Kodim 0827/Sumenep Dorong Ketahanan Pangan Lewat Budidaya Lele Terpadu Berbasis Lokal

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Thursday, 12 June 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional, Komando Distrik Militer (Kodim) 0827/Sumenep terus menghadirkan inovasi melalui pengembangan program budidaya terpadu.

Salah satunya diwujudkan melalui penebaran 7.000 ekor bibit ikan lele jenis super jumbo di kolam milik Kodim yang dilakukan pada hari Kamis, 12 Juni 2025.

Langkah nyata ini menjadi bagian dari strategi Kodim untuk memanfaatkan sumber daya lokal secara maksimal.

Kegiatan tersebut juga menjadi bentuk edukasi praktis dan penguatan keterampilan non-militer bagi para prajurit, sekaligus memberikan inspirasi kepada masyarakat sekitar agar mampu mengembangkan kemandirian pangan dari skala kecil.

Program budidaya ini dipimpin langsung oleh Letkol Inf Yoyok Wahyudi, Komandan Kodim 0827/Sumenep

Baca Juga :  Petani Lamongan Sambut Musim Tanam Kedua dengan Harapan Besar dan Kesiapan Maksimal

Ia menekankan bahwa inisiatif ini tidak hanya bersifat produktif, tetapi juga edukatif, karena menyasar dua kelompok utama, yaitu prajurit TNI dan warga sipil di lingkungan sekitar.

Budidaya lele ini dirancang sebagai model pertanian terpadu yang berfokus pada pemanfaatan sumber daya lokal, sehingga dapat dijadikan sebagai proyek percontohan bagi Koramil lain di wilayah Kabupaten Sumenep.

Dalam keterangannya, Letkol Yoyok menjelaskan bahwa sistem budidaya ikan ini tidak berdiri sendiri.

Kodim 0827/Sumenep mengintegrasikan pengelolaan kolam lele dengan pengembangan maggot (larva lalat Black Soldier Fly) dan budidaya tanaman azolla, yang digunakan sebagai pakan alami.

Dengan pendekatan ini, pihaknya berharap bisa menekan biaya operasional budidaya, meningkatkan efisiensi pakan, dan pada saat yang sama membangun ekosistem budidaya yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Baca Juga :  Kabupaten Malang Gencarkan Sosialisasi Sertifikasi dan Pengawasan Residu Pangan

Pendekatan terpadu ini dinilai sangat efektif karena mampu menciptakan siklus yang saling mendukung dalam satu ekosistem.

Misalnya, maggot yang dihasilkan dari pengelolaan limbah organik bisa dimanfaatkan sebagai pakan ikan lele, sedangkan azolla dapat meningkatkan kandungan protein pada pakan secara alami.

Hal ini tentunya berkontribusi pada sistem budidaya yang lebih hemat biaya dan tidak tergantung pada pakan buatan.

Selain itu, program ini juga diproyeksikan untuk memperkuat kapasitas prajurit dalam menghadapi tantangan masa depan di luar bidang militer.

Mereka diberikan pemahaman dan keterampilan baru dalam bidang pertanian dan perikanan yang dapat dimanfaatkan setelah masa dinas berakhir.

Diharapkan pula bahwa melalui proyek ini, masyarakat dapat melihat langsung manfaat dari pertanian terpadu, serta termotivasi untuk memanfaatkan lahan sempit di sekitar rumah menjadi sumber penghasilan tambahan.

Baca Juga :  Revisi Kebijakan Investasi Asing: Tarik Minat, Kejar Ketertinggalan Negara Tetangga

Lebih jauh, Letkol Yoyok menyampaikan bahwa Kodim membuka peluang pelatihan dan pendampingan kepada warga yang tertarik untuk mengembangkan budidaya ikan lele skala rumahan,

termasuk bagaimana mengelola kolam, mengatur pakan alami, serta melakukan panen secara efisien.

Dengan semangat kebersamaan dan edukasi, program ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan di wilayah Sumenep,

tetapi juga mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif berbasis pertanian terpadu yang menjanjikan keberlanjutan serta pemberdayaan komunitas lokal.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Pemandu Wisata Kawah Ijen Belajar Bahasa Mandarin, Sambut Wisatawan China dengan Layanan Lebih Baik
163 Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk di Lumajang, Dorong Ekonomi Desa Mandiri
Pemkab Bondowoso Lindungi 8.445 Buruh Tani Tembakau Lewat Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
KEK Industri Halal Sidoarjo Disiapkan Jadi Magnet Investasi Global: Dukungan DPR RI Jadi Kunci
SBW Malang: Koperasi Perempuan Tangguh yang Mendorong Kemandirian Ekonomi Melalui Sistem Tanggung Renteng
Soto Branggahan, Kuliner Legendaris Kediri yang Terjangkau dan Cocok untuk Semua Waktu
Pemkab Malang Dorong BPR Artha Kanjuruhan Perkuat Likuiditas Lewat Pengelolaan Gaji PPPK
Harga Cabai di Kediri Turun, Pasokan Minim Tapi Serapan Stabil

Berita Terkait

Friday, 13 June 2025 - 21:00 WIB

Pemandu Wisata Kawah Ijen Belajar Bahasa Mandarin, Sambut Wisatawan China dengan Layanan Lebih Baik

Friday, 13 June 2025 - 20:30 WIB

163 Koperasi Merah Putih Resmi Dibentuk di Lumajang, Dorong Ekonomi Desa Mandiri

Friday, 13 June 2025 - 19:30 WIB

KEK Industri Halal Sidoarjo Disiapkan Jadi Magnet Investasi Global: Dukungan DPR RI Jadi Kunci

Friday, 13 June 2025 - 19:15 WIB

SBW Malang: Koperasi Perempuan Tangguh yang Mendorong Kemandirian Ekonomi Melalui Sistem Tanggung Renteng

Thursday, 12 June 2025 - 21:00 WIB

Soto Branggahan, Kuliner Legendaris Kediri yang Terjangkau dan Cocok untuk Semua Waktu

Berita Terbaru