Jago Gelut: Inovasi Kuliner Opor Susu yang Siap Meramaikan Malang Raya

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Monday, 10 February 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Malang kembali kedatangan konsep kuliner baru yang menarik perhatian dengan nama Jago Gelut.

Outlet ini merupakan pengembangan dari Warung Susi, yang sebelumnya telah memiliki lima cabang di berbagai kota, seperti Bekasi, Bogor, Yogyakarta, dan Solo.

Dengan perubahan konsep ini, Jago Gelut berusaha menghadirkan sesuatu yang berbeda untuk bersaing di dunia kuliner Malang Raya.

Dalam menghadapi persaingan ketat di dunia kuliner, Jago Gelut memilih strategi yang berbeda dari kebanyakan tempat makan lainnya.

Erika, selaku Head Outlet Jago Gelut, menjelaskan bahwa konsep yang diusung merupakan yang pertama di Malang Raya.

Salah satu menu unggulannya adalah Opor Susu, yang menawarkan cita rasa berbeda dari opor pada umumnya.

Jika biasanya opor dimasak menggunakan santan, Jago Gelut menggantinya dengan susu untuk menciptakan rasa yang lebih gurih dan lembut.

Baca Juga :  Peluang Usaha Jajanan Tradisional: Modal Kecil, Omset Belasan Juta Rupiah per Bulan

Selain opor susu, outlet ini juga menghadirkan beberapa menu lain yang tak kalah lezat, seperti ayam goreng, kulit goreng, dan mie opor.

Dari segi harga, Jago Gelut menetapkan tarif yang cukup terjangkau bagi pelanggan, dengan kisaran harga antara Rp13.000 hingga Rp18.000.

Harga ini diharapkan dapat menarik berbagai kalangan, terutama pencinta kuliner yang ingin mencoba sensasi baru dengan harga bersahabat.

Saat ini, Jago Gelut masih berada dalam tahap uji coba menu sebelum resmi dibuka untuk umum.

Sebagai bagian dari strategi pemasaran, pihak outlet mengundang beberapa anggota komunitas Malang Foodies untuk mencicipi dan memberikan penilaian terhadap makanan yang disajikan.

Langkah ini bertujuan untuk mengumpulkan masukan guna menyempurnakan cita rasa dan kualitas hidangan sebelum grand opening yang direncanakan berlangsung pada pertengahan Februari 2025.

Baca Juga :  Teknik Branding Emosional: Membangun Cerita di Balik Produk UMKM agar Lebih Melekat di Hati Konsumen

Selain itu, Jago Gelut juga telah menentukan jam operasionalnya, yaitu mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB.

Dengan jadwal ini, mereka berharap dapat menjangkau pelanggan dari berbagai latar belakang, baik yang ingin menikmati sarapan, makan siang, maupun makan malam dengan menu khas mereka.

Dalam tahap uji coba ini, beberapa pengunjung yang telah mencicipi menu di Jago Gelut memberikan respons positif.

Salah satunya adalah Yoyok, yang merasa puas dengan makanan yang disajikan. Menurutnya, konsep outlet sudah cukup menarik dan menu yang dihadirkan memiliki cita rasa yang khas.

Ia menilai bahwa bumbu yang digunakan meresap dengan baik ke dalam makanan, sehingga menciptakan sensasi rasa yang lebih nikmat.

Baca Juga :  Forum UMKM Ekspor: Langkah Kota Batu Dorong Produk Lokal ke Pasar Global

Selain itu, penggunaan susu sebagai pengganti santan dalam opor dinilai memberikan rasa gurih yang lebih kuat dibandingkan opor pada umumnya.

Dengan keunikan konsep serta harga yang terjangkau, Jago Gelut optimis dapat menarik perhatian masyarakat Malang Raya dan menjadi salah satu tempat makan favorit di kota ini.

Inovasi dalam menu opor susu diharapkan bisa menjadi daya tarik utama yang membedakan mereka dari restoran lain yang menyajikan hidangan sejenis.

Ke depan, Jago Gelut berencana untuk terus mengembangkan variasi menu serta meningkatkan kualitas pelayanan agar dapat memberikan pengalaman kuliner terbaik bagi para pelanggan.

Dengan strategi yang matang serta konsep unik yang dihadirkan, mereka berharap bisa menjadi salah satu ikon kuliner baru yang sukses di Malang Raya.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Kapan Waktu yang Tepat Bagi UMKM Mengubah Kemasan Produk? Ini Tandanya!
Studi Kasus: Strategi Branding Produk Keripik Lokal hingga Menembus Pasar Ekspor
Panduan Memilih Nama Produk yang Mudah Diingat dan Cepat Laku di Pasaran
Koperasi Merah Putih Sampang Dorong Ekonomi Digital dan Kreatif Anak Muda
Polsek Giligenting Dukung Ketahanan Pangan Lewat Pendampingan Petani Kacang Koro di Pulau Giliraja
Panen Raya Padi Hibrida Organik di Sumenep Capai 9 Ton per Hektar, Bukti Keunggulan Pertanian Berkelanjutan
Harga Tomat Melonjak Drastis di Ponorogo, Pedagang dan Konsumen Menjerit
Progres Koperasi Desa Jawa Timur Capai 94,7 Persen, Tapi Masih Dihadang Sejumlah Kendala

Berita Terkait

Tuesday, 24 June 2025 - 11:00 WIB

Kapan Waktu yang Tepat Bagi UMKM Mengubah Kemasan Produk? Ini Tandanya!

Tuesday, 24 June 2025 - 09:00 WIB

Studi Kasus: Strategi Branding Produk Keripik Lokal hingga Menembus Pasar Ekspor

Tuesday, 24 June 2025 - 07:00 WIB

Panduan Memilih Nama Produk yang Mudah Diingat dan Cepat Laku di Pasaran

Monday, 23 June 2025 - 21:00 WIB

Koperasi Merah Putih Sampang Dorong Ekonomi Digital dan Kreatif Anak Muda

Monday, 23 June 2025 - 20:30 WIB

Polsek Giligenting Dukung Ketahanan Pangan Lewat Pendampingan Petani Kacang Koro di Pulau Giliraja

Berita Terbaru