UMKMJATIM.COM – Di tengah persaingan ketat industri makanan ringan, UMKM lokal terus berusaha mempertahankan eksistensinya melalui inovasi dan peningkatan kualitas produk.
Salah satu pelaku usaha yang sukses di bidang ini adalah Anisatul Khoiriyah, pemilik brand Mavael Kansa, yang berbasis di Pakis, Kabupaten Malang.
Usaha yang kini semakin berkembang ini berawal dari kebiasaan keluarga Anisatul yang menjual emping melinjo dan berbagai jenis keripik lainnya setiap momen Lebaran.
Karena tingginya minat masyarakat terhadap produk tersebut, ia pun memutuskan untuk melanjutkan usaha ini secara lebih serius.
Kesempatan tersebut menjadi langkah awal bagi Mavael Kansa dalam membangun bisnis makanan ringan yang lebih terstruktur dan berkelanjutan.
Mavael Kansa menawarkan beragam varian keripik, mulai dari emping melinjo, keripik singkong, hingga berbagai pilihan rasa unik lainnya.
Di antara semua produk yang tersedia, emping melinjo menjadi ikon utama karena cita rasanya yang khas dan kualitasnya yang terjaga.
Anisatul menjelaskan bahwa produk emping melinjo yang dijualnya menggunakan bahan baku berkualitas ekspor, sehingga memiliki tekstur dan rasa yang berbeda dari emping melinjo pada umumnya.
Meskipun banyak pelaku UMKM yang bergerak di bidang serupa, Mavael Kansa berhasil menjangkau pasar yang lebih luas.
Produknya kini telah masuk ke berbagai segmen, termasuk hotel, toko oleh-oleh, serta komunitas bisnis di Kota Malang.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari strategi pemasaran yang diterapkan, salah satunya dengan mengikuti berbagai bazar dan event yang diselenggarakan oleh pemerintah serta komunitas UMKM.
Melalui kegiatan ini, Mavael Kansa dapat memperkenalkan produknya kepada lebih banyak konsumen dan memperluas jaringan bisnisnya.
Selain itu, usaha ini juga terus meningkatkan kualitas produk agar mampu bersaing dengan merek lain.
Dengan mempertahankan standar tinggi dalam pemilihan bahan baku serta proses produksi yang higienis, Mavael Kansa berupaya menjaga kepercayaan pelanggan dan memastikan produknya tetap diminati.
Seperti usaha lainnya, Mavael Kansa juga menghadapi berbagai tantangan dalam proses produksinya.
Salah satu kendala utama yang sering dihadapi adalah ketersediaan bahan baku, terutama untuk emping melinjo.
Bahan utama ini tidak selalu tersedia dalam jumlah yang cukup, sehingga Anisatul harus melakukan pemesanan jauh-jauh hari agar stok tetap terjaga.
Ia bahkan harus mendatangkan bahan setengah jadi dari Jawa Tengah, mengingat daerah tersebut dikenal sebagai penghasil melinjo berkualitas.
Meskipun tantangan ini cukup besar, Anisatul tetap optimis dalam menjalankan usahanya.
Ia percaya bahwa dengan strategi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, Mavael Kansa dapat terus berkembang.
Dalam jangka panjang, Anisatul bercita-cita agar Mavael Kansa memiliki outlet sendiri dan mampu menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk ke luar negeri.
Ia berharap usahanya dapat berkembang lebih besar dengan dukungan pemerintah serta komunitas UMKM.
Bagi para pelaku usaha yang baru memulai, ia menekankan pentingnya membangun relasi dan jaringan bisnis.
Menurutnya, memiliki koneksi yang luas adalah aset utama dalam menjalankan usaha.
Ia juga berpesan agar tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan, karena setiap kesulitan yang dihadapi adalah bagian dari proses menuju kesuksesan.
Dengan inovasi produk, strategi pemasaran yang efektif, serta semangat pantang menyerah, Mavael Kansa terus berupaya menjadi salah satu UMKM unggulan di Malang.
Usaha ini tidak hanya menghadirkan makanan ringan berkualitas, tetapi juga menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lain dalam mengembangkan bisnis mereka.***