UMKMJATIM.COM – Diberitakan bahwa Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur, terus berupaya memperkuat sektor pertanian dengan mengembangkan budidaya padi organik.
Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi mendukung swasembada pangan nasional, sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) No. 2 Tahun 2025 yang dikeluarkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Probolinggo menjadi motor penggerak dalam inovasi pertanian ini.
Pada Jumat, mereka melaksanakan penanaman padi organik di demplot pertanian organik DKPPP, yang berlokasi di Jl. Sunan Muria, Kelurahan Kebonsari Kulon.
Swasembada Pangan sebagai Pilar Kemandirian Bangsa
Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Ninik Ira Wibawati, menjelaskan bahwa swasembada pangan bukan hanya tentang pemenuhan kebutuhan dalam negeri, tetapi juga mencerminkan kemandirian bangsa.
Oleh karena itu, keberlanjutan sektor pertanian menjadi perhatian utama dalam kebijakan pangan nasional.
Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2025 juga menekankan pentingnya efisiensi dalam berbagai aspek, termasuk pengurangan penggunaan pestisida dan zat kimia lainnya.
Langkah ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan serta memastikan pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Ninik juga menekankan bahwa produksi pangan dalam negeri harus terus ditingkatkan agar Indonesia tidak terlalu bergantung pada impor.
Dengan meningkatkan kapasitas produksi lokal, ketahanan pangan nasional dapat diperkuat, sekaligus mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh fluktuasi harga pangan global.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa upaya mencapai swasembada pangan harus tetap mempertimbangkan aspek kelestarian lingkungan.
Oleh karena itu, keberlanjutan pertanian harus menjadi bagian dari strategi jangka panjang pemerintah dan masyarakat dalam mengembangkan sektor pertanian yang lebih ramah lingkungan.
Manfaat dan Tantangan Budidaya Padi Organik
Kepala DKPPP Kota Probolinggo, Aries Santoso, menjelaskan bahwa program penanaman padi organik ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas panen dengan hasil yang lebih sehat dan berkualitas.
Selain itu, penggunaan pupuk pestisida dan zat kimia akan dikurangi secara bertahap guna menciptakan sistem pertanian yang lebih alami dan berkelanjutan.
Menurut Aries, pertanian organik memberikan banyak manfaat, termasuk meningkatkan kesuburan tanah, menjaga keseimbangan ekosistem, serta menjamin keamanan pangan.
Selain itu, pendekatan ini juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani, karena produk organik memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan hasil pertanian konvensional.
Program pertanian organik ini sendiri telah berjalan selama tiga tahun dan terus dikembangkan oleh DKPPP Kota Probolinggo.
Dengan luas lahan sekitar 1 hektare, metode pertanian ini memungkinkan panen hingga tiga kali dalam setahun, dengan rata-rata produksi mencapai 8 ton beras organik per siklus panen.
Meski dari segi waktu panen, padi yang ditanam menggunakan pupuk kimia cenderung lebih cepat matang, Aries menegaskan bahwa padi organik memiliki keunggulan tersendiri.
Tanaman ini tumbuh tanpa pestisida atau zat kimia berbahaya, sehingga lebih aman untuk dikonsumsi dan lebih ramah terhadap lingkungan.
Melalui program ini, Pemerintah Kota Probolinggo berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Dengan pengurangan ketergantungan pada bahan kimia dan peningkatan produktivitas padi organik,
sektor pertanian di daerah ini diharapkan dapat berkembang lebih berkelanjutan serta memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.***