UMKMJATIM.COM – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menerima kunjungan kerja dari Komite II Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Rabu malam, 2 Juli 2025.
Kunjungan ini dilakukan sebagai bagian dari agenda pengawasan pelaksanaan Undang-Undang Perumahan dan Permukiman, khususnya pasca perubahan yang terjadi setelah diberlakukannya Undang-Undang Cipta Kerja.
Dalam sambutan penerimaannya, Gubernur Khofifah menyambut para senator dengan menjelaskan posisi historis dan budaya Jawa Timur yang sangat penting dalam perjalanan bangsa.
Ia menyebut bahwa wilayah ini merupakan pusat dari peradaban Kerajaan Majapahit, yang nilai-nilainya masih menjadi fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Ia menyoroti nilai-nilai seperti Bhinneka Tunggal Ika, semangat nusantara, serta simbol merah putih yang diwariskan dari masa Majapahit sebagai pengikat keberagaman dalam kebangsaan.
Menurutnya, keberagaman Indonesia tidak bisa dilepaskan dari filosofi Pancasila yang menjadi dasar merajut persatuan dalam perbedaan.
Tak hanya menyoroti aspek budaya, Khofifah juga menyampaikan berbagai capaian strategis Provinsi Jawa Timur.
Ia memaparkan bahwa Jatim saat ini menjadi lumbung pangan nasional, dengan produksi utama seperti padi, jagung, dan daging sapi menduduki posisi tertinggi secara nasional.
Bukan hanya itu, sektor industri manufaktur Jatim juga sudah mencatat angka kontribusi sebesar 35 persen per Mei 2024, jauh melampaui target nasional yang ada di 30 persen yang dipatok untuk tahun 2045.
Dengan pencapaian tersebut, Khofifah menyebut bahwa Jawa Timur telah memasuki era kedaulatan pangan.
Ia bahkan mengajak para anggota DPD untuk menikmati keindahan alam dan kekayaan pariwisata provinsi ini.
Daya tarik yang disinggung, salah satunya adalah fenomena langka blue fire yang hanya ada di dua tempat di dunia yakni di Islandia dan Kawah Ijen di Banyuwangi.
Sementara itu, Ketua Komite II DPD RI, Badikenita BR Sitepu, memberikan apresiasi tinggi terhadap tata kelola wilayah di Jawa Timur.
Ia menilai bahwa provinsi ini memiliki sistem perencanaan tata ruang yang padat, komprehensif, dan bisa dijadikan model nasional dalam penataan wilayah.
Badikenita juga menyampaikan rasa kagumnya terhadap kepemimpinan Gubernur Khofifah, yang menurut dirinya menunjukkan dedikasi tinggi terhadap pembangunan.
Ia menyebut Khofifah sebagai sosok perempuan nasional yang patut diteladani, berkat etos kerja yang konsisten dan hasil nyata yang telah ditorehkan.
Kunjungan ini pun diharapkan semakin mempererat hubungan antara pemerintah daerah dan pusat, serta mendorong sinergi dalam implementasi kebijakan tata ruang dan perumahan di seluruh Indonesia.***