Gerakan Pangan Murah di Malang: Strategi Pemerintah Jaga Stabilitas Harga dan Inflasi

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Sunday, 7 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kota Malang terus memperkuat langkah dalam menjaga stabilitas harga pangan melalui program Gerakan Pangan Murah (GPM).

Kegiatan terbaru digelar di Kelurahan Tunggulwulung pada Minggu (7/9/2025).

Program ini menjadi bagian dari kebijakan nasional yang diinstruksikan langsung Presiden RI melalui Kementerian Dalam Negeri untuk menekan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menjelaskan bahwa GPM bukan sekadar program rutin, tetapi bentuk nyata respon pemerintah terhadap kondisi perekonomian yang berfluktuasi.

Ia menyebutkan bahwa kegiatan serupa sebelumnya telah dilaksanakan di Kelurahan Mulyorejo, dan masih ada sembilan titik lagi yang akan diselenggarakan di seluruh wilayah Kota Malang.

Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah

Acara GPM ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak.

Hadir dalam kegiatan tersebut Forkopimda, Sekretaris Daerah Kota Malang, para kepala perangkat daerah, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Kepala OJK, serta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Baca Juga :  Pelatihan B2SA di Desa Codo, Upaya Dinas Ketahanan Pangan Malang Dorong Pangan Lokal Bergizi dan Seimbang

Kehadiran berbagai elemen tersebut menunjukkan bahwa program ini dijalankan dengan kolaborasi lintas lembaga.

Menurut Wahyu, keterlibatan semua pihak sangat penting untuk menciptakan kestabilan ekonomi.

Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah siap mendukung kebijakan pusat yang bertujuan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, terutama dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok.

Pada pelaksanaan GPM di Tunggulwulung, komoditas utama yang menjadi incaran masyarakat antara lain beras, minyak goreng, dan telur.

Harga yang ditawarkan jauh lebih murah dibanding harga di pasar tradisional. Misalnya, beras dijual dengan selisih hingga Rp8.000 per kilogram lebih murah, sehingga menarik minat masyarakat untuk berbelanja dalam jumlah besar.

Wahyu menilai antusiasme warga sangat tinggi karena harga yang ditawarkan benar-benar membantu meringankan beban kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga :  ICE 2025: Dorong Inovasi dan Perluasan Pasar Nasional, UMKM Kota Malang Bersinar

Ia berharap kegiatan serupa terus digelar agar masyarakat mendapatkan akses bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.

Lebih lanjut, Wahyu menekankan bahwa Gerakan Pangan Murah bukan hanya sebatas program penjualan sembako murah, melainkan juga bagian dari strategi menjaga stabilitas inflasi di daerah.

Dengan daya beli masyarakat yang terjaga, otomatis kondisi ekonomi lokal dapat tetap stabil.

Ia menambahkan bahwa kestabilan ekonomi juga berpengaruh langsung terhadap keamanan dan ketertiban wilayah.

Ketika harga kebutuhan pokok terkendali, maka potensi gejolak sosial bisa diminimalisir.

Hal ini membuat GPM tidak hanya penting dalam aspek ekonomi, tetapi juga memiliki dampak sosial yang lebih luas.

Wahyu berharap sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat terus terjalin dengan baik.

Baca Juga :  Kinerja APBN KPPN Malang 2025 Tumbuh Positif, Pendapatan Capai Rp45,6 Triliun hingga Mei

Kolaborasi ini dinilai menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang sehat dan berkelanjutan.

Ia menegaskan bahwa Pemkot Malang berkomitmen menjaga keberlangsungan program pangan murah sebagai salah satu stimulus positif bagi masyarakat.

“Dengan kolaborasi yang terjaga, kestabilan harga dapat terus dikendalikan dan inflasi tetap sesuai target.

Pada akhirnya, masyarakat akan merasakan manfaat nyata dari program ini,” ungkap Wahyu.

Gerakan Pangan Murah di Kota Malang terbukti menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan ekonomi yang dinamis.

Dengan harga sembako yang lebih terjangkau, masyarakat tidak hanya terbantu memenuhi kebutuhan harian, tetapi juga terlindungi dari dampak inflasi.

Program ini menunjukkan bagaimana kebijakan pemerintah yang terintegrasi mampu menjaga kesejahteraan masyarakat sekaligus kondusifitas wilayah.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Lapas Pasuruan Kembangkan Budidaya Ayam Petelur untuk Tingkatkan Kemandirian Warga Binaan
Polsek Batuputih Dukung Ketahanan Pangan Lewat Program Pekarangan Pangan Bergizi di Sumenep
Bambang Haryo Dorong Bulog Jadi Penggerak Utama Ketahanan Pangan Nasional, Tak Hanya Fokus pada Beras
BLT Kesra 2025 Mulai Cair: Cek Jadwal, Besaran Bantuan, dan Cara Pastikan Nama Terdaftar di DTKS
CPNS 2026 Segera Dibuka! Inilah 5 Formasi Strategis yang Diprediksi Paling Banyak Diminati
Rahasia Sukses Mendapatkan KUR BRI 2025: Syarat, Tips, dan Strategi Pengajuan yang Efektif
Aplikasi Penghasil Saldo DANA Terbaru 2025: Cara Mudah Dapat Uang dari HP
Kenapa Data PIP Tidak Muncul? Ini Penyebab Umum dan Cara Mengatasinya

Berita Terkait

Thursday, 23 October 2025 - 20:32 WIB

Lapas Pasuruan Kembangkan Budidaya Ayam Petelur untuk Tingkatkan Kemandirian Warga Binaan

Thursday, 23 October 2025 - 20:06 WIB

Polsek Batuputih Dukung Ketahanan Pangan Lewat Program Pekarangan Pangan Bergizi di Sumenep

Thursday, 23 October 2025 - 19:42 WIB

Bambang Haryo Dorong Bulog Jadi Penggerak Utama Ketahanan Pangan Nasional, Tak Hanya Fokus pada Beras

Thursday, 23 October 2025 - 16:00 WIB

BLT Kesra 2025 Mulai Cair: Cek Jadwal, Besaran Bantuan, dan Cara Pastikan Nama Terdaftar di DTKS

Thursday, 23 October 2025 - 14:00 WIB

CPNS 2026 Segera Dibuka! Inilah 5 Formasi Strategis yang Diprediksi Paling Banyak Diminati

Berita Terbaru