Harga Cabai Naik Saat Iduladha, Petani Libur Panen dan Pasokan Terbatas

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Saturday, 7 June 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Menjelang dan selama perayaan Hari Raya Iduladha, harga berbagai jenis cabai di Pasar Induk Pare, Kabupaten Kediri, mengalami lonjakan cukup signifikan.

Kenaikan harga ini dilaporkan oleh Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri pada Jumat (6/6/2025), dan disebabkan oleh liburnya sebagian besar petani cabai dari aktivitas panen.

Suyono, ketua APCI Kabupaten Kediri, menyatakan bahwa lonjakan harga terutama disebabkan karena para petani memilih untuk tidak memetik cabai selama libur Iduladha.

Hal ini berdampak langsung pada pasokan cabai yang terbatas, terutama untuk kebutuhan pasar lokal. Ia menambahkan, distribusi ke luar daerah, termasuk wilayah Jabodetabek, juga libur sementara waktu, sehingga stok cabai hanya tersedia untuk konsumsi lokal.

Lonjakan Harga Cabai Rawit Merah

Baca Juga :  Pentingnya Laporan Keuangan Bulanan untuk Menjaga Kesehatan Bisnis

Jenis cabai yang mengalami kenaikan harga paling signifikan adalah Cabai Rawit Merah (CRM).

Beberapa jenis CRM seperti Ori 212 dan juga Brengos 99 yang mulanya dihargai Rp23.000 per kilogram, kini menjadi Rp34.000 per kilogram, atau naik Rp11.000.

Begitu pula dengan varietas Asmoro 043, yang semula seharga Rp21.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp32.000 per kilogram.

Sementara itu, varietas Kamelia yang awalnya berada di harga Rp19.000 per kilogram, kini dijual seharga Rp30.000 per kilogram.

Kenaikan juga terjadi pada cabai Lokal Kediri dan varietas Prentol/Tumi 99, yang mengalami peningkatan harga dari Rp18.000 menjadi Rp27.000 per kilogram.

Kenaikan pada Cabai Merah Besar dan Keriting

Tak hanya CRM, harga Cabai Merah Besar (CMB) pun ikut mengalami kenaikan. Varietas Gada MK naik dari Rp23.000 menjadi Rp32.000 per kilogram, sedangkan Imola kini berada di harga Rp31.000 dari sebelumnya Rp21.000 per kilogram.

Baca Juga :  RPH Surabaya Targetkan Kenaikan Penjualan Hewan Kurban 5 Persen Jelang Idul Adha 2025

Untuk Cabai Merah Keriting (CMK), varietas Boos Tavi tercatat mengalami lonjakan harga tertinggi, dari Rp17.000 menjadi Rp30.000 per kilogram atau naik Rp13.000.

Sementara varietas Sibad, justru mengalami penurunan harga, dari Rp41.000 menjadi Rp28.000 per kilogram, turun sebesar Rp13.000.

Distribusi dan Stok Cabai Terbatas

Menurut data distribusi dari APCI, pengiriman cabai ke wilayah luar seperti Jabodetabek dan Kalimantan mengalami penghentian sementara selama momen Iduladha.

Selain itu, sektor industri yang biasa menyerap hasil panen cabai juga sedang libur, yang menyebabkan penumpukan stok di wilayah tertentu namun tetap terbatas di pasar lokal karena aktivitas panen yang minim.

Pasokan cabai untuk pasar saat ini pun cukup terbatas.

Baca Juga :  Seblak, Makanan Khas Bandung yang Kini Jadi Favorit Anak Muda di Kediri

Cabai Rawit Merah menyisakan stok sebanyak 3,3 ton, yang pasokannya berasal dari wilayah Kediri dan Malang.

Sementara itu, pasokan Cabai Merah Besar tercatat sekitar 1,3 ton, juga dari Kediri dan Malang.

Untuk jenis Cabai Merah Keriting, pasokan yang masuk ke Pasar Induk Pare hanya sekitar 0,5 ton, seluruhnya dari Kediri.

Dengan permintaan tetap tinggi selama perayaan Iduladha dan ketersediaan barang yang menurun, harga cabai diperkirakan akan tetap tinggi dalam beberapa hari ke depan, hingga aktivitas panen dan distribusi kembali berjalan normal.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Peluang Bisnis Makanan Ringan: Camilan Selalu Dicari, Untung Terus Mengalir!
7 Usaha Jasa yang Bisa Anda Jalankan Tanpa Keahlian Khusus
5 Peluang Usaha Digital untuk Pemula yang Tak Harus Jago IT
Kelurahan Jetis Siap Dukung Koperasi Merah Putih Meski Hadapi Tantangan Sumber Daya Terbatas
Bupati Sampang Dorong BUMD Jadi Motor Penggerak Pembangunan dan Peningkatan PAD
Pertamina Jamin Pasokan BBM dan LPG di Jawa Timur Tetap Aman
Kampung Madu Bringin: Ikon Wisata Edukatif dan Ketahanan Pangan Berbasis Komunitas
Festival Nelayan Pacitan 2025: Warisan Budaya dan Magnet Wisata yang Kian Diminati

Berita Terkait

Saturday, 28 June 2025 - 11:00 WIB

Peluang Bisnis Makanan Ringan: Camilan Selalu Dicari, Untung Terus Mengalir!

Saturday, 28 June 2025 - 09:00 WIB

7 Usaha Jasa yang Bisa Anda Jalankan Tanpa Keahlian Khusus

Saturday, 28 June 2025 - 07:00 WIB

5 Peluang Usaha Digital untuk Pemula yang Tak Harus Jago IT

Friday, 27 June 2025 - 21:00 WIB

Kelurahan Jetis Siap Dukung Koperasi Merah Putih Meski Hadapi Tantangan Sumber Daya Terbatas

Friday, 27 June 2025 - 20:30 WIB

Bupati Sampang Dorong BUMD Jadi Motor Penggerak Pembangunan dan Peningkatan PAD

Berita Terbaru

Bisnis

7 Usaha Jasa yang Bisa Anda Jalankan Tanpa Keahlian Khusus

Saturday, 28 Jun 2025 - 09:00 WIB

Bisnis

5 Peluang Usaha Digital untuk Pemula yang Tak Harus Jago IT

Saturday, 28 Jun 2025 - 07:00 WIB