Harga Cabai di Pasar Induk Pare Naik, Permintaan Tetap Tinggi

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Thursday, 20 March 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

UMKMJATIM.COM – Diberitakan, harga beberapa jenis cabai di Pasar Induk Pare, Kabupaten Kediri, mengalami sedikit kenaikan berdasarkan laporan terbaru yang dirilis oleh Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri pada Rabu, 19 Maret 2025.

Meskipun harga mengalami peningkatan, pasokan cabai tetap stabil dengan tingkat penyerapan yang masih tinggi, terutama ke wilayah Bali dan Mataram.

Kenaikan harga terlihat pada Cabai Merah Besar (CMB) dan Cabai Merah Keriting (CMK).

Untuk CMB varietas Gada MK, harga sebelumnya yang berada di angka Rp33.000 per kilogram naik sebesar Rp2.000 menjadi Rp35.000 per kilogram.

Hal serupa terjadi pada varietas Imola yang sebelumnya dijual dengan harga Rp31.000 per kilogram, kini meningkat menjadi Rp33.000 per kilogram.

Sementara itu, untuk CMK, varietas Boos Tavi yang sebelumnya dihargai Rp37.000 per kilogram mengalami kenaikan sebesar Rp1.000 menjadi Rp38.000 per kilogram.

Baca Juga :  Pariwisata Sampang Semakin Bersinar Berkat Pendampingan Profesional di Desa Wisata

Sedangkan varietas Sibad yang sebelumnya dijual seharga Rp35.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp36.000 per kilogram.

Ketua APCI Kabupaten Kediri, Suyono, mengungkapkan bahwa meskipun terjadi kenaikan harga pada CMB, jumlah pasokan tetap stabil.

Penyerapan cabai merah besar ke Bali dan Mataram juga masih cukup tinggi, mencapai sekitar 10 ton.

Selain cabai merah besar dan cabai merah keriting, harga cabai rawit merah (CRM) juga mengalami pergerakan. Beberapa varietas CRM yang beredar di Pasar Induk Pare memiliki harga yang bervariasi.

CRM varietas Ori 212 dan Brengos 99 masing-masing dijual dengan harga Rp82.000 per kilogram. Sementara itu, varietas Asmoro 043 dijual dengan harga Rp79.000 per kilogram.

Baca Juga :  Menikmati Rujak Soto dan Kue Bagiak: Penganan Resmi Kekayaan Intelektual Komunal Asli Banyuwangi

Cabai rawit merah lokal asal Kediri memiliki harga Rp75.000 per kilogram, dan varietas Bhaskara berada di angka Rp72.000 per kilogram.

Dari sisi distribusi, cabai merah besar sebanyak 3 ton dikirim ke wilayah Jabodetabek, sementara cabai rawit merah yang dikirim ke daerah yang sama mencapai 6 ton.

Untuk kebutuhan industri, cabai merah besar terserap sebesar 1,5 ton, sedangkan cabai rawit merah mencapai 9 ton. Namun, pengiriman ke wilayah Kalimantan dilaporkan tidak ada.

Dalam hal pasokan, cabai rawit merah sebagian besar berasal dari Kediri dan Blitar dengan total jumlah pasokan mencapai 31 ton.

Sedangkan untuk cabai merah besar, pasokan berasal dari Kediri, Jombang, dan Tuban dengan jumlah sekitar 8 ton.

Sementara itu, cabai merah keriting yang beredar di pasar induk berasal dari wilayah Kediri dan Blitar dengan total pasokan sebesar 1 ton.

Baca Juga :  Pengangguran di Kabupaten Kediri Turun Tajam, Job Fair 2025 Jadi Strategi Kunci Pemkab

Meskipun terdapat kenaikan harga, pasokan cabai di Pasar Induk Pare tetap terjaga. Permintaan dari berbagai daerah masih tinggi, terutama untuk wilayah Bali, Mataram, dan Jabodetabek.

Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian cabai masih memiliki peran yang cukup penting dalam memenuhi kebutuhan pasar, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri.

Dengan tren harga yang terus berfluktuasi, petani dan pedagang cabai diharapkan dapat terus memantau perkembangan pasar guna memastikan distribusi cabai berjalan dengan lancar.

Kenaikan harga yang terjadi juga bisa menjadi momentum bagi petani untuk meningkatkan produksi guna memenuhi permintaan yang terus meningkat.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

90 Pencari Kerja di Pasuruan Ikuti Pelatihan Kompetensi Gratis, Dapat Sertifikat BLK dan BNSP
Khofifah Serahkan Bantuan Perikanan Rp463 Juta untuk Nelayan Pacitan, Dorong Pengerukan Pelabuhan Tamperan
Batik Tenun Gedog Tuban Dekati Sertifikat Indikasi Geografis, Siap Angkat Ekonomi Daerah
Penetapan Titik Impas Tembakau 2025, Kapolres Sumenep Tekankan Sinergi untuk Stabilitas Ekonomi Petani
Satgas Pangan Polresta Sidoarjo Intensifkan Sidak Cegah Peredaran Beras Oplosan
Gubernur Khofifah Dorong Batik Tulis Sampang Go Nasional sebagai Warisan Budaya Madura
Ribuan Warga Antusias Borong Beras Hingga Gula Pasir Murah yang Diadakan Polres Magetan
Pemprov Jatim dan DPRD Sepakati Perubahan APBD 2025, Fokus pada Ketahanan Pangan hingga Pendidikan

Berita Terkait

Tuesday, 12 August 2025 - 20:00 WIB

90 Pencari Kerja di Pasuruan Ikuti Pelatihan Kompetensi Gratis, Dapat Sertifikat BLK dan BNSP

Tuesday, 12 August 2025 - 19:36 WIB

Khofifah Serahkan Bantuan Perikanan Rp463 Juta untuk Nelayan Pacitan, Dorong Pengerukan Pelabuhan Tamperan

Tuesday, 12 August 2025 - 19:24 WIB

Batik Tenun Gedog Tuban Dekati Sertifikat Indikasi Geografis, Siap Angkat Ekonomi Daerah

Monday, 11 August 2025 - 21:00 WIB

Penetapan Titik Impas Tembakau 2025, Kapolres Sumenep Tekankan Sinergi untuk Stabilitas Ekonomi Petani

Monday, 11 August 2025 - 20:30 WIB

Satgas Pangan Polresta Sidoarjo Intensifkan Sidak Cegah Peredaran Beras Oplosan

Berita Terbaru