Harga Kacang Hijau di Sumenep Melonjak: Pasokan Terbatas Jadi Pemicu

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Thursday, 13 February 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Harga kacang hijau di Sumenep belakangan ini mengalami kenaikan yang signifikan, sehingga memicu keluhan dari masyarakat.

Saat ini, harga kacang hijau mencapai Rp 21.000 per kilogram, jauh lebih tinggi dibandingkan harga normal yang biasanya berkisar Rp 16.000 per kilogram.

Kenaikan harga ini diduga terjadi akibat terbatasnya pasokan di tingkat petani.

Muhamad, seorang petani dari Desa Gunggung, Kecamatan Batuan, Sumenep, menjelaskan bahwa kenaikan harga kacang hijau disebabkan oleh tidak bersamaan waktunya dengan musim panen.

Ia menyebutkan bahwa ketika musim panen tiba, harga kacang hijau umumnya hanya berkisar Rp 15.000 per kilogram.

Namun, saat ini petani masih dalam proses menanam jagung dan padi, sehingga stok kacang hijau di pasaran menjadi terbatas.

Muhamad juga mengungkapkan bahwa kacang hijau biasanya ditanam setelah musim panen padi dan jagung selesai.

Pola tanam ini menyebabkan ketersediaan kacang hijau menjadi tidak merata sepanjang tahun.

Akibatnya, pada periode tertentu, pasokan kacang hijau di pasaran menjadi terbatas sehingga menyebabkan kenaikan harga yang cukup signifikan.

Di Sumenep, para petani umumnya memiliki pola tanam yang mengikuti musim.

Mereka biasanya menanam jagung dan padi terlebih dahulu, kemudian setelah panen, baru dilanjutkan dengan penanaman kacang hijau.

Pola tanam seperti ini bertujuan untuk memaksimalkan penggunaan lahan dan mendapatkan hasil panen yang optimal.

Baca Juga :  Sensasi Rujak Seafood Sumenep: Kuliner Laut Segar yang Menggugah Selera

Namun, pola tanam yang mengikuti musim tersebut berdampak pada ketersediaan kacang hijau di pasaran.

Ketika belum memasuki musim panen, pasokan kacang hijau menjadi terbatas, sehingga menyebabkan harga melonjak.

Kondisi ini diperparah dengan meningkatnya permintaan kacang hijau di Sumenep yang digunakan dalam berbagai olahan makanan dan minuman tradisional.

Menurut para petani, siklus tanam kacang hijau yang tidak sepanjang tahun juga mempengaruhi fluktuasi harga di pasaran.

Ketika memasuki musim tanam jagung dan padi, pasokan kacang hijau otomatis menurun sehingga harga melonjak.

Sebaliknya, saat musim panen tiba, harga kacang hijau kembali stabil karena pasokan melimpah.

Kacang hijau merupakan salah satu bahan makanan yang cukup populer di Sumenep. Selain digunakan sebagai bahan makanan pokok, kacang hijau juga sering dijadikan sebagai bahan utama dalam berbagai resep minuman tradisional.

Beberapa olahan yang cukup populer di antaranya adalah bubur kacang hijau, es kacang hijau, dan campuran dalam masakan tradisional seperti rawon.

Masyarakat Sumenep sangat menggemari kacang hijau karena selain enak, kacang hijau juga kaya akan nutrisi.

Kandungan protein, serat, vitamin, dan mineral dalam kacang hijau menjadikannya sebagai pilihan makanan sehat yang digemari oleh berbagai kalangan.

Kebutuhan kacang hijau yang tinggi inilah yang membuat permintaannya tetap stabil sepanjang tahun, meski ketersediaannya tidak selalu mencukupi.

Baca Juga :  Meriahkan Ramadan, Bupati Sumenep Akan Resmikan Bazar Takjil Tahunan

Namun, tingginya permintaan tersebut tidak diimbangi dengan pasokan yang memadai, terutama ketika belum memasuki musim panen.

Akibatnya, harga kacang hijau di pasaran menjadi tidak stabil dan cenderung naik ketika pasokan terbatas.

Kenaikan harga kacang hijau tentu berdampak pada masyarakat, terutama bagi para pelaku usaha kuliner yang menggunakan kacang hijau sebagai bahan baku utama.

Penjual bubur kacang hijau, es kacang hijau, dan olahan makanan lainnya harus menghadapi dilema untuk menaikkan harga jual atau mengurangi porsi demi menekan biaya produksi.

Beberapa penjual mengaku mengalami penurunan omzet karena konsumen menjadi lebih selektif dalam berbelanja.

Sementara itu, para ibu rumah tangga juga merasakan dampaknya karena harus merogoh kocek lebih dalam untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.

Tidak hanya itu, kenaikan harga kacang hijau juga mempengaruhi daya beli masyarakat secara umum.

Bagi masyarakat berpenghasilan rendah, membeli kacang hijau dengan harga tinggi tentu menjadi beban tambahan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Untuk mengatasi fluktuasi harga kacang hijau, diperlukan upaya yang komprehensif, baik dari pihak petani maupun pemerintah.

Para petani diharapkan dapat melakukan diversifikasi pola tanam agar pasokan kacang hijau lebih merata sepanjang tahun.

Dengan begitu, ketersediaan kacang hijau di pasaran bisa lebih stabil dan harga tidak terlalu berfluktuasi.

Baca Juga :  Harga Cabai di Sumenep Berangsur Turun Seiring Meningkatnya Pasokan

Selain itu, pemerintah juga diharapkan turut andil dalam mengatasi masalah ini dengan memberikan dukungan berupa bantuan benih unggul dan penyuluhan kepada para petani.

Dengan demikian, produktivitas kacang hijau dapat meningkat dan pasokan di pasaran dapat mencukupi kebutuhan masyarakat.

Pemerintah juga dapat berperan dalam mengatur distribusi dan mengendalikan harga melalui kebijakan yang tepat.

Misalnya, dengan membuka akses pasar yang lebih luas atau memberikan subsidi harga kepada petani sehingga dapat menjaga kestabilan harga kacang hijau di pasaran.

Kenaikan harga kacang hijau di Sumenep dipicu oleh terbatasnya pasokan akibat tidak bersamaan waktunya dengan musim panen.

Pola tanam petani yang mengikuti musim jagung dan padi menyebabkan ketersediaan kacang hijau tidak merata sepanjang tahun.

Kebutuhan kacang hijau yang tinggi di Sumenep, baik untuk olahan makanan maupun minuman tradisional, membuat harganya sangat dipengaruhi oleh ketersediaan stok di pasaran.

Untuk mengatasi fluktuasi harga ini, diperlukan upaya dari para petani untuk melakukan diversifikasi pola tanam, serta dukungan dari pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan harga kacang hijau di Sumenep dapat kembali stabil dan terjangkau oleh masyarakat, sehingga kebutuhan pangan tetap terpenuhi tanpa membebani daya beli masyarakat.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Harga Cabai di Bondowoso Meroket Awal Ramadan, Pedagang dan Konsumen Mengeluh
Lonjakan Permintaan Perlengkapan Salat di Lamongan Awal Ramadan: Pedagang Raup Keuntungan Besar
Ketersediaan Daging Sapi di Kota Batu Jelang Ramadan 2025 Dipastikan Aman
Pentingnya Penyulaman dalam Budidaya Tebu untuk Meningkatkan Produktivitas Gula
Harga Bahan Pokok Melonjak di Sumenep Awal Ramadhan: Ibu Rumah Tangga Mengeluh, Pedagang Beri Penjelasan
Dandim 0802 Ponorogo Tinjau Panen Padi dan Dorong Penyerapan Gabah Petani
Kue Kering Mawar Jadul Blitar Masih Jadi Primadona di Ramadan 2025
Meriahkan Ramadan, Bupati Sumenep Akan Resmikan Bazar Takjil Tahunan

Berita Terkait

Monday, 3 March 2025 - 21:00 WIB

Harga Cabai di Bondowoso Meroket Awal Ramadan, Pedagang dan Konsumen Mengeluh

Monday, 3 March 2025 - 20:00 WIB

Ketersediaan Daging Sapi di Kota Batu Jelang Ramadan 2025 Dipastikan Aman

Monday, 3 March 2025 - 19:30 WIB

Pentingnya Penyulaman dalam Budidaya Tebu untuk Meningkatkan Produktivitas Gula

Monday, 3 March 2025 - 19:00 WIB

Harga Bahan Pokok Melonjak di Sumenep Awal Ramadhan: Ibu Rumah Tangga Mengeluh, Pedagang Beri Penjelasan

Sunday, 2 March 2025 - 21:00 WIB

Dandim 0802 Ponorogo Tinjau Panen Padi dan Dorong Penyerapan Gabah Petani

Berita Terbaru

Bisnis

Pembiayaan Multiguna: Solusi Keuangan Fleksibel untuk UMKM

Tuesday, 4 Mar 2025 - 09:00 WIB