UMKMJATIM.COM – Menjalankan bisnis di industri Food and Beverage (FnB) bukanlah perkara mudah.
Tantangan yang datang silih berganti menuntut ketahanan mental dan strategi yang matang.
Hal inilah yang dialami oleh pasangan suami istri, Ermawan Galih dan Amira Hayat, pendiri dua brand kuliner, Dukduk Millenium dan Fu 99 Dimsum.
Berawal dari kehidupan sebagai pekerja kantoran, mereka akhirnya memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan stabil dan mengambil langkah besar dengan mendirikan usaha sendiri.
Keputusan tersebut tentu bukan sesuatu yang diambil tanpa pertimbangan matang.
Sebelum benar-benar terjun ke dunia bisnis FnB, mereka melakukan berbagai riset dan pengembangan produk.
Mulai dari mencari resep yang unik, menentukan target pasar, hingga menjalin kerja sama dengan chef bintang lima di Kota Malang untuk menghasilkan menu dengan kualitas terbaik.
Awal Mula Terjun ke Dunia Bisnis
Amira mengakui bahwa dunia bisnis memang sudah menjadi bagian dari rencananya sejak lama.
Latar belakang pendidikannya di bidang entrepreneurship membentuk pola pikirnya untuk menjadi seorang pengusaha setelah menyelesaikan pendidikan.
Sementara itu, suaminya memiliki kegemaran dalam menciptakan resep makanan, sehingga keduanya melihat peluang besar untuk membuka usaha di bidang kuliner.
Kesadaran bahwa dunia bisnis penuh tantangan membuat Amira selalu mempersiapkan diri menghadapi naik-turunnya usaha.
Ia memahami bahwa dalam menjalankan bisnis, terutama di sektor FnB, ada kalanya bisnis mengalami penurunan.
Namun, bagi Amira, kondisi tersebut bukanlah akhir, melainkan data berharga yang bisa digunakan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan di masa mendatang.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya kesiapan finansial dalam menjalankan usaha.
Modal yang cukup tidak hanya dibutuhkan untuk memulai bisnis, tetapi juga sebagai dana cadangan untuk menopang operasional saat menghadapi masa-masa sulit.
Tantangan di Dunia Kuliner Malang
Sebagai kota yang dikenal memiliki kekayaan kuliner, Malang menawarkan peluang sekaligus tantangan bagi para pebisnis di industri makanan.
Ermawan dan Amira menyadari bahwa persaingan di kota ini sangat ketat.
Oleh karena itu, mereka menempatkan strategi pemasaran sebagai salah satu elemen penting dalam membangun bisnis mereka.
Menurut mereka, keberhasilan dalam menarik pelanggan tidak hanya bergantung pada promosi yang masif, tetapi juga pada kualitas produk yang ditawarkan.
Pelanggan yang puas akan secara alami merekomendasikan produk kepada orang lain, menciptakan efek pemasaran organik yang jauh lebih efektif daripada sekadar iklan berbayar.
Dalam menjalankan dua brand kuliner, pasangan ini memahami pentingnya memiliki keunikan tersendiri di tengah pasar yang sudah penuh dengan berbagai pilihan makanan.
Oleh sebab itu, mereka menghadirkan konsep unik pada menu yang disajikan.
Dukduk Millenium, misalnya, mengusung konsep “Dukduk with a Twist”, di mana menu yang ditawarkan bukanlah nasi goreng biasa.
Beberapa varian unggulan yang mereka sajikan meliputi nasi goreng rempah, nasi goreng babat/paru gongso, salted egg kwetiaw, nasi goreng cikur (kencur), dan nasi goreng cumi cabe ijo.
Sementara itu, Fu 99 Dimsum juga memiliki ciri khas tersendiri dengan hanya menyediakan dua varian menu, yaitu dimsum saus mentai dan dimsum lava cheese.
Meski jumlah pilihan menu terbatas, mereka memastikan bahwa kualitas yang diberikan tetap menjadi prioritas utama.
Manajemen Waktu dalam Mengelola Dua Brand
Menjalankan dua brand kuliner tentu membutuhkan manajemen waktu yang baik.
Ermawan dan Amira telah membangun sistem kerja yang memungkinkan mereka tetap produktif tanpa merasa kewalahan.
Mereka berbagi tugas sesuai dengan keahlian masing-masing dan melakukan evaluasi berkala setiap minggu untuk memastikan bisnis berjalan sesuai rencana.
Pembagian peran ini memungkinkan mereka untuk mengelola bisnis dengan lebih efisien.
Dengan adanya sistem kerja yang jelas, keduanya tetap bisa menjalankan bisnis tanpa mengorbankan waktu bersama.
Rencana Ekspansi Bisnis
Setelah cukup sukses dengan dua brand yang telah mereka jalankan, pasangan ini kini bersiap untuk memperluas bisnisnya.
Mereka berencana meluncurkan brand kuliner baru dalam waktu dekat.
Menurut Ermawan, brand baru tersebut akan menghadirkan menu khas Seblak Kasundan dan Lalapan Sambel Ijo Cak Pit.
Penambahan lini bisnis ini menjadi bukti bahwa mereka terus berinovasi dan melihat peluang di industri FnB yang semakin berkembang.
Dengan pengalaman yang telah mereka kumpulkan selama menjalankan Dukduk Millenium dan Fu 99 Dimsum, mereka optimis bahwa ekspansi bisnis ini akan berjalan lancar.
Tantangan pasti akan selalu ada, tetapi dengan strategi yang tepat dan kerja sama yang solid, mereka yakin dapat membawa bisnisnya ke tingkat yang lebih tinggi.
Perjalanan Ermawan dan Amira dalam membangun bisnis kuliner menunjukkan bahwa kesuksesan tidak datang secara instan.
Dibutuhkan keberanian, perencanaan yang matang, serta kesiapan untuk menghadapi segala tantangan yang ada.
Dengan kombinasi antara keahlian bisnis dan kecintaan terhadap dunia kuliner, mereka berhasil menciptakan brand yang memiliki daya tarik tersendiri di tengah persaingan ketat di Kota Malang.
Kesuksesan ini pun semakin memotivasi mereka untuk terus berkembang dan menghadirkan inovasi baru bagi para pecinta kuliner.
Bisnis di sektor FnB memang penuh dengan risiko, tetapi bagi mereka yang memiliki tekad kuat dan strategi yang baik, peluang untuk meraih keberhasilan selalu terbuka lebar.***