UMKMJATIM.COM – Program operasi pasar beras murah kembali digelar di Malang Raya sebagai bagian dari strategi Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menjaga stabilitas harga pangan.
Kegiatan ini dilaksanakan melalui Dinas Perdagangan provinsi dengan dukungan penuh dari Perum Bulog.
Tujuan utamanya adalah menekan laju inflasi yang kerap dipicu oleh kenaikan harga beras di pasaran.
Kepala Bulog Malang, M. Nurjuliansyah Rahman, menyampaikan bahwa pihaknya menyiapkan stok beras dalam jumlah besar untuk kebutuhan operasi pasar.
Setiap titik kegiatan disuplai sekitar 10 ton beras SPHP dalam kemasan lima kilogram.
Langkah ini disebut sebagai salah satu cara efektif untuk meredam kenaikan harga sekaligus memberikan akses lebih mudah bagi masyarakat terhadap bahan pangan pokok.
Operasi pasar kali ini tidak hanya dipusatkan di pasar tradisional, tetapi juga dilakukan di luar area pasar.
Menurut Nurjuliansyah, strategi tersebut bertujuan menyasar konsumen yang jarang melakukan belanja di pasar tradisional.
Dengan hadirnya operasi pasar di luar pasar, masyarakat dapat memperoleh beras murah tanpa harus menambah tekanan pada harga di pasar tradisional.
Segmentasi ini dianggap penting karena pola belanja masyarakat semakin beragam.
Kehadiran operasi pasar di ruang publik atau titik tertentu di luar pasar diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara lebih merata.
Meski demikian, sebagian pedagang pasar sempat menyampaikan keluhan terkait turunnya minat beli akibat adanya operasi di luar pasar.
Menanggapi hal itu, Bulog menegaskan bahwa distribusi beras ke pasar tradisional tetap dilakukan secara konsisten.
Nurjuliansyah menekankan bahwa tidak ada pengurangan suplai ke pedagang pasar, sehingga operasi luar pasar seharusnya tidak menimbulkan kekhawatiran.
Bulog juga memastikan bahwa peran pedagang tradisional tetap penting dalam menjaga peredaran beras di masyarakat.
Operasi luar pasar dianggap sebagai pelengkap, bukan pengganti, distribusi beras melalui pedagang di pasar tradisional.
Lebih lanjut, Nurjuliansyah menjelaskan bahwa stok beras SPHP di Malang Raya masih berada dalam kondisi aman.
Hingga akhir Agustus 2025, Bulog telah menyalurkan hampir 261 ton beras di Kota Malang, sementara untuk wilayah kerja Bulog Malang secara keseluruhan jumlah yang disalurkan mencapai sekitar 2.000 ton.
Dengan cadangan yang besar, stok beras diproyeksikan aman hingga akhir tahun bahkan cukup sampai musim panen tahun depan.
Hal ini menjadi jaminan bagi masyarakat bahwa pasokan pangan pokok tetap terjaga meskipun terjadi dinamika harga di pasar.
Melalui operasi pasar beras murah, pemerintah daerah bersama Bulog berharap inflasi di Malang Raya dapat terkendali.
Ketersediaan beras yang stabil diyakini mampu menahan gejolak harga, sehingga masyarakat tidak terbebani oleh lonjakan biaya kebutuhan pokok.
Program ini juga sekaligus menjadi bentuk nyata komitmen pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan daerah.
Dengan pasokan yang aman dan harga yang terkendali, kesejahteraan masyarakat dapat lebih terjaga, serta daya beli tetap terjaga di tengah fluktuasi harga pangan nasional.***