UMKMJATIM.COM – Menjelang penyaluran bantuan sosial (bansos) tahap keempat pada Oktober 2025, banyak masyarakat mulai menantikan kapan dana tersebut akan cair.
Namun, tidak sedikit pula yang akhirnya terlewat karena kurang aktif melakukan pengecekan data.
Kementerian Sosial (Kemensos) telah mengingatkan bahwa pencairan bansos seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tidak dilakukan serentak, melainkan bertahap dalam beberapa minggu.
Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk lebih aktif memantau perkembangan informasi melalui situs dan aplikasi Cek Bansos (https://cekbansos.kemensos.go.id).
Agar tidak ketinggalan jadwal pencairan bantuan, berikut lima tips penting yang bisa diterapkan oleh penerima manfaat.
1. Lakukan Pengecekan Secara Berkala
Salah satu kesalahan umum yang sering terjadi adalah tidak rutin mengecek status pencairan.
Banyak penerima hanya menunggu informasi dari tetangga atau perangkat desa, padahal Kemensos menyediakan sistem digital yang bisa diakses kapan saja.
Mulai awal Oktober, masyarakat disarankan mengecek status bantuan minimal seminggu sekali, baik melalui website resmi maupun aplikasi Cek Bansos.
Hal ini penting karena pencairan bisa saja dilakukan secara bergelombang antarwilayah.
2. Pastikan Data Pribadi Sudah Valid
Sebelum melakukan pengecekan, pastikan bahwa data KTP, NIK, dan alamat domisili yang terdaftar di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) atau DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional) sudah benar dan aktif.
Kesalahan kecil seperti perbedaan huruf pada nama atau alamat yang tidak sesuai dapat menyebabkan data tidak terbaca oleh sistem.
Jika ada ketidaksesuaian, segera lakukan pembaruan data melalui petugas desa atau kelurahan agar bantuan tidak tertunda.
3. Ajukan Sanggahan Jika Belum Terdaftar
Apabila nama Anda belum muncul sebagai penerima bansos, jangan langsung khawatir. Pemerintah membuka fitur “Usul dan Sanggah” di aplikasi Cek Bansos.
Melalui fitur ini, masyarakat bisa mengajukan permintaan penambahan data atau melaporkan jika terdapat penerima yang dinilai tidak layak.
Proses ini merupakan bagian dari verifikasi transparan agar bantuan tepat sasaran dan diterima oleh yang benar-benar membutuhkan.
4. Ikuti Pengumuman Resmi dari Pemerintah
Banyak hoaks beredar mengenai jadwal pencairan dan nominal bansos di media sosial.
Untuk menghindari informasi palsu, masyarakat diminta hanya mengikuti pengumuman resmi dari Kemensos, Dinas Sosial setempat, atau pemerintah daerah.
Kemensos secara berkala memperbarui informasi melalui kanal resmi seperti website, akun Instagram, dan aplikasi mobile.
Dengan mengikuti sumber terpercaya, masyarakat bisa memastikan data yang diterima benar dan akurat.
5. Simpan Bukti Pengecekan Sebagai Arsip
Tips terakhir yang sering diabaikan adalah menyimpan bukti hasil pengecekan.
Setelah memeriksa status di situs resmi, penerima sebaiknya melakukan tangkapan layar (screenshot) dan menyimpannya di perangkat pribadi.
Bukti ini bisa digunakan jika terjadi kendala saat pencairan atau jika ada perbedaan data di lapangan.
Dengan begitu, proses konfirmasi ke petugas bisa berjalan lebih cepat dan mudah.
Untuk memastikan bantuan sosial Oktober 2025 tidak terlewat, masyarakat perlu lebih aktif melakukan pengecekan, memperbarui data, serta memantau informasi resmi dari pemerintah.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, penerima manfaat bisa terhindar dari kesalahan data maupun keterlambatan pencairan.
Pastikan juga selalu menyimpan bukti pengecekan agar memiliki dasar kuat bila terjadi kendala administrasi.
Program bansos pemerintah dirancang untuk membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Karena itu, partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keakuratan data dan memantau jadwal pencairan menjadi kunci agar bantuan tepat sasaran dan bermanfaat maksimal.***