cabai keriting 0,7 ton, dan cabai rawit 3 ton.
Namun, untuk sementara waktu, pengiriman ke wilayah Kalimantan masih belum dilakukan karena adanya libur pengiriman.
Adapun sumber pasokan cabai di Pasar Induk Pare berasal dari beberapa daerah sentra produksi di Jawa Timur dan luar daerah.
Pasokan Cabai Merah Besar berasal dari Kediri, Blitar, Probolinggo, dan Mataram dengan total sekitar 7 ton. Sedangkan Cabai Merah Keriting didatangkan dari Kediri dan Nganjuk sebanyak 2 ton.
Untuk Cabai Rawit Merah, pasokan utama berasal dari Kediri dan Jombang dengan total sekitar 14 ton.
Suyono menegaskan bahwa situasi harga masih terkontrol dengan baik dan belum ada indikasi kenaikan yang signifikan.
Menurutnya, kestabilan pasokan di tingkat petani dan pengawasan harga oleh asosiasi menjadi faktor penting dalam menjaga keseimbangan antara permintaan dan ketersediaan di pasar.
“Selama distribusi lancar dan pasokan tetap terjaga, kami optimistis harga cabai bisa tetap stabil meskipun ada sedikit fluktuasi musiman,” pungkasnya.***











