UMKMJATIM.COM – Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bojonegoro, Kusnandaka Tjatur, bersama sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), menerima kunjungan kerja Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yopi. Pertemuan yang berlangsung di Gedung Putih Bojonegoro ini bertujuan memperkuat ekosistem riset dan inovasi daerah, sekaligus mendukung hilirisasi produk lokal yang dihasilkan oleh masyarakat.
Kusnandaka menjelaskan bahwa di Kabupaten Bojonegoro terdapat 91.350 pelaku UMKM, yang keberlanjutannya masih fluktuatif. “Ini menjadi tugas bersama mendorong UMKM sebagai usaha yang sustainable. Selain itu, UMKM harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan menjadi pengungkit ekonomi,” katanya.
Lebih lanjut, Kusnandaka menyoroti keberadaan pengusaha UMKM Bojonegoro yang sudah merambah pasar ekspor. Dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp8,2 triliun—terbesar kedua di Jawa Timur—Pemkab Bojonegoro fokus pada keberlanjutan pasca migas, pengembangan sumber daya manusia (SDM), dan penguatan UMKM.
“Dari BRIN, kami berharap bantuan untuk memetakan potensi pengungkit yang ada di Bojonegoro. Masukan dari BRIN nantinya dapat mempertajam rencana pembangunan daerah,” ujarnya.
BRIN Siap Mendampingi Pemkab Bojonegoro
Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah BRIN, Yopi, mengapresiasi potensi ekonomi dan fiskal Bojonegoro. “Indeks fiskal Kabupaten Bojonegoro dari data kami sangat tinggi, dan ini menarik. Kami mendampingi pemda sesuai kualifikasi dan kompetensi daerah. Bagaimana memperkuat kondisi yang ada agar lebih kokoh lagi,” ungkapnya.
Yopi menekankan pentingnya data dalam berbagai riset inovasi daerah. Tantangan seperti peta jalan riset, target UMKM, serta indeks UMKM dalam kerangka makro harus segera diatasi. Selain itu, masalah minimnya inovasi, perlindungan invensi, dan subsidi keuangan bagi UMKM juga memerlukan perhatian.
“Mari, koordinasi langsung, jangan segan dengan BRIN. Hilirisasi yang cepat dan memiliki dampak kuat ke masyarakat adalah prioritas kami. Riset inovasi harus selalu dikaitkan dengan penguatan ekonomi. Kami siap berkolaborasi,” tegas Yopi.
Dengan kolaborasi antara BRIN dan Pemkab Bojonegoro, diharapkan ekosistem riset dan inovasi di daerah ini semakin kuat, sehingga mampu mendorong UMKM lokal menjadi lebih kompetitif di pasar nasional maupun internasional.