UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kota Malang bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor pertanian,
salah satunya melalui distribusi bantuan alat dan benih pertanian kepada kelompok tani.
Dalam sebuah kegiatan yang berlangsung Kamis (19/6/2026), berbagai bantuan diserahkan secara simbolis kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dari empat kecamatan di Kota Malang.
Penyerahan bantuan dilakukan oleh AKBP Oskar Syamsuddin, Wakapolresta Malang Kota, didampingi Wali Kota Malang Wahyu Hidayat serta jajaran Forkopimda lainnya.
Sebagai simbol dukungan langsung terhadap para petani, mereka juga turut serta dalam kegiatan penanaman cabai bersama masyarakat tani di lokasi kegiatan.
AKBP Oskar Syamsuddin menyampaikan bahwa Polresta Malang Kota siap berperan aktif dalam mendukung kebijakan ketahanan pangan, baik dari pemerintah pusat maupun daerah.
Ia menilai bahwa kolaborasi lintas sektor, termasuk keterlibatan aparat keamanan, sangat penting untuk memperkuat swadaya petani serta menjamin kelangsungan produksi pangan lokal.
Bantuan utama yang diberikan, salah satunya adalah satu unit mesin panen modern (combine harvester) senilai Rp500 juta yang berasal dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Bukan hanya itu, Pemerintah Kota Malang juga melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ikut serta menyalurkan berbagai benih dan alat mesin pertanian (alsintan) lainnya.
Bantuan itu sendiri direncanakan untuk digunakan secara bergilir oleh 20 Gapoktan aktif yang tersebar di Kecamatan Sukun, Kedungkandang, Lowokwaru, dan juga Blimbing.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan strategi untuk menjaga kesinambungan produksi pertanian di wilayah perkotaan.
Wahyu menyebutkan bahwa hasil pertanian di Kota Malang tersebut, untuk saat ini mencapai rata-rata 15.000 ton per tahun, merupakan angka yang cukup signifikan mengingat tantangan keterbatasan lahan di daerah urban.
Wahyu berharap bahwa bantuan ini dapat memacu semangat petani dalam meningkatkan produktivitas.
Menurutnya, pertanian tetap menjadi sektor strategis yang mendukung kebutuhan pangan masyarakat dan tidak boleh dikesampingkan, bahkan di tengah pesatnya pembangunan kota.
Melalui sinergi antara pemerintah daerah, aparat kepolisian, dan komunitas petani, Kota Malang menargetkan terciptanya pertanian yang lebih efisien dan berbasis teknologi.
Langkah ini dinilai penting untuk menjawab tantangan modern dalam memenuhi kebutuhan pangan secara berkelanjutan dan mandiri.
Dengan pendekatan dari hulu ke hilir, seluruh elemen di Kota Malang diharapkan terus menjaga komitmen dalam mendukung pertanian sebagai pilar utama ketahanan pangan daerah.***