UMKMJATIM.COM – Universitas Airlangga (UNAIR) resmi mengajak Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk berperan aktif dalam forum bergengsi tingkat ASEAN bertajuk ASEAN Network on Bio-Circular-Green Economy (ASEAN BCG Network) Meeting.
Kegiatan ini diselenggarakan pada Sabtu, 14 Juni 2025, bertempat di Gedung Rektorat ITS Surabaya.
Forum strategis ini mempertemukan para pemangku kepentingan dari sektor riset dan pendidikan tinggi yang berasal dari 13 negara anggota ASEAN serta Jepang sebagai mitra dialog.
Fokus utama dalam pertemuan ini adalah penguatan kerja sama regional di bidang riset dan inovasi berkelanjutan yang mengusung konsep bio economy, circular economy, dan green economy.
Wakil Rektor III ITS, Imam Baihaqi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa partisipasi ITS dalam forum ini merupakan langkah penting dalam memperluas jejaring internasional dan memperkuat dampak riset di tingkat global.
Ia menekankan bahwa ITS memiliki komitmen tinggi untuk terus mengembangkan penelitian dalam sektor green manufacturing, energi terbarukan, dan ekonomi sirkular.
Menurut Imam, keikutsertaan ITS dalam ASEAN BCG Network tahun ini menjadi tonggak awal bagi kampus teknologi ini untuk aktif berkontribusi dalam memperluas jaringan inovasi berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.
Ia juga menyoroti bahwa agenda forum ini sangat relevan dengan tantangan global saat ini, khususnya terkait keberlanjutan lingkungan hidup.
Lebih lanjut, Imam menjelaskan bahwa pengembangan ekonomi tidak boleh dilakukan secara sembarangan karena berpotensi menimbulkan dampak jangka panjang yang merugikan generasi mendatang.
Oleh karena itu, ITS menempatkan prinsip keberlanjutan sebagai pondasi dalam pengembangan inovasi dan teknologi masa depan.
Bisa dikatakan bahwa Forum ASEAN BCG Network 2025 ini menjadi suatu wadah diskusi lintas negara yang dihadiri oleh perwakilan beberapa lembaga riset nasional dan universitas ternama di bidang teknologi dan sains terapan.
Selain Indonesia sebagai tuan rumah, negara-negara lain yang turut hadir di antaranya Malaysia, Thailand, dan Filipina. Jepang juga berpartisipasi sebagai mitra utama dalam penguatan kolaborasi riset lintas kawasan.
Para delegasi yang hadir mewakili institusi yang fokus pada pengembangan inovasi ramah lingkungan dan solusi teknologi untuk menjawab isu-isu global seperti perubahan iklim, efisiensi sumber daya alam, dan pengelolaan limbah.
Kolaborasi antara UNAIR dan ITS ini menjadi contoh sinergi antarlembaga pendidikan tinggi dalam memperkuat peran Indonesia di tingkat regional, khususnya dalam agenda pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan ini juga mendukung misi pemerintah Indonesia dalam mempercepat transformasi ekonomi hijau dan memperkuat posisi negara sebagai pusat inovasi ramah lingkungan di kawasan ASEAN.
Dengan langkah strategis ini, ITS dan UNAIR membuktikan komitmen nyata dalam menghadirkan solusi inovatif demi menciptakan masa depan yang lebih hijau, berkelanjutan, dan berdaya saing global.***