UMKMJATIM.COM – Memilih tenor pinjaman merupakan langkah krusial dalam proses pengajuan kredit, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang sedang memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Tenor pinjaman yang tepat akan membantu menjaga arus kas tetap stabil, menghindarkan dari risiko gagal bayar, serta menunjang kelangsungan usaha dalam jangka panjang.
Berikut beberapa panduan penting dalam menentukan tenor pinjaman yang ideal dan sesuai dengan kemampuan finansial.
1. Sesuaikan Tenor dengan Kapasitas Pembayaran Bulanan
Langkah pertama yang perlu diperhatikan saat memilih jangka waktu pinjaman adalah menyesuaikannya dengan kemampuan keuangan bulanan.
Jika usaha memiliki pendapatan stabil, memilih tenor yang lebih pendek bisa menjadi pilihan bijak karena bunga yang dibayarkan lebih rendah secara total.
Namun, cicilan bulanannya tentu akan lebih besar.
Sebaliknya, bila kondisi keuangan masih belum stabil atau usaha baru mulai berkembang, disarankan memilih tenor yang lebih panjang agar nominal cicilan per bulan menjadi lebih ringan.
Meskipun secara total bunga yang dibayarkan akan lebih besar, pilihan ini dapat mencegah tekanan finansial dan menjaga kelancaran operasional usaha.
2. Evaluasi Kebutuhan dan Tujuan Pinjaman
Penentuan tenor juga perlu mempertimbangkan jenis kebutuhan pembiayaan.
Misalnya, jika pinjaman digunakan untuk kebutuhan jangka pendek seperti pembelian stok barang, maka tenor pendek lebih ideal.
Namun, jika dana digunakan untuk investasi jangka panjang seperti pengembangan fasilitas usaha atau pembelian alat produksi, maka tenor panjang bisa dipertimbangkan agar investasi dapat kembali secara bertahap.
Menghubungkan tujuan pinjaman dengan masa pengembaliannya akan membantu Anda mengatur strategi keuangan yang lebih efektif dan terencana.
3. Perhitungkan Total Biaya Pinjaman
Banyak pelaku usaha hanya memperhatikan besarnya cicilan bulanan, tanpa memperhitungkan total biaya pinjaman selama tenor berlangsung.
Padahal, semakin lama tenor yang dipilih, semakin besar pula jumlah bunga yang harus dibayar secara keseluruhan.
Oleh karena itu, sangat penting untuk membuat simulasi pinjaman sejak awal.
Bandingkan beban bunga antara tenor pendek dan panjang, lalu sesuaikan dengan kondisi dan perencanaan usaha jangka panjang.
Informasi ini dapat diperoleh melalui simulasi pinjaman yang biasanya disediakan oleh bank penyalur KUR.
4. Hindari Pemaksaan di Luar Kapasitas Finansial
Dalam mengambil keputusan tenor, penting untuk tidak memaksakan memilih jangka pendek hanya karena ingin cepat lunas, apalagi jika penghasilan belum cukup stabil.
Risiko keterlambatan atau gagal bayar justru akan memperburuk kondisi usaha, bahkan berpotensi membuat nama masuk daftar hitam kredit (SLIK OJK).
Lebih baik memilih tenor yang memberikan ruang gerak, sambil tetap menjaga kedisiplinan pembayaran dan mengelola pinjaman secara sehat.
Tenor yang Tepat Kunci Keberhasilan Finansial Usaha
Menentukan tenor pinjaman bukan sekadar memilih jangka waktu, tetapi menyusun strategi finansial yang tepat untuk jangka panjang.
Dengan memahami konsekuensi dari setiap pilihan, pelaku UMKM bisa lebih tenang dan fokus menjalankan usaha, tanpa terbebani kewajiban cicilan yang berlebihan.***