UMKMJATIM.COM – Bagi banyak pelaku UMKM, pencatatan keuangan sering kali dianggap rumit atau bahkan diabaikan.
Padahal, mencatat pemasukan dan pengeluaran secara rapi adalah fondasi utama dalam menjaga kesehatan finansial usaha.
Tanpa pencatatan yang baik, pemilik usaha sulit mengetahui kondisi keuangan sebenarnya, bahkan bisa terjebak dalam kerugian yang tidak disadari.
Pencatatan keuangan bukan hanya untuk bisnis besar.
Justru untuk UMKM yang ingin berkembang, transparansi finansial sangat dibutuhkan agar keputusan bisnis bisa diambil berdasarkan data yang akurat, bukan sekadar perkiraan atau intuisi.
Mengapa Pencatatan Keuangan Penting?
Pencatatan keuangan membantu pemilik usaha mengetahui seberapa besar pendapatan, berapa banyak biaya operasional, hingga keuntungan bersih yang diperoleh.
Ini juga menjadi dasar dalam:
– Mengatur arus kas harian
– Mengajukan pinjaman atau pendanaan
– Menyusun strategi pengembangan bisnis
– Menghindari pemborosan dan kebocoran keuangan
Dengan pencatatan yang baik, UMKM bisa lebih mudah mengatur perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.
Komponen Pencatatan Keuangan UMKM
Berikut adalah elemen dasar yang sebaiknya dicatat secara rutin:
1. Pemasukan (Income)
Catat semua pendapatan dari hasil penjualan, baik tunai maupun non-tunai. Sertakan tanggal, jumlah, dan jenis transaksi.
Jika Anda memiliki lebih dari satu produk atau layanan, buat kategori pemasukan agar lebih rinci.
2. Pengeluaran (Expense)
Rinci semua pengeluaran, seperti bahan baku, gaji, sewa, listrik, hingga biaya operasional lainnya.
Buat kategori untuk tiap jenis pengeluaran agar mudah dianalisis.
3. Laba/Rugi (Profit/Loss)
Kurangi total pendapatan dengan total pengeluaran.
Hasilnya menunjukkan apakah bisnis mengalami keuntungan atau kerugian dalam periode tertentu.
4. Catatan Utang dan Piutang
Tuliskan dengan jelas jika ada transaksi utang piutang, baik dengan supplier maupun pelanggan.
Sertakan tanggal jatuh tempo untuk memudahkan pelunasan.
Alat dan Metode Pencatatan
UMKM tidak harus langsung menggunakan software akuntansi yang rumit.
Bisa dimulai dari hal sederhana seperti buku tulis, Excel, atau aplikasi pencatatan keuangan yang ramah pengguna seperti BukuWarung, Akuntansi UKM, atau Catatan Keuangan Harian.
Pilih metode yang sesuai kemampuan, namun tetap rutin dan disiplin dalam mencatat setiap transaksi, sekecil apa pun nilainya.
Tips Menjaga Konsistensi
– Sisihkan waktu setiap hari untuk mencatat transaksi
– Simpan bukti transaksi seperti struk dan faktur
– Review laporan keuangan setiap akhir pekan atau bulan
– Gunakan sistem pencatatan yang mudah dibaca dan diakses kembali
Pencatatan keuangan mungkin terlihat sederhana, tetapi dampaknya sangat besar terhadap keberlangsungan UMKM.
Dengan memahami dan menerapkan dasar-dasar pencatatan, pelaku usaha dapat mengelola bisnis dengan lebih terstruktur, menghindari kebocoran keuangan, dan membuka jalan menuju ekspansi yang sehat.***