UMKMJATIM.COM – Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional Natal dan Tahun Baru, pemerintah meningkatkan pengawasan terhadap kebutuhan pokok, termasuk minyak goreng rakyat MINYAKITA.
Kementerian Perdagangan melalui Direktur Tertib Niaga Ditjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN), Mario Josko, melakukan pemantauan langsung di dua lokasi strategis,
yaitu Pasar Pucang Anom dan fasilitas produksi PT Mahesi Agri Karya yang berada di kawasan industri Rungkut, Surabaya.
Upaya ini dilakukan untuk memastikan bahwa baik stok maupun harga MINYAKITA tetap sesuai standar pemerintah.
Mario menjelaskan bahwa pemantauan tersebut merupakan bagian dari langkah antisipatif agar masyarakat mendapatkan minyak goreng dengan harga wajar dan stok yang memadai.
Dari hasil pengecekan lapangan, ia menyatakan bahwa ketersediaan MINYAKITA di Surabaya berada dalam kondisi aman.
Harga yang ditemukan juga berada dalam rentang stabil, bahkan di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan, yaitu Rp15.700 per liter.
Namun, Mario mengakui bahwa harga di tingkat pengecer terkadang melampaui HET bukan karena kenaikan dari produsen, melainkan dari pola distribusi yang kurang tepat.
Beberapa pedagang kecil mengambil barang dari pengecer lain, sehingga memicu penambahan harga berlapis sebelum akhirnya sampai ke tangan konsumen.
“Di sejumlah lokasi, harga naik karena barang berpindah dari toko ke toko. Setiap perpindahan ini menambah margin sehingga harga menjadi lebih tinggi,” jelasnya, Jumat (5/12/2025).
Meski ada dinamika seperti itu, secara umum kondisi pasokan MINYAKITA menjelang Nataru tetap terjaga.
Mario menegaskan bahwa harga nasional juga relatif stabil selama satu bulan terakhir.
Dengan demikian, pemerintah optimistis kebutuhan masyarakat selama periode liburan akhir tahun dapat terpenuhi tanpa gangguan berarti.
Ia berharap kerja sama antara pemerintah daerah, distributor, hingga pengecer bisa menjaga kestabilan ini hingga puncak perayaan.
Sebagai langkah preventif terhadap potensi lonjakan konsumsi jelang Nataru, Kementerian Perdagangan memperkuat koordinasi dengan Satgas Pangan, dinas perdagangan provinsi dan kota, termasuk para produsen dan distributor minyak goreng.
Tujuan koordinasi ini adalah memastikan distribusi MINYAKITA berjalan lancar dan tidak terhambat oleh masalah teknis atau kendala logistik.
Pemerintah menekankan pentingnya menjaga alur distribusi tetap efektif, agar pasokan tidak tersendat dan harga tidak melonjak tajam.
Hasil pemantauan ini juga dikonfirmasi oleh pedagang. Salah satu pedagang di Pasar Pucang Anom, Maisyaroh, mengungkapkan bahwa MINYAKITA termasuk produk minyak goreng yang paling stabil harga dan pasokannya.
Menurutnya, meskipun persediaan yang ia terima terbatas—sekitar lima karton berisi 12 bungkus setiap bulan—ia tetap bisa menjualnya dengan harga terjangkau kepada para pelanggan.
“Dibandingkan merek lain, MINYAKITA memang lebih stabil. Saya jual Rp15 ribu per bungkus, stoknya ada, tapi kalau bisa ditambah,” tuturnya.
Melalui pemantauan ini, Kemendag memastikan bahwa masyarakat Surabaya dan sekitarnya dapat membeli MINYAKITA dengan harga sesuai ketentuan.
Pemerintah juga berkomitmen menjaga kestabilan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok, terutama pada periode yang identik dengan meningkatnya konsumsi dan mobilitas masyarakat.
Dengan pengawasan yang intensif, diharapkan tidak ada gejolak harga maupun kekurangan pasokan yang merugikan konsumen di penghujung tahun.***











