Kabupaten Malang Gencarkan Sosialisasi Sertifikasi dan Pengawasan Residu Pangan

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Wednesday, 11 June 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Untuk meningkatkan kualitas dan keamanan konsumsi masyarakat, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang terus menggencarkan sosialisasi sertifikasi produk pangan serta pengawasan terhadap kandungan residu pestisida.

Salah satu kegiatan terbaru dilakukan di Desa Argotirto, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, yang melibatkan berbagai kelompok masyarakat seperti PKK, Kelompok Wanita Tani (KWT), hingga pelaku usaha pangan lokal.

Kegiatan ini sendiri memiliki tujuan untuk memberikan edukasi menyeluruh kepada masyarakat agar semakin sadar terhadap pentingnya keamanan pangan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang, Mahila Surya Dewi, menyampaikan bahwa sertifikasi produk pangan bukan hanya sekadar formalitas,

tetapi merupakan langkah konkret dalam melindungi konsumen serta upaya meningkatkan daya saing produk lokal di pasar.

Baca Juga :  UIN Maliki Malang Relokasi Kampus ke Batu, Proyek Strategis Senilai Rp5 Triliun Dimulai

Menurut Mahila, kejelasan standar keamanan sangat penting agar produk pangan yang beredar di pasaran dapat dipercaya dan layak konsumsi.

Oleh karena itu, pemahaman mengenai pentingnya Sertifikasi Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) menjadi salah satu materi utama dalam sosialisasi tersebut.

Tak hanya itu, peserta juga diberikan informasi teknis seputar prosedur perizinan edar produk, khususnya untuk PSAT-PDUK (Produk Dalam Negeri untuk Usaha Kecil).

Tujuannya agar para pelaku usaha lokal dapat memahami dan memenuhi persyaratan administratif yang diperlukan guna memperluas jangkauan pemasaran produknya.

Dalam kegiatan ini, tim dari Dinas Ketahanan Pangan juga melakukan uji cepat residu pestisida terhadap sejumlah sampel bahan pangan yang berasal dari Pasar Argotirto.

Baca Juga :  Dorong Swasembada Pangan, Desa Wajib Alokasikan 20 Persen Dana untuk Ketahanan Pangan

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa residu pestisida masih berada di bawah ambang batas aman yang ditetapkan.

Meski begitu, Mahila tetap mengimbau agar masyarakat tidak lengah dan selalu berhati-hati dalam memilih maupun mengolah bahan pangan.

Ia menekankan bahwa kesadaran masyarakat dalam mengonsumsi makanan sehat dan aman harus terus dibangun, seiring dengan upaya pemerintah dalam menjalankan program Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA).

Program ini bertujuan mendorong masyarakat untuk menerapkan pola konsumsi pangan yang tidak hanya bergizi tetapi juga bebas dari bahan kimia berbahaya.

Mahila menyebutkan bahwa kegiatan pengawasan dan edukasi seperti ini akan terus dilakukan secara rutin di berbagai wilayah Kabupaten Malang.

Baca Juga :  Perusahaan Industri: Mengolah Bahan Mentah Menjadi Produk Siap Pakai

Ia berharap ke depan akan terbentuk kesadaran kolektif dari masyarakat untuk lebih peduli terhadap keamanan dan mutu pangan dari proses produksi hingga konsumsi akhir.

Langkah-langkah strategis ini menjadi bagian penting dalam menciptakan sistem ketahanan pangan daerah yang tidak hanya mandiri, tetapi juga berkualitas.

Dengan keterlibatan aktif masyarakat dan dukungan dari pemerintah daerah, mutu pangan lokal diharapkan semakin terjamin dan mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Pemandu Wisata Kawah Ijen Belajar Bahasa Mandarin, Sambut Wisatawan China dengan Layanan Lebih Baik
163 Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk di Lumajang, Dorong Ekonomi Desa Mandiri
Pemkab Bondowoso Lindungi 8.445 Buruh Tani Tembakau Lewat Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
KEK Industri Halal Sidoarjo Disiapkan Jadi Magnet Investasi Global: Dukungan DPR RI Jadi Kunci
SBW Malang: Koperasi Perempuan Tangguh yang Mendorong Kemandirian Ekonomi Melalui Sistem Tanggung Renteng
Soto Branggahan, Kuliner Legendaris Kediri yang Terjangkau dan Cocok untuk Semua Waktu
Pemkab Malang Dorong BPR Artha Kanjuruhan Perkuat Likuiditas Lewat Pengelolaan Gaji PPPK
Harga Cabai di Kediri Turun, Pasokan Minim Tapi Serapan Stabil

Berita Terkait

Friday, 13 June 2025 - 21:00 WIB

Pemandu Wisata Kawah Ijen Belajar Bahasa Mandarin, Sambut Wisatawan China dengan Layanan Lebih Baik

Friday, 13 June 2025 - 20:30 WIB

163 Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk di Lumajang, Dorong Ekonomi Desa Mandiri

Friday, 13 June 2025 - 20:00 WIB

Pemkab Bondowoso Lindungi 8.445 Buruh Tani Tembakau Lewat Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Friday, 13 June 2025 - 19:30 WIB

KEK Industri Halal Sidoarjo Disiapkan Jadi Magnet Investasi Global: Dukungan DPR RI Jadi Kunci

Friday, 13 June 2025 - 19:15 WIB

SBW Malang: Koperasi Perempuan Tangguh yang Mendorong Kemandirian Ekonomi Melalui Sistem Tanggung Renteng

Berita Terbaru