UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kecamatan Pasongsongan terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi desa melalui Program Akselerasi Jaringan Usaha (PAJU).
Program ini dirancang untuk menjadikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai ruang inkubasi bisnis yang mampu melahirkan unit-unit usaha baru dari potensi lokal.
Dengan konsep laboratory and learn, PAJU tidak hanya difokuskan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga diarahkan untuk memperkuat kemandirian ekonomi desa secara menyeluruh.
Camat Pasongsongan, Fariz Aulia Utomo, menyampaikan bahwa penguatan BUMDes dianggap sebagai strategi penting dalam menciptakan lapangan kerja dan memperluas akses ekonomi bagi warga desa.
Ia menjelaskan bahwa program ini juga disusun untuk mempersiapkan masyarakat agar memiliki kemampuan teknis maupun manajerial yang memadai, sehingga mampu mengelola usaha desa secara profesional dan berkelanjutan.
Ia menegaskan bahwa desa akan dapat berdikari secara ekonomi apabila mampu memanfaatkan potensi lokal yang dimiliki tanpa terus bergantung pada bantuan luar.
Hal inilah yang menjadi fokus utama dari pelaksanaan PAJU.
Di bawah Program PAJU, berbagai unit usaha baru telah berkembang di sejumlah desa.
Beragam layanan mulai dari Pertashop, Internet Desa, agen perbankan, dan layanan pembayaran digital telah beroperasi dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
Selain sektor layanan, potensi lain seperti pertanian, perikanan, peternakan, serta produk-produk olahan berbasis UMKM juga menunjukkan perkembangan signifikan.
Salah satu capaian yang menjadi perhatian adalah Pertashop Desa Campaka, yang berhasil mendapatkan penghargaan dari Kementerian BUMN sebagai BUMDes pengelola Pertashop terbaik.
Program Internet Desa juga menjadi salah satu wujud nyata keberhasilan PAJU, terutama bagi daerah yang sebelumnya berada dalam kondisi blank spot internet.
Kini, ribuan warga yang tersebar di wilayah pegunungan dapat menikmati akses internet dengan kualitas yang jauh lebih baik.
Jumlah pengguna layanan ini bahkan telah melampaui 1.000 pelanggan, menunjukkan kebutuhan dan antusiasme masyarakat terhadap kemudahan akses digital.
Untuk memperkuat fondasi BUMDes, Program PAJU juga dilengkapi dengan berbagai langkah strategis.
Di antaranya adalah proses restrukturisasi pengurus BUMDes, penataan legalitas badan usaha, pemetaan potensi lokal, serta pembentukan Forum BUMDes sebagai ruang berbagi pengalaman sekaligus sarana evaluasi rutin.
Selain itu, dilakukan pula pelatihan manajemen keuangan agar pengurus BUMDes dapat bekerja dengan lebih transparan dan akuntabel.
Tidak berhenti di situ, kolaborasi antara BUMDes dan PKK melalui UP2K turut dikembangkan untuk memperluas jangkauan pemberdayaan ekonomi keluarga.
Produk-produk unggulan desa juga diperkenalkan melalui berbagai kegiatan expo dan diperkuat dengan dukungan peralatan pengolahan yang disediakan melalui APBDes.
Fasilitas perizinan usaha pun dimudahkan melalui Mall Pelayanan Publik (MPP), sehingga proses formalitas usaha dapat berlangsung lebih cepat.
Untuk tahun mendatang, pemerintah kecamatan merencanakan program lanjutan berupa pelatihan pengemasan, pemasaran digital melalui e-commerce, pemasaran berbasis komunitas, serta penguatan rumah kemasan melalui BUMDes Bersama (BUMDesma).
Langkah-langkah ini diproyeksikan menjadi pendorong kuat bagi peningkatan daya saing produk lokal dan pertumbuhan ekonomi desa yang lebih merata.***











