4 Masalah Klasik yang Masih Menjerat Pelaku UMKM di Indonesia

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Monday, 16 June 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM.- Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

Namun, di balik kontribusinya yang besar, para pelaku UMKM masih kerap dihadapkan pada berbagai tantangan yang menghambat perkembangan usaha mereka.

Sejumlah kendala yang bersifat klasik masih menjadi persoalan utama yang belum sepenuhnya teratasi hingga saat ini.

Berikut empat masalah krusial yang sering dihadapi oleh para pelaku UMKM:

1. Terbatasnya Akses Modal Menjadi Hambatan Awal yang Paling Umum

Salah satu kendala paling mendasar yang dialami oleh banyak pelaku UMKM adalah keterbatasan dalam mengakses sumber pendanaan.

Banyak di antara mereka yang tidak memiliki jaminan atau agunan untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan formal seperti bank.

Baca Juga :  Strategi Branding dan Pemasaran Efektif untuk UMKM agar Lebih Dikenal

Selain itu, rendahnya literasi keuangan juga membuat pelaku UMKM belum memahami secara utuh skema pembiayaan yang tersedia, baik dari sektor perbankan maupun lembaga keuangan non-bank.

Akibatnya, usaha sulit berkembang karena keterbatasan modal untuk menambah stok, memperbesar kapasitas produksi, atau melakukan ekspansi pasar.

2. Minimnya Pengetahuan dalam Mengelola dan Mengembangkan Bisnis

Sebagian besar UMKM lahir dari inisiatif pribadi atau turun-temurun, bukan dari proses perencanaan bisnis yang terstruktur.

Hal ini menyebabkan banyak pelaku usaha tidak memahami strategi pengembangan bisnis secara modern.

Misalnya, mereka belum terbiasa membuat analisis pasar, perencanaan keuangan jangka panjang, hingga pengelolaan SDM secara efisien.

Akibatnya, bisnis berjalan stagnan dan sulit bersaing di tengah dinamika pasar yang terus berubah.

Baca Juga :  Jelang Idul Adha 2025, Sidoarjo Perketat Pengawasan Kesehatan Hewan Kurban di 34 Titik Penjualan

3. Kurangnya Inovasi Produk dan Daya Saing

Tantangan berikutnya adalah kurangnya inovasi dalam produk atau jasa yang ditawarkan.

Banyak UMKM yang masih menjual produk dengan tampilan dan konsep lama, tanpa adanya pembaruan yang relevan dengan selera pasar saat ini.

Ketika persaingan semakin ketat, inovasi menjadi kunci utama agar produk tetap diminati konsumen.

Namun sayangnya, sebagian pelaku UMKM masih enggan berinovasi karena keterbatasan ide, modal, atau pengetahuan tentang tren pasar.

4. Distribusi Produk yang Belum Efisien

Permasalahan lain yang juga sering muncul adalah kesulitan dalam mendistribusikan produk secara luas.

Masih banyak pelaku UMKM yang belum memanfaatkan platform digital untuk memperluas jangkauan pasar.

Baca Juga :  Pelaku Usaha Mikro: Kriteria dan Contoh dalam Perekonomian Lokal

Padahal, di era digital seperti sekarang, distribusi tidak lagi harus dilakukan secara fisik.

Dengan memanfaatkan e-commerce dan media sosial, seharusnya produk UMKM bisa menjangkau konsumen lintas kota bahkan lintas provinsi.

Namun karena belum maksimal dalam adopsi teknologi, distribusi produk pun masih terbatas.

Pembukuan Masih Manual

Di samping empat masalah utama tersebut, masih banyak UMKM yang melakukan pencatatan keuangan secara manual.

Tanpa laporan keuangan yang rapi, mereka kesulitan memantau arus kas, menghitung keuntungan, dan merencanakan pengeluaran.

Hal ini juga menjadi penghambat saat ingin mengajukan pinjaman ke lembaga keuangan.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Kolaborasi Kampus dan Warga Pacu UMKM Pesisir Hadapi Cuaca Ekstrem dan Kendala Produksi
Keunggulan BI-Fast: Transfer Cepat, Murah, dan Fleksibel Hingga Ratusan Juta
Pemuda Sampang Bangkitkan Semangat Bertani dan Budidaya Ikan Lewat Gerakan Pangan Mandiri
Cara Mudah Cek Tagihan Listrik PLN November 2025 Melalui Aplikasi PLN Mobile
Jasa Fabrikasi Ducting dan Kontraktor Ducting Profesional untuk Proyek Gedung & Industri
Batik Fashion Fair 2025 Surabaya: Pameran Fashion dan Batik Terbesar Jawa Timur Angkat Tema Fashion Beyond Trends
Dekranasda Kabupaten Kediri Dorong Strategi Peningkatan Kualitas Produk dan Perluasan Pasar Ekonomi Kreatif
OJK Malang Perkuat Sinergi Komunikasi Publik Lewat Studi Banding ke OJK Sulselbar

Berita Terkait

Sunday, 16 November 2025 - 20:30 WIB

Kolaborasi Kampus dan Warga Pacu UMKM Pesisir Hadapi Cuaca Ekstrem dan Kendala Produksi

Sunday, 16 November 2025 - 16:00 WIB

Keunggulan BI-Fast: Transfer Cepat, Murah, dan Fleksibel Hingga Ratusan Juta

Saturday, 15 November 2025 - 19:30 WIB

Pemuda Sampang Bangkitkan Semangat Bertani dan Budidaya Ikan Lewat Gerakan Pangan Mandiri

Saturday, 15 November 2025 - 14:00 WIB

Cara Mudah Cek Tagihan Listrik PLN November 2025 Melalui Aplikasi PLN Mobile

Friday, 14 November 2025 - 17:34 WIB

Jasa Fabrikasi Ducting dan Kontraktor Ducting Profesional untuk Proyek Gedung & Industri

Berita Terbaru