UMKMJATIM.COM – Bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), akses terhadap pendanaan eksternal menjadi salah satu kunci penting dalam pengembangan usaha.
Baik itu melalui investor maupun lembaga penyedia pinjaman, ketersediaan modal tambahan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Namun, untuk mendapatkan kepercayaan dari pihak luar, UMKM perlu membuktikan bahwa usaha yang dijalankan memiliki sistem keuangan yang sehat, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Manajemen keuangan yang baik menjadi indikator utama yang dilihat oleh investor maupun lembaga pembiayaan sebelum memutuskan untuk mengucurkan dana.
Pelaku usaha yang memiliki laporan keuangan yang rapi, arus kas stabil, serta pengeluaran dan pendapatan yang terstruktur, akan dinilai lebih layak mendapatkan dukungan finansial.
Hal ini menunjukkan bahwa usaha tersebut dijalankan secara profesional dan minim risiko kegagalan.
UMKM yang mampu menyajikan laporan keuangan secara berkala — baik harian, bulanan, maupun tahunan — akan lebih mudah meyakinkan calon investor tentang potensi keuntungannya.
Selain itu, keberadaan laporan arus kas dan neraca keuangan memberikan gambaran menyeluruh mengenai kondisi usaha, yang sangat dibutuhkan dalam proses due diligence atau evaluasi sebelum pendanaan diberikan.
Tak hanya itu, adanya pembukuan yang tertib juga mencerminkan keseriusan dan komitmen pelaku usaha dalam mengelola bisnisnya.
Investor tentu akan lebih tertarik pada usaha yang menunjukkan potensi pertumbuhan jangka panjang dan dikelola secara profesional, dibandingkan bisnis yang tidak memiliki data keuangan jelas.
Penggunaan aplikasi pembukuan digital pun kini menjadi solusi praktis untuk mencatat transaksi secara real-time.
Hal ini tidak hanya memudahkan proses akuntansi, tetapi juga mempercepat penyusunan laporan keuangan yang siap ditunjukkan kepada pihak investor atau bank kapan saja dibutuhkan.
Selain menyusun laporan, pelaku UMKM juga disarankan untuk memiliki rencana bisnis dan proyeksi keuangan jangka panjang.
Dokumen ini menjadi alat penting dalam menunjukkan bagaimana dana investor akan digunakan, serta target keuntungan yang bisa dihasilkan dalam periode tertentu.
Dengan strategi tersebut, pelaku usaha akan tampak lebih siap dan terorganisir, sehingga menambah kepercayaan pemberi dana.
Lebih lanjut, UMKM yang memiliki rekam jejak keuangan yang baik juga cenderung memperoleh skor kredit yang tinggi.
Hal ini membuka peluang lebih besar untuk mendapatkan pinjaman dengan bunga ringan atau fasilitas pembiayaan lainnya dari lembaga keuangan formal.
Dengan demikian, keteraturan dalam mengelola keuangan bukan hanya penting untuk kelangsungan bisnis sehari-hari, tetapi juga berperan besar dalam memperluas akses modal.
UMKM yang mampu menjaga stabilitas finansial dan menyajikan data keuangan yang transparan akan memiliki posisi yang lebih kuat dalam menarik perhatian investor dan memperoleh pinjaman usaha.***