UMKMJATIM.COM – Kabupaten Ngawi menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, terutama melalui sektor pertanian jagung.
Sejak awal tahun 2025, berbagai langkah strategis telah ditempuh untuk meningkatkan produksi jagung dan mendukung kesejahteraan petani.
Wujud nyata dari upaya ini, salah satunya adalah kegiatan penanaman jagung secara bersamaan yang dilaksanakan oleh Polres Ngawi bersama masyarakat pada Januari lalu.
Kegiatan ini berlangsung di Dusun Plosorejo, Kecamatan Kedunggalar, dengan target awal seluas 189 hektare.
Namun, hasilnya melampaui ekspektasi. Luas lahan tanam jagung di luar kawasan Perhutani berhasil melebihi target tersebut, sementara di dalam kawasan Perhutani, total lahan yang telah ditanami jagung mencapai lebih dari 9.000 hektare.
Capaian ini menunjukkan tingginya partisipasi masyarakat dan sinergi antarlembaga dalam mendukung program pertanian.
Pada puncak musim kemarau tahun 2024, Kabupaten Ngawi kembali menorehkan prestasi dengan menyelenggarakan panen raya jagung di areal persawahan Desa Grudo, Kecamatan Ngawi.
Sampai akhir bulan Agustus 2024, total produksi jagung di kabupaten Ngawi mencapai 229.146 ton.
Angka tersebut mengangkat Ngawi menjadi salah satu sentra produksi jagung terbesar di Provinsi Jawa Timur.
Kapolres Ngawi, AKBP Charles Pandapotan Tampubolon, menyampaikan bahwa sektor pertanian memiliki peran strategis dalam mendorong ketahanan pangan sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Ia menegaskan komitmen Polres Ngawi dalam mendukung program pertanian, seperti yang terlihat pada pelaksanaan panen raya di Dusun Gempolowo, Desa Jatirejo, Kecamatan Kasreman pada April 2025.
Dengan lahan seluas 2.000 meter persegi, panen jagung di tempat ini mencapai sekitar 1,2 ton.
Upaya Pemerintah Daerah Ngawi tidak berhenti sampai di situ.
Disebutkan bahwa pada bulan Maret 2025, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi mengadakan kegiatan dengan tajuk “Demi Indonesia Mandiri Pangan” yang pelaksanaannya dipusatkan di Lapangan Desa Pangkur, Kecamatan Pangkur.
Acara ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, serta sejumlah pejabat penting lainnya.
Dalam acara tersebut juga dilakukan transaksi pangan langsung oleh Perum Bulog serta pemberian alat pertanian secara simbolis kepada petani sebagai bentuk dukungan nyata.
Seluruh rangkaian inisiatif ini semakin mengukuhkan langkah Ngawi menuju swasembada pangan, khususnya dalam komoditas jagung.
Semangat tersebut sejalan dengan target nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Kepala negara menargetkan agar Indonesia dapat menghentikan impor beras, jagung, dan garam pada akhir 2025.
Bahkan, ia optimistis bahwa target tersebut bisa dicapai lebih cepat dengan dukungan terobosan teknologi, investasi pada sumber daya manusia, serta peningkatan produktivitas petani di seluruh Indonesia.
Dengan keberhasilan yang diraih Kabupaten Ngawi, harapan Indonesia untuk mencapai kemandirian pangan tampaknya bukan lagi angan-angan.
Dukungan lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan stabilitas pangan dan energi nasional yang berkelanjutan.***