UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kabupaten Sampang terus berupaya menekan angka kemiskinan di wilayahnya melalui berbagai program bantuan sosial (bansos) yang dijalankan secara sinergis antara pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan masyarakat miskin di Kabupaten Sampang mendapatkan bantuan yang tepat sasaran dan mampu meningkatkan kesejahteraan hidup mereka.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sampang, Sudarmanto, mengungkapkan bahwa program bansos yang digulirkan selama ini mencakup beberapa skema bantuan.
Di antaranya adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT), bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Ketiga program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam menurunkan angka kemiskinan di Sampang.
Menurut Sudarmanto, program bantuan sosial tersebut memiliki peran penting dalam membantu masyarakat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Selain itu, bantuan tersebut juga memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang mampu.
Ia menambahkan bahwa selain program bansos, upaya penurunan angka kemiskinan juga didukung oleh program pemberdayaan ekonomi yang dilaksanakan oleh Pemkab Sampang.
Program BLT, misalnya, dirancang untuk memberikan bantuan tunai langsung kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama bagi mereka yang terdampak kondisi ekonomi sulit.
Sementara itu, program RTLH difokuskan pada perbaikan kondisi rumah warga miskin agar layak huni, sehingga masyarakat dapat tinggal dengan lebih aman dan nyaman.
Di sisi lain, PKH menyasar keluarga miskin dengan memberikan bantuan yang tidak hanya berupa uang tunai, tetapi juga dalam bentuk pendampingan sosial dan edukasi mengenai pentingnya kesehatan, pendidikan, dan pengelolaan keuangan keluarga.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sampang, program-program tersebut terbukti efektif dalam menekan angka kemiskinan.
Hingga akhir tahun 2024, jumlah warga miskin di Kabupaten Sampang tercatat sebanyak 214,32 ribu jiwa.
Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,93 persen dibandingkan tahun 2023, di mana jumlah warga miskin mencapai 221,71 ribu jiwa.
Ketua Tim Sosial BPS Kabupaten Sampang, Santi Dewi Rahayu, menyebutkan bahwa penurunan angka kemiskinan tersebut dipengaruhi oleh berbagai program bantuan dari pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Ia menjelaskan bahwa bantuan sosial seperti BLT, program RTLH, dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki dampak positif dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin di Sampang.
Program pemberdayaan UMKM menjadi salah satu langkah strategis yang diambil oleh Pemkab Sampang untuk menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Melalui pelatihan dan bantuan modal usaha, masyarakat didorong untuk memulai usaha kecil yang berpotensi memberikan penghasilan berkelanjutan.
Dukungan ini diharapkan tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bantuan sosial, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih mandiri secara ekonomi.
Santi Dewi Rahayu juga menambahkan bahwa selain bantuan langsung, pemerintah turut melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan keuangan dan peningkatan keterampilan.
Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak hanya menerima bantuan, tetapi juga mampu memanfaatkan bantuan tersebut dengan bijak untuk meningkatkan kesejahteraan hidup dalam jangka panjang.
Di sisi lain, Pemkab Sampang berencana memperluas cakupan program bantuan sosial pada tahun 2025 ini.
Upaya tersebut akan difokuskan pada pendataan ulang masyarakat miskin agar penerima manfaat program bantuan sosial benar-benar tepat sasaran.
Selain itu, Pemkab Sampang juga akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan efektivitas program pemberdayaan ekonomi, terutama dalam sektor pertanian dan perdagangan lokal yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah.
Sudarmanto berharap dengan langkah-langkah yang telah ditempuh, angka kemiskinan di Kabupaten Sampang dapat terus menurun secara konsisten.
Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat sangat diperlukan agar program-program yang dijalankan bisa memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam mendukung program-program pemerintah.
Masyarakat diharapkan tidak hanya menjadi penerima bantuan, tetapi juga berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup melalui berbagai peluang yang ada.
Pemkab Sampang berkomitmen untuk terus memantau perkembangan realisasi program bantuan sosial dan pemberdayaan ekonomi.
Evaluasi secara berkala akan dilakukan guna memastikan setiap program berjalan sesuai rencana dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Dengan upaya yang terukur dan berkelanjutan, Pemkab Sampang optimistis angka kemiskinan di wilayahnya akan terus mengalami penurunan.
Pemerintah daerah juga berharap kondisi ekonomi masyarakat akan semakin baik, sehingga pada akhirnya tercipta masyarakat yang sejahtera, mandiri, dan memiliki daya saing yang tinggi.
Secara keseluruhan, program bantuan sosial dan pemberdayaan ekonomi yang dilaksanakan di Kabupaten Sampang menjadi salah satu bukti nyata bagaimana pemerintah daerah berupaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Melalui sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, cita-cita untuk mengentaskan kemiskinan di Sampang diharapkan dapat tercapai dalam waktu yang tidak terlalu lama.***