UMKMJATIM.COM – Kesalahan data kependudukan menjadi salah satu penyebab utama gagalnya pencairan bantuan sosial, termasuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Banyak masyarakat yang sebenarnya memenuhi syarat justru tidak menerima haknya karena data pribadi mereka tidak sesuai dengan informasi yang tercatat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).
Ketidaktepatan data seperti salah ketik nama, perbedaan tanggal lahir, hingga status KK yang belum diperbarui dapat membuat sistem otomatis menolak proses pencairan bantuan.
Karena itu, verifikasi identitas dan memastikan seluruh data kependudukan selaras merupakan langkah yang sangat penting.
Banyak kasus menunjukkan bahwa mismatched data menyebabkan nama seseorang tidak muncul dalam daftar penerima, padahal mereka tercatat dalam data awal.
Misalnya, jika di e-KTP tertulis nama lengkap dengan tiga kata, tetapi di sistem Dukcapil hanya terbaca dua kata, sistem pendataan bantuan sosial akan menganggap adanya perbedaan identitas.
Begitu pula jika tanggal lahir berbeda satu digit saja, data penerima dapat dianggap tidak valid.
Situasi ini sering terjadi karena proses pendaftaran kendaraan, layanan kesehatan, atau administrasi lainnya memakai data tidak terbaru.
Untuk mencegah masalah tersebut, masyarakat perlu melakukan pengecekan berkala terhadap data kependudukan. Jika ditemukan ketidaksesuaian, langkah paling tepat adalah mendatangi kantor Dukcapil setempat.
Petugas akan membantu melakukan pembaruan ejaan nama, koreksi tanggal lahir, penyesuaian status keluarga, hingga perubahan elemen data lain.
Proses ini sangat penting agar seluruh identitas yang tersimpan dalam sistem nasional benar-benar sesuai dengan dokumen fisik yang dimiliki.
Selain melakukan pembaruan data, masyarakat juga harus memastikan bahwa Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada KTP elektronik masih aktif dan terbaca dalam database Dukcapil.
KTP yang tidak aktif atau belum tervalidasi dapat menyebabkan kegagalan verifikasi saat proses pencairan BLT.
Pemeriksaan status NIK bisa dilakukan langsung di Dukcapil maupun melalui layanan daring yang tersedia di beberapa daerah.
Perubahan alamat juga sering menjadi penyebab munculnya ketidaksesuaian data. Banyak orang berpindah domisili tanpa melapor atau memperbarui alamat pada Kartu Keluarga.
Akibatnya, sistem bantuan sosial mungkin menolak data karena perbedaan wilayah domisili dengan data lama.
Jika kamu sudah pindah rumah atau berpindah wilayah administrasi, segera lakukan pembaruan alamat agar informasi tersebut terhubung dengan basis data bantuan sosial pemerintah.
Menjaga konsistensi data kependudukan bukan hanya penting untuk pencairan BLT, tetapi juga mempengaruhi berbagai layanan publik lainnya, seperti pendaftaran BPJS, layanan perbankan, hingga administrasi sekolah.
Ketika semua data identitas akurat dan selaras, proses verifikasi dapat berlangsung cepat tanpa hambatan.
Dengan memastikan seluruh data sudah benar dan sinkron, kamu dapat menghindari risiko gagal menerima bantuan yang seharusnya menjadi hakmu.
Kesadaran untuk memeriksa dan memperbarui data sejak dini akan mempermudah seluruh proses administrasi, termasuk pencairan BLT di masa mendatang.***











