Harga Cabai di Kediri Tetap Stabil Meski Permintaan Meningkat

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Sunday, 17 August 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Kondisi harga cabai di Kabupaten Kediri menunjukkan kestabilan meskipun permintaan pasar terus meningkat.

Informasi ini didasarkan pada laporan terbaru Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kediri mengenai harga cabai di Pasar Induk Pare pada Sabtu (16/8/2025).

Menurut rilis tersebut, harga Cabai Rawit Merah (CRM) masih berada pada level yang relatif stabil.

Varietas Ori 212 dan Brengos 99 tercatat dijual dengan harga Rp22.000 per kilogram. Lalu untuk varietas Asmoro 043 serta Kamelia dipasarkan dengan harga Rp20.000 per kilogramnya.

Adapun varietas Prentol atau Tumi 99 dilepas dengan harga lebih rendah, yakni Rp17.000 per kilogram.

Ketua APCI Kediri, Suyono, menjelaskan bahwa meskipun pasokan cabai rawit merah bertambah, harga tetap tidak mengalami perubahan yang berarti karena serapan pasar juga meningkat.

Baca Juga :  Bagor Klodjen: Bakso Goreng Viral yang Mencuri Perhatian di Pasar Klojen Malang

Ia juga menyampaikan bahwa harga Cabai Merah Besar (CMB) tetap stabil walaupun pasokannya menurun, sebab permintaan dari pasar cenderung berkurang.

Hal serupa juga terjadi pada Cabai Merah Keriting (CMK), yang harganya masih bertahan di kisaran yang sama.

Untuk cabai merah keriting, varietas Boos Tavi dipasarkan seharga Rp18.000 per kilogram, sedangkan varietas Sibad dilepas dengan harga Rp16.000 per kilogram.

Pada cabai merah besar, varietas Gada MK dijual Rp22.000 per kilogram, varietas Imola Rp20.000 per kilogram, dan varietas Sandi 08 dipasarkan dengan harga Rp18.000 per kilogram.

Selain harga, data distribusi juga menunjukkan tingginya mobilitas komoditas ini ke berbagai daerah.

Dari Pasar Induk Pare, cabai rawit merah didistribusikan ke wilayah Jabodetabek sebanyak 2 ton.

Baca Juga :  Indosat dan HKM Luncurkan HiFi Air HKM 127+: Solusi Internet Rumah Cepat, Stabil, dan Siap Pakai

Untuk kebutuhan industri, serapan cabai rawit merah mencapai 4 ton. Sementara pengiriman ke Kalimantan tercatat sebesar 7 ton.

Pasokan cabai yang beredar di Pasar Induk Pare mayoritas berasal dari beberapa sentra produksi dari wilayah Jawa Timur.

Cabai rawit merah dipasok dari Kediri dan Malang dengan total 22 ton. Sementara untuk cabai merah besar, pasokan datang dari Kediri, Malang, dan Blitar dengan total 5 ton.

Sedangkan cabai merah keriting berasal dari Kediri dengan jumlah 1 ton.

Fenomena stabilnya harga cabai meskipun terjadi peningkatan permintaan menunjukkan adanya keseimbangan antara ketersediaan pasokan dan kebutuhan pasar.

Hal ini juga mencerminkan koordinasi yang baik antara petani, pedagang, hingga asosiasi yang mengatur distribusi komoditas strategis tersebut.

Baca Juga :  Program Sergab Bulog Serap 200 Ton Gabah Petani di Kediri, Harga Petani Naik

Kondisi ini tentu memberikan rasa lega baik bagi konsumen maupun pelaku usaha kuliner yang kerap terdampak fluktuasi harga cabai.

Harga yang relatif terkendali membuat biaya produksi lebih stabil dan daya beli masyarakat tetap terjaga.

APCI Kediri menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya menjaga kestabilan harga dengan memastikan rantai distribusi berjalan lancar.

Dukungan dari sentra-sentra produksi juga menjadi kunci dalam menjaga pasokan agar tetap mencukupi kebutuhan pasar, baik untuk konsumsi rumah tangga, industri, maupun distribusi antar daerah.

Dengan permintaan yang cenderung tinggi namun harga tetap stabil, pasar cabai di Kediri dinilai sedang berada dalam kondisi sehat.

Harapannya, kestabilan ini dapat terus terjaga sehingga fluktuasi harga yang kerap meresahkan masyarakat bisa dihindari.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

7 Tahapan Seleksi Rekrutmen PLN Group 2025: Panduan Lengkap untuk Calon Pegawai
Syarat Pendaftaran Magang Berbayar Kemnaker 2025, Cek Persiapan Lengkapnya
Drone Pertanian Mulai Diuji di Sumenep: Inovasi Baru Dukung Target Swasembada Pangan
Hari Batik Nasional 2025: Momentum Regenerasi dan Inovasi untuk Menjaga Warisan Bangsa
Pemkot Malang Gencarkan Pembinaan UMKM Lewat Kolaborasi dan Pelatihan Digital
YBM PLN UP3 Madura Bantu Pelaku Usaha Kecil Bangkit Lewat Gerobak dan Modal Usaha
Digitalisasi UMKM Malang: Pemerintah dan Indosat Gelar Pelatihan Strategi Media Sosial & AI
Fakta Penting Penyaluran PKH Tahap 3 Tahun 2025 yang Wajib Diketahui

Berita Terkait

Friday, 3 October 2025 - 09:00 WIB

7 Tahapan Seleksi Rekrutmen PLN Group 2025: Panduan Lengkap untuk Calon Pegawai

Friday, 3 October 2025 - 07:09 WIB

Syarat Pendaftaran Magang Berbayar Kemnaker 2025, Cek Persiapan Lengkapnya

Thursday, 2 October 2025 - 21:00 WIB

Drone Pertanian Mulai Diuji di Sumenep: Inovasi Baru Dukung Target Swasembada Pangan

Thursday, 2 October 2025 - 20:30 WIB

Hari Batik Nasional 2025: Momentum Regenerasi dan Inovasi untuk Menjaga Warisan Bangsa

Thursday, 2 October 2025 - 20:00 WIB

Pemkot Malang Gencarkan Pembinaan UMKM Lewat Kolaborasi dan Pelatihan Digital

Berita Terbaru