UMKMJATIM.COM – Tak sedikit pelaku UMKM di Indonesia yang memulai segalanya dari nol.
Tanpa modal besar, tanpa pengalaman bisnis, dan hanya bermodal tekad.
Salah satu kisah inspiratif datang dari Ibu Lina, pemilik merek “Dapur Mami Lina”, sebuah usaha makanan rumahan yang kini telah berkembang menjadi brand nasional dan menyuplai ke berbagai kota di Indonesia.
Simak perjalanan lengkapnya berikut ini. Kisah ini bisa menjadi pemantik semangat Anda yang baru akan memulai UMKM.
Awal yang Sederhana: Berawal dari Krisis
Tahun 2018, Ibu Lina mengalami krisis ekonomi dalam keluarganya.
Suaminya terkena PHK dan penghasilan keluarga menurun drastis.
Di tengah keterbatasan, ia mulai menjual ayam ungkep bumbu kuning buatan sendiri ke tetangga sekitar.
Modal awalnya hanya Rp300.000 dari hasil menjual perhiasan kecil.
Ia mengolah ayam di dapur rumahnya yang sempit, menggunakan peralatan seadanya.
Membangun dari Mulut ke Mulut
Produk pertama hanya dijual ke teman arisan dan tetangga kompleks. Karena rasanya enak dan bumbunya meresap, pelanggan mulai merekomendasikan ke orang lain.
Tanpa disadari, pesanan meningkat dari 5 bungkus menjadi 50 bungkus per minggu hanya dalam waktu 2 bulan.
Ibu Lina lalu membuat akun Instagram sederhana untuk promosi.
Foto-foto masakannya yang menggugah selera, ditambah testimoni pelanggan, membuat produk “Dapur Mami Lina” semakin dikenal.
Mengurus Legalitas dan Memperluas Pasar
Tahun berikutnya, Ibu Lina memberanikan diri mengurus NIB melalui OSS.
Ia juga mendapatkan izin PIRT dari Dinas Kesehatan.
Dengan legalitas yang dimiliki, ia bisa menjual produknya ke beberapa toko oleh-oleh dan ikut bazar UMKM tingkat kota.
Tak hanya itu, ia mulai menerima reseller dari luar kota seperti Bandung, Solo, dan Balikpapan.
Dari dapur kecil, kini ia menyewa dapur produksi sendiri dan mempekerjakan 5 ibu rumah tangga di sekitar rumahnya.
Kunci Sukses: Konsisten dan Mau Belajar
Dalam beberapa wawancara lokal, Ibu Lina menyebut bahwa rahasia usahanya bertahan dan tumbuh adalah konsistensi dalam kualitas, pelayanan ramah, serta mau terus belajar.
Ia rajin mengikuti pelatihan UMKM dari Dinas Koperasi dan komunitas digital marketing.
Kini, omzet bulanannya mencapai Rp60 juta per bulan.
Ia juga sedang dalam proses mendaftarkan produknya ke marketplace nasional dan mengurus sertifikat halal.
Kisah Ibu Lina adalah bukti nyata bahwa siapa pun bisa memulai UMKM dari nol.
Tak perlu menunggu modal besar atau tempat luas.
Yang penting adalah tekad, konsistensi, dan keberanian untuk belajar. Dalam setiap keterbatasan, selalu ada celah untuk menciptakan peluang.
Jika Anda sedang ragu untuk memulai, ingat: sukses besar bisa lahir dari dapur kecil.***