Tingkatkan Ketahanan Pangan Melalui Pengawasan Hama Terpadu, Babinsa Bersinergi dengan Petani Desa Sukosari

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Friday, 20 June 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Upaya menjaga ketahanan pangan terus diperkuat di tingkat desa, salah satunya melalui kolaborasi antara petani, pemerintah, dan aparat kewilayahan.

Di Desa Sukosari, Madiun, keterlibatan Bintara Pembina Desa (Babinsa) menjadi elemen penting dalam mendampingi petani menghadapi berbagai kendala pertanian, terutama yang berkaitan dengan ancaman hama dan gulma.

Pendampingan aktif dari Babinsa bukan hanya dilakukan pada saat panen, tetapi sejak awal proses pertanian dimulai.

Dalam berbagai kesempatan, Babinsa setempat menegaskan komitmennya untuk terlibat langsung dalam seluruh tahapan pertanian — mulai dari pengolahan lahan, penanaman, hingga masa panen.

Salah satu fokus utama dari pendampingan ini adalah pengamatan dini terhadap serangan gulma dan hama, yang kerap menjadi penyebab menurunnya produktivitas hasil pertanian.

Baca Juga :  Pemkab Jombang Dorong Penguatan Kelembagaan Petani Tembakau Melalui DBHCHT 2024

Menurut Babinsa yang bertugas di wilayah tersebut, kegiatan seperti pengamatan langsung terhadap tanaman sangat krusial untuk mengidentifikasi potensi serangan hama sedini mungkin.

Ia menilai, kegagalan panen sering kali disebabkan oleh keterlambatan dalam mendeteksi keberadaan hama dan penyakit tanaman.

Oleh karena itu, pengawasan lapangan secara berkala menjadi langkah antisipatif yang tidak boleh diabaikan.

Melalui pendekatan ini, petani di Desa Sukosari mulai menunjukkan respons yang lebih cepat dan tanggap dalam menghadapi tanda-tanda kerusakan tanaman.

Kesadaran petani terhadap pentingnya monitoring kondisi tanaman semakin meningkat, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap kualitas dan kuantitas hasil panen.

Selain itu, sinergi antara petani dan Babinsa juga mempermudah koordinasi dengan instansi pertanian maupun dinas terkait.

Baca Juga :  Warung Nasi Pecel Sor Talok Ngawi, Kuliner Tradisional yang Ramai Diserbu Wisatawan

Informasi yang dikumpulkan dari lapangan disampaikan secara langsung untuk ditindaklanjuti dengan penyuluhan atau penyediaan bantuan teknis,

seperti pestisida, alat semprot, atau pelatihan pengendalian hama terpadu (PHT).

Kegiatan ini selaras dengan program pemerintah daerah dalam mendukung ketahanan pangan lokal.

Pemerintah berharap, dengan meningkatnya kapasitas petani dalam pengendalian hama dan optimalisasi proses budidaya, Desa Sukosari dapat menjadi contoh daerah yang mandiri dalam sektor pertanian.

Di sisi lain, penguatan ketahanan pangan berbasis desa menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan perubahan iklim yang berdampak pada sektor agrikultur.

Dengan memberdayakan potensi pertanian desa, termasuk melibatkan aparat kewilayahan seperti Babinsa, pemerintah ingin memastikan bahwa produksi pangan nasional tetap terjaga.

Baca Juga :  Bansos dan BKK Senilai Rp4,7 Miliar untuk Warga Ponorogo Disalurkan Pemprov Jatim

Keterlibatan semua pihak, mulai dari petani, pemerintah daerah, hingga aparat keamanan wilayah, menjadi kunci utama untuk menciptakan pertanian yang berkelanjutan dan produktif.

Melalui kerja sama yang solid dan berkelanjutan, Desa Sukosari meneguhkan perannya sebagai garda terdepan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Produksi Garam Sumenep Terganggu Cuaca
Inflasi Terkendali, IPM Naik, dan Pengangguran Menurun, Ekonomi Malang Raya Terus Tumbuh
Pemkab Sidoarjo Rencanakan Penyesuaian PBB untuk Sektor Industri dan Pemukiman
Khofifah Dorong Ekonomi Biru Berkelanjutan di Pesisir Melalui Festival Mangrove Jatim VII
PELNI Resmikan Desa Mandiri Pandanrejo, Batu: Wujud Ketahanan Pangan dan Dukungan Kapal Penumpang
Khofifah Tekankan Sinergi Bulog, KMP, dan GPM Lewat Pasar Murah: Solusi Distribusi Beras
Pemkab Sampang Tegaskan Aturan Pembentukan dan Pemberhentian Kelompok Tani untuk Peningkatan Sektor Pertanian
Fraksi NasDem DPRD Jatim Soroti APBD Perubahan 2025: Fokus pada PAD, Aset Daerah, dan BUMD

Berita Terkait

Wednesday, 20 August 2025 - 21:00 WIB

Produksi Garam Sumenep Terganggu Cuaca

Wednesday, 20 August 2025 - 20:30 WIB

Inflasi Terkendali, IPM Naik, dan Pengangguran Menurun, Ekonomi Malang Raya Terus Tumbuh

Wednesday, 20 August 2025 - 20:00 WIB

Pemkab Sidoarjo Rencanakan Penyesuaian PBB untuk Sektor Industri dan Pemukiman

Wednesday, 20 August 2025 - 19:30 WIB

Khofifah Dorong Ekonomi Biru Berkelanjutan di Pesisir Melalui Festival Mangrove Jatim VII

Wednesday, 20 August 2025 - 19:00 WIB

PELNI Resmikan Desa Mandiri Pandanrejo, Batu: Wujud Ketahanan Pangan dan Dukungan Kapal Penumpang

Berita Terbaru

Berita

Produksi Garam Sumenep Terganggu Cuaca

Wednesday, 20 Aug 2025 - 21:00 WIB