UMKMJATIM.COM – Makanan ringan atau camilan selalu memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat.
Permintaan yang tinggi, modal usaha yang relatif terjangkau, serta variasi produk yang luas membuat bisnis makanan ringan terus berkembang dari waktu ke waktu.
Tahun 2025, peluang ini semakin terbuka lebar seiring dengan meningkatnya tren belanja online dan gaya hidup praktis.
Bagi pemula, memulai usaha makanan ringan tidak hanya membutuhkan modal, tetapi juga strategi yang tepat.
Dengan perencanaan matang, bisnis ini bisa menjadi sumber penghasilan menjanjikan.
1. Menentukan Jenis Produk yang Tepat
Langkah awal yang penting adalah menentukan jenis makanan ringan yang akan dijual.
Ada banyak pilihan, mulai dari keripik singkong, kacang-kacangan, kue kering, hingga camilan sehat berbahan organik.
Pemilihan produk sebaiknya disesuaikan dengan tren pasar, daya tahan produk, serta kemampuan produksi.
Misalnya, camilan berbasis sehat kini semakin diminati konsumen yang peduli pola makan.
2. Menyusun Rencana Bisnis Sederhana
Rencana bisnis meskipun sederhana tetap diperlukan.
Hal ini mencakup estimasi modal awal, target pasar, strategi promosi, serta perkiraan keuntungan.
Dengan perencanaan yang jelas, usaha bisa lebih terarah dan meminimalisir risiko kerugian.
3. Fokus pada Kualitas dan Rasa
Dalam bisnis makanan, kualitas rasa adalah faktor utama yang menentukan loyalitas konsumen.
Produk harus konsisten, baik dari segi rasa maupun kebersihan.
Selain itu, tampilan kemasan juga perlu diperhatikan agar lebih menarik dan memberikan kesan profesional.
4. Strategi Pemasaran Efektif
Era digital memberikan keuntungan besar bagi usaha makanan ringan.
Produk dapat dipasarkan melalui media sosial, marketplace, hingga aplikasi pesan antar makanan.
Foto yang menarik, konten kreatif, serta testimoni pelanggan akan memperkuat citra produk.
Bahkan, banyak usaha kecil berhasil viral hanya berbekal strategi digital marketing sederhana.
5. Mengurus Legalitas dan Perizinan
Meskipun skala usaha masih kecil, mengurus perizinan seperti PIRT (Produksi Industri Rumah Tangga) sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.
Sertifikat halal dan izin edar lainnya juga akan menjadi nilai tambah bagi produk makanan ringan.
6. Mengelola Keuangan dengan Baik
Kesuksesan usaha makanan ringan tidak hanya bergantung pada penjualan, tetapi juga pada pengelolaan keuangan.
Pencatatan modal, pengeluaran, hingga keuntungan harus dilakukan secara teratur agar arus kas tetap sehat dan usaha dapat berkembang.
Memulai usaha makanan ringan di tahun 2025 merupakan peluang menjanjikan yang bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan dengan modal terbatas.
Kunci suksesnya terletak pada pemilihan produk yang tepat, menjaga kualitas rasa, serta memanfaatkan strategi pemasaran digital.
Dengan langkah yang konsisten, bisnis camilan berpotensi tumbuh menjadi usaha kuliner yang besar dan berkelanjutan.***