UMKMJATIM.COM – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) kembali menyelenggarakan Program Distribusi Pangan Murah (DPM).
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis untuk menjaga keterjangkauan harga kebutuhan pokok sekaligus memastikan pasokan tetap aman selama periode permintaan tinggi.
Program yang telah dimulai sejak 19 September itu awalnya dijadwalkan berakhir pada 17 Desember, namun kemudian diputuskan untuk diperpanjang sampai 31 Desember 2025 sebagai respons terhadap meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang akhir tahun.
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan, menyampaikan bahwa program ini digagas untuk membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga umum di pasar.
Ia menjelaskan bahwa pengendalian harga dan penguatan ketersediaan merupakan fokus utama penyelenggaraan DPM, terutama ketika disparitas harga berpotensi meningkat menjelang momen liburan panjang.
Dengan adanya distribusi pangan dalam skema murah, masyarakat diharapkan tidak kesulitan mendapatkan bahan makanan esensial.
Pelaksanaan kegiatan ini menjangkau 57 kelurahan di seluruh wilayah Kota Malang. Sistem yang digunakan adalah pola bergiliran dengan dua titik distribusi setiap hari.
Model ini diterapkan agar pemerataan layanan dapat tercapai dan seluruh masyarakat di berbagai wilayah merasakan manfaat yang sama.
Menurut Slamet, pola bergantian ini sengaja dirancang agar beban distribusi tetap terkendali sekaligus memudahkan warga mengetahui jadwal di wilayah masing-masing.
Komoditas yang disediakan dalam program DPM cukup beragam dan mencakup kebutuhan pokok rumah tangga, antara lain beras, minyak goreng, gula pasir, tepung, serta telur.
Selain itu, terdapat juga komoditas pertanian seperti cabai, bawang, dan tomat yang sering mengalami fluktuasi harga jelang akhir tahun.
Seluruh bahan tersebut dilepas dengan harga lebih rendah dari harga pasar, sehingga masyarakat memiliki akses lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan memasak tanpa terbebani lonjakan harga.
Selain kegiatan DPM, Dispangtan juga sebelumnya menggelar Pasar Murah yang dilaksanakan di Merjosari.
Program tersebut berjalan paralel untuk memperluas jangkauan pelayanan dan memberi lebih banyak opsi bagi warga yang membutuhkan bahan pokok dengan harga terjangkau.
Meskipun rangkaian program ini baru memasuki hari kedua sejak digelar kembali, pihak Dispangtan memastikan evaluasi akan terus dilakukan secara berkala.
Evaluasi tersebut dinilai penting terutama ketika memasuki masa puncak kebutuhan pangan di akhir tahun, di mana distribusi dan harga komoditas sering mengalami tekanan.
Perpanjangan program hingga akhir Desember 2025 menunjukkan keseriusan Pemerintah Kota Malang dalam menjaga stabilitas pangan.
Dengan harga yang lebih bersahabat dan mekanisme distribusi yang merata, masyarakat diharapkan dapat menjalani momen Nataru dengan lebih nyaman tanpa kekhawatiran terhadap kelangkaan bahan pokok.
Program ini sekaligus menjadi bukti upaya pemerintah daerah dalam menghadirkan solusi konkret untuk kebutuhan masyarakat di tengah dinamika harga pangan yang kerap terjadi setiap menjelang liburan besar.***











