UMKMJATIM.COM – Harga cabai rawit di wilayah Kabupaten Kediri menunjukkan tren penurunan seiring meningkatnya pasokan dari petani lokal dan daerah sekitar.
Berdasarkan rilis terbaru dari Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri, yang diumumkan pada Sabtu, 24 Mei 2025, penurunan harga terjadi pada hampir semua jenis dan varietas cabai yang beredar di Pasar Induk Pare.
Varietas cabai rawit merah (CRM) seperti Ori 212 dan Brengos 99 kini dijual dengan harga Rp15.000 per kilogram.
Sementara varietas Asmoro 043 mengalami penurunan harga dari sebelumnya Rp14.000 menjadi Rp13.000 per kilogram.
Varietas Kamelia rata-rata dijual seharga Rp12.000 per kilogram.
Adapun cabai lokal Kediri dan Prentol atau Tumi 99, yang sebelumnya dijual Rp12.000 per kilogram, kini harganya turun menjadi Rp11.000 per kilogram.
Ketua APCI Kabupaten Kediri, Suyono, menjelaskan bahwa penurunan harga ini terjadi karena adanya peningkatan pasokan yang cukup signifikan.
Selain itu, pengiriman ke luar daerah juga terus berjalan. Salah satu contohnya adalah pengiriman cabai rawit ke Bali yang mencapai volume 3 ton.
Bukan hanya cabai rawit, varian cabai lain juga mengalami penurunan harga. Cabai merah besar (CMB) varietas Gada MK yang sebelumnya dibanderol Rp21.000 per kilogram, kini turun menjadi Rp19.000.
Hal serupa terjadi pada varietas Imola, yang mengalami penurunan harga dari Rp19.000 menjadi Rp17.000 per kilogram.
Untuk varian cabai merah keriting (CMK), harga masih terbilang stabil.
Varietas Boos Tavi dijual seharga Rp21.000 per kilogram, sedangkan varietas Sibad berada di kisaran Rp19.000 per kilogram.
Distribusi cabai dari Kediri ke berbagai wilayah juga menunjukkan angka yang cukup besar.
Pengiriman untuk wilayah Jabodetabek tercatat meliputi 4 ton cabai merah besar, kemudian 1,5 ton cabai merah keriting, dan juga 7 ton cabai rawit.
Selain itu, industri makanan menyerap sekitar 8 ton cabai rawit, sementara pengiriman ke Kalimantan mencapai 3 ton untuk jenis cabai rawit.
Adapun pasokan cabai yang masuk ke pasar berasal dari sejumlah wilayah di Jawa Timur.
Untuk cabai rawit merah, jumlah pasokan dari Kediri dan Malang mencapai 35 ton.
Sementara itu untuk pasokan cabai merah besar dari kedua wilayah tersebut berada di angka 9 ton.
Untuk cabai merah keriting, suplai dari Kediri tercatat sebanyak 2,5 ton.
Penurunan harga ini diprediksi akan bertahan selama pasokan terus mengalir lancar.
Para pelaku pasar berharap stabilitas harga tetap terjaga agar konsumen di berbagai daerah tetap dapat membeli cabai dengan harga terjangkau, sementara petani tetap memperoleh keuntungan yang layak.
Situasi ini juga menunjukkan pentingnya pengelolaan distribusi dan produksi secara merata untuk menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan cabai di pasar nasional.***