UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, terus berupaya meningkatkan produksi ubi jalar untuk memenuhi permintaan pasar ekspor ke Malaysia.
Langkah ini diambil untuk memaksimalkan potensi pertanian lokal sekaligus memberikan peluang ekonomi yang lebih luas bagi para petani di wilayah tersebut.
Abu Said, Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangkalan,
mengungkapkan bahwa pihaknya akan memfokuskan peningkatan produksi ubi jalar, baik dari sisi kuantitas hasil per hektar maupun perluasan lahan tanam.
Menurutnya, meski para petani selama ini belum secara optimal menggarap budidaya ubi jalar, hasil yang diperoleh sudah cukup memuaskan hingga mampu menembus pasar ekspor.
Ia menilai bahwa dengan pendampingan dan pembinaan yang lebih intensif, produktivitas ubi jalar di Bangkalan bisa ditingkatkan lebih signifikan.
Pemerintah daerah pun berkomitmen untuk memberikan dukungan teknis dan penyuluhan kepada para petani, agar proses budidaya ubi jalar bisa lebih terarah dan efisien.
Saat ini, luas lahan yang aktif digunakan untuk produksi ubi jalar di Kabupaten Bangkalan baru mencapai sekitar 3 hektar.
Dari lahan tersebut, rata-rata hasil produksi mencapai 15 ton per hektar.
Meskipun demikian, potensi lahan yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya ubi jalar di wilayah ini masih sangat luas, yakni mencapai 296 hektar.
Melihat peluang tersebut, Pemerintah Kabupaten Bangkalan menargetkan peningkatan produktivitas ubi jalar tidak hanya dari sisi luasan lahan, tetapi juga dari segi hasil panen per hektar.
Said menuturkan bahwa kebutuhan ubi jalar di Malaysia cukup tinggi, sehingga diperlukan setidaknya 60 ton ubi jalar untuk memenuhi permintaan pasar di negara tetangga tersebut.
Guna mencapai target tersebut, pihaknya berencana meningkatkan hasil panen ubi jalar hingga mencapai 70 ton per hektar.
Angka ini dianggap realistis asalkan para petani mendapatkan pendampingan yang tepat, mulai dari pemilihan bibit unggul, teknik penanaman, pengelolaan lahan, hingga pemanfaatan teknologi pertanian yang lebih modern.
Pemerintah Kabupaten Bangkalan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendongkrak produktivitas ubi jalar.
Salah satunya adalah memberikan pelatihan kepada para petani mengenai teknik budidaya yang efektif dan efisien.
Para petani juga akan didorong untuk menggunakan varietas ubi jalar unggulan yang memiliki produktivitas tinggi dan tahan terhadap penyakit tanaman.
Selain itu, pemerintah akan menyediakan bantuan berupa bibit unggul dan pupuk bersubsidi untuk mendukung proses budidaya.
Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban produksi para petani, sekaligus meningkatkan hasil panen secara signifikan.
Abu Said menjelaskan bahwa pihaknya juga akan melakukan pendampingan secara berkala melalui penyuluh pertanian lapangan (PPL).
Para penyuluh ini akan terjun langsung ke lapangan untuk memantau kondisi tanaman, memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi petani, serta memastikan seluruh proses budidaya berjalan sesuai standar agronomi yang baik.
Kabupaten Bangkalan sendiri memiliki beberapa varietas ubi jalar unggulan yang tengah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar, baik lokal maupun ekspor.
Beberapa varietas tersebut antara lain Ubi Sobih, Ubi Jepun, Ubi Cilembu, Ubi Ungu, Ubi Golden, dan Baby Potato.
Setiap varietas memiliki karakteristik tersendiri, baik dari segi rasa, tekstur, maupun manfaat kesehatannya.
Ubi Sobih, misalnya, dikenal dengan rasanya yang manis dan daging buah yang lembut.
Sementara itu, Ubi Ungu memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, sehingga sangat diminati oleh pasar luar negeri, termasuk Malaysia.
Pemkab Bangkalan juga berupaya menjaga konsistensi kualitas produk ubi jalar yang diekspor.
Upaya ini dilakukan melalui penerapan standar pertanian yang baik (Good Agricultural Practices/GAP) serta memastikan proses pasca-panen dilakukan dengan benar.
Dengan demikian, ubi jalar asal Bangkalan tidak hanya memenuhi kuantitas permintaan pasar Malaysia, tetapi juga memenuhi standar kualitas internasional.
Meningkatnya permintaan ubi jalar dari Malaysia membuka peluang ekonomi yang besar bagi para petani di Bangkalan.
Melalui program peningkatan produksi ini, diharapkan para petani bisa mendapatkan penghasilan yang lebih baik dan lebih stabil.
Selain itu, keberhasilan ekspor ubi jalar juga diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah secara keseluruhan.
Tidak hanya sektor pertanian, sektor lain seperti transportasi, perdagangan, dan industri pengolahan juga diyakini akan merasakan manfaatnya.
Pemerintah Kabupaten Bangkalan berharap, melalui program ini, para petani bisa lebih serius dalam membudidayakan ubi jalar.
Dengan pendampingan dan bantuan yang tepat, produktivitas ubi jalar bisa terus meningkat dan mampu memberikan kontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Untuk memastikan keberlanjutan program ini, Pemerintah Kabupaten Bangkalan akan terus melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala.
Peninjauan terhadap capaian target produksi dan kualitas ubi jalar akan dilakukan untuk menilai efektivitas program dan menentukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
Dengan berbagai upaya tersebut, Kabupaten Bangkalan optimistis mampu menjadi salah satu daerah penghasil ubi jalar berkualitas yang mampu bersaing di pasar internasional.
Pemerintah daerah juga berharap, program ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga mampu menciptakan ekosistem pertanian yang kuat dan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, upaya meningkatkan produksi ubi jalar ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Bangkalan dalam mendukung sektor pertanian sebagai salah satu pilar utama perekonomian daerah.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, petani, dan pihak swasta, cita-cita untuk menjadikan ubi jalar Bangkalan sebagai komoditas ekspor andalan diyakini bisa terwujud dalam waktu dekat.***