UMKMJATIM.COM – Menjelang datangnya bulan Ramadan 2025 atau 1446 Hijriah, Asosiasi Himpunan Pengusaha Pasar (AHPP) Kabupaten Sidoarjo mengimbau pemerintah dan stakeholder terkait untuk meningkatkan pengawasan harga kebutuhan pokok di pasar.
Sholeh menegaskan pentingnya pengawasan ini guna menjaga kestabilan harga serta ketersediaan stok barang kebutuhan pokok menjelang bulan suci Ramadan yang diperkirakan jatuh pada awal Maret mendatang.
Sholeh menyatakan bahwa pengawasan yang lebih intensif perlu dilakukan untuk mencegah kenaikan harga yang tidak wajar akibat ulah oknum yang ingin mengambil keuntungan pribadi.
Ia mengungkapkan bahwa pada momen-momen tertentu, seperti menjelang Ramadan, masih ada pihak-pihak yang cenderung menaikkan harga secara berlebihan tanpa alasan yang jelas.
Menurut Sholeh, hal ini bisa dicegah jika pemerintah dan stakeholder terkait lebih rutin memantau perkembangan harga di pasar.
Dengan demikian, kestabilan harga dan ketersediaan stok barang diharapkan tetap terjaga, sehingga tidak membebani masyarakat yang membutuhkan barang pokok untuk persiapan Ramadan.
Sholeh juga menyoroti pentingnya komitmen pemerintah dalam menjalankan pengawasan harga secara berkala dan serius.
Menurutnya, pengawasan yang konsisten akan memberikan efek jera kepada pelaku usaha yang berusaha memainkan harga.
Ia yakin bahwa para spekulan dan penimbun barang tidak akan berani bertindak curang jika mereka mengetahui bahwa pemerintah dan pihak terkait aktif melakukan pemantauan di lapangan.
Sholeh menjelaskan bahwa pengawasan yang ketat sangat diperlukan untuk mencegah tindakan curang dari para penimbun dan spekulan yang ingin mencari keuntungan dengan cara yang tidak bertanggung jawab.
Ia mengungkapkan bahwa tindakan penimbunan barang sering kali menjadi salah satu penyebab utama kelangkaan barang di pasaran, yang akhirnya berdampak pada melonjaknya harga kebutuhan pokok.
Selain itu, Sholeh juga menekankan pentingnya transparansi dalam distribusi barang kebutuhan pokok.
Ia berharap agar pemerintah dapat memastikan distribusi barang berjalan lancar tanpa hambatan, sehingga tidak ada celah bagi oknum untuk melakukan penimbunan.
Dengan adanya pengawasan yang efektif, diharapkan harga barang tetap stabil dan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa terbebani oleh lonjakan harga yang tidak masuk akal.
Terkait kondisi stok dan harga kebutuhan pokok di Kabupaten Sidoarjo, Sholeh meyakinkan bahwa saat ini situasinya masih aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat.
Ia optimis bahwa ketersediaan stok barang di pasar-pasar tradisional di Sidoarjo dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat, terutama menjelang Ramadan.
Meski demikian, ia tetap mengingatkan agar pengawasan tetap dilakukan untuk menghindari lonjakan harga secara tiba-tiba yang dapat merugikan konsumen.
Sholeh menambahkan bahwa kestabilan harga bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk pelaku usaha di pasar tradisional.
Ia berharap pelaku usaha dapat menjual barang dengan harga yang wajar dan tidak ikut-ikutan menaikkan harga secara berlebihan saat permintaan meningkat menjelang Ramadan.
AHPP Sidoarjo berharap agar pemerintah daerah bekerja sama dengan instansi terkait, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, untuk melakukan operasi pasar secara berkala.
Tujuannya adalah untuk memantau harga dan ketersediaan stok barang kebutuhan pokok di pasar tradisional dan modern.
Operasi pasar ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kelangkaan barang yang sering kali dimanfaatkan oleh spekulan untuk menaikkan harga.
Selain itu, Sholeh juga menyarankan agar pemerintah memperkuat koordinasi dengan distributor dan pemasok kebutuhan pokok.
Dengan adanya koordinasi yang baik, diharapkan distribusi barang berjalan lancar dan tidak terjadi penumpukan stok pada satu pihak saja.
Ia percaya bahwa distribusi yang merata dapat mencegah terjadinya kelangkaan barang yang dapat berdampak pada lonjakan harga di pasaran.
Sholeh menekankan bahwa pengawasan harga tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pelaku usaha, distributor, dan masyarakat.
Ia berharap semua pihak dapat bekerja sama dalam menjaga kestabilan harga dan ketersediaan stok barang kebutuhan pokok menjelang Ramadan.
Menurutnya, dengan adanya kerja sama yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, potensi kenaikan harga yang tidak wajar dapat diminimalkan.
Selain itu, Sholeh juga mengajak masyarakat untuk bijak dalam berbelanja dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan yang dapat memicu kelangkaan barang di pasaran.
Menjelang Ramadan 2025, pengawasan harga dan ketersediaan stok kebutuhan pokok di pasar menjadi perhatian serius bagi AHPP Kabupaten Sidoarjo.
Ketua AHPP Sidoarjo, Mohammad Sholeh, menegaskan pentingnya pengawasan yang intensif dan rutin dari pemerintah serta stakeholder terkait guna mencegah kenaikan harga yang tidak wajar akibat ulah spekulan dan penimbun.
Ia optimis bahwa dengan adanya pengawasan yang ketat dan koordinasi yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, kestabilan harga dan ketersediaan stok barang kebutuhan pokok dapat terjaga dengan baik.
Selain itu, Sholeh juga mengingatkan agar masyarakat bijak dalam berbelanja dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan.
Dengan demikian, diharapkan kebutuhan masyarakat menjelang Ramadan dapat terpenuhi tanpa terbebani oleh lonjakan harga yang tidak wajar.***