UMKMJATIM.COM – Dalam menjalankan dan mengembangkan usaha, modal menjadi faktor utama yang harus dimiliki oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan dana tambahan adalah dengan menjual aset yang dimiliki.
Meskipun metode ini bukan pilihan utama bagi banyak pelaku usaha, namun dalam kondisi tertentu, menjual aset bisa menjadi solusi cepat untuk memperoleh modal.
Aset yang dapat dijual untuk mendapatkan dana tambahan sangat beragam, tergantung pada kepemilikan dan nilai barang tersebut.
Beberapa aset bernilai tinggi yang sering dijadikan sumber pendanaan meliputi properti seperti rumah atau tanah, kendaraan pribadi, hingga barang mewah seperti jam tangan, tas bermerek, dan sepatu eksklusif.
Penjualan aset ini dapat menjadi alternatif yang efektif jika UMKM membutuhkan dana dalam waktu singkat dan tidak ingin berurusan dengan pinjaman berbunga tinggi dari lembaga keuangan.
Keuntungan utama dari menjual aset adalah pelaku usaha tidak perlu mengajukan pinjaman atau membayar bunga yang berpotensi membebani keuangan mereka di masa depan.
Selain itu, dana yang diperoleh bisa langsung digunakan sesuai dengan kebutuhan bisnis, baik untuk membeli bahan baku, memperluas produksi, maupun membiayai operasional usaha.
Namun, di balik manfaatnya, ada beberapa tantangan yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menjual aset.
Salah satu kendala terbesar adalah kesulitan dalam menemukan pembeli yang bersedia membeli aset dengan harga yang sesuai.
Proses penjualan bisa memakan waktu lama, terutama jika aset yang dijual memiliki harga tinggi atau berada dalam kondisi yang kurang diminati di pasaran.
Selain itu, menjual aset yang memiliki nilai strategis bagi pemiliknya juga bisa menjadi dilema tersendiri.
Misalnya, menjual kendaraan pribadi mungkin akan berdampak pada mobilitas dalam menjalankan usaha, sementara menjual properti dapat mengurangi stabilitas keuangan di masa depan.
Oleh karena itu, sebelum mengambil langkah ini, pelaku UMKM harus mempertimbangkan apakah pengorbanan aset tersebut sebanding dengan manfaat modal yang diperoleh.
Agar penjualan aset lebih menguntungkan, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan.
Pertama, melakukan riset pasar untuk mengetahui harga jual yang wajar, sehingga aset tidak dijual terlalu murah atau terlalu mahal.
Kedua, memanfaatkan platform online untuk memperluas jangkauan calon pembeli, seperti marketplace atau media sosial.
Ketiga, mempertimbangkan opsi lain sebelum menjual aset, seperti menjadikannya jaminan untuk mendapatkan pinjaman berbunga rendah jika memang memungkinkan.
Dalam banyak kasus, pelaku UMKM lebih memilih metode lain untuk mendapatkan modal sebelum menjual aset,
seperti mencari investor, mengajukan pinjaman dari lembaga keuangan, atau menggunakan skema pembiayaan berbasis teknologi.
Namun, bagi mereka yang memiliki aset yang kurang digunakan dan tidak berdampak besar terhadap keseharian, menjual aset bisa menjadi langkah yang bijak untuk mendapatkan modal tanpa terbebani utang.
Kesimpulannya, meskipun menjual aset bisa menjadi solusi cepat untuk memperoleh modal usaha, metode ini harus dipertimbangkan dengan matang.
Pelaku UMKM perlu menimbang manfaat jangka pendek dan dampak jangka panjang sebelum memutuskan untuk melepas aset mereka.
Jika dilakukan dengan strategi yang tepat, menjual aset dapat menjadi langkah yang efektif untuk mendukung pertumbuhan usaha tanpa ketergantungan pada pinjaman eksternal.***