UMKMJATIM.COM – Fungisida kontak seperti Mankozeb menjadi salah satu solusi yang banyak diandalkan para petani jeruk untuk mencegah serangan penyakit jamur.
Produk ini bekerja dengan cara melapisi permukaan tanaman sehingga spora jamur tidak dapat berkecambah.
Karena sifatnya yang tidak diserap oleh jaringan tanaman, efektivitas perlindungan sangat bergantung pada kondisi cuaca.
Ketika tanaman terkena hujan deras, lapisan pelindung akan hilang, sehingga diperlukan penyemprotan ulang agar tanaman tetap aman dari infeksi.
Mulyadi, seorang petani jeruk berusia 37 tahun dari Desa Tumpukrenteng, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, menjelaskan bahwa penyemprotan Mankozeb pada tanaman jeruk sebaiknya dilakukan secara rutin.
Menurutnya, interval idealnya berada di kisaran 7 hingga 14 hari, terutama pada musim dengan kelembapan tinggi atau saat risiko penyakit jamur meningkat.
Ia memilih menggunakan obat tersebut saat musim kemarau karena lebih mudah menempel pada daun dan tidak mudah terhapus oleh air.
Selain itu, penyemprotan pada cuaca cerah membuat obat bekerja lebih optimal.
Petani yang telah berpengalaman ini juga menegaskan pentingnya pemerataan penyemprotan.
Seluruh bagian tanaman perlu terlapisi obat, mulai dari permukaan daun, batang, ranting, hingga buah yang masih berkembang.
Menurutnya, penyemprotan yang tidak merata dapat membuat jamur tetap berkembang di area yang tidak terlindungi, sehingga menghambat produksi buah jeruk.
Dalam proses penyemprotan, aspek keselamatan kerja tidak boleh diabaikan.
Mulyadi menuturkan bahwa petani harus menggunakan sarung tangan, masker, serta pakaian pelindung untuk menghindari paparan langsung bahan kimia.
Selain itu, penyemprotan tidak disarankan dilakukan saat angin bertiup kencang karena angin dapat membawa butiran obat ke arah yang tidak diinginkan dan membahayakan kesehatan pekerja.
Ia juga menekankan agar petani tidak mencampurkan Mankozeb dengan fungisida lain yang bersifat alkali, karena dapat mengurangi efektivitas obat atau menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan.
Mankozeb dikenal sebagai fungisida yang relatif aman digunakan pada berbagai jenis jeruk.
Selama penggunaannya mengikuti dosis, aturan pakai, dan standar keselamatan, obat ini tidak menyebabkan kerusakan pada tanaman.
Oleh sebab itu, mayoritas petani jeruk menjadikan Mankozeb sebagai bagian dari program perlindungan rutin, terutama untuk mencegah penyakit yang sering muncul pada musim lembap seperti bercak daun, embun tepung, atau busuk buah.
Dengan penerapan yang tepat, Mankozeb dapat membantu petani menjaga kesehatan tanaman dan meningkatkan hasil panen.
Namun, petani tetap perlu memperhatikan kondisi lingkungan, pola cuaca, serta prosedur penyemprotan yang benar agar manfaatnya benar-benar maksimal.
Pengelolaan tanaman jeruk yang baik tidak hanya bergantung pada obat, tetapi juga pada ketelatenan dan pemahaman petani dalam merawat tanaman mereka.***











