Harga Cabai di Kediri Tetap Stabil di Tengah Aksi Demo ODOL dan Liburnya Distribusi Industri

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Saturday, 21 June 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Meskipun terjadi sejumlah gangguan distribusi akibat aksi demo Over Dimension Over Loading (ODOL) di wilayah Jawa Tengah, kondisi harga cabai di Kabupaten Kediri terpantau relatif stabil.

Berdasarkan laporan terbaru dari Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri pada Jumat, 20 Juni 2025, harga berbagai jenis cabai tidak menunjukkan perubahan signifikan.

Stabilnya harga cabai ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti serapan industri yang masih libur, pengiriman ke wilayah Jabodetabek yang belum berjalan normal, dan pasokan ke luar Pulau Jawa yang masih tertunda.

Penyekatan di sejumlah titik wilayah Jawa Tengah akibat demo ODOL juga memperlambat arus distribusi logistik, termasuk komoditas hortikultura seperti cabai.

Baca Juga :  Aspirasi Petani Kediri Soal Serap Gabah Petani oleh Bulog

Menurut Ketua APCI Kabupaten Kediri, Suyono, harga Cabai Rawit Merah (CRM) masih bertahan pada level yang sama seperti sebelumnya.

Untuk varietas Ori 212 dan Brengos 99, harga per kilogramnya mencapai Rp60.000.

Sementara itu, varietas Asmoro 043 dijual seharga Rp58.000 per kilogram, dan varietas Kamelia dibanderol Rp55.000 per kilogram.

Kondisi serupa juga terjadi pada Cabai Merah Besar (CMB).

Varietas Gada MK dihargai Rp26.000 per kilogram, varietas Imola Rp25.000 per kilogram, dan varietas Sandi 08 Rp24.000 per kilogram.

Untuk Cabai Merah Keriting (CMK), varietas Boos Tavi dijual seharga Rp23.000 per kilogram, sedangkan Sibad Rp22.000 per kilogram.

Suyono menjelaskan bahwa meskipun pasokan sedikit bertambah, gangguan transportasi serta jeda aktivitas industri menyebabkan penyaluran cabai tidak sepenuhnya optimal.

Baca Juga :  Pasar Takjil Jalan Kenanga, Penggerak Ekonomi Kota Blitar di Bulan Ramadan

Distribusi ke Jabodetabek dan Kalimantan juga belum aktif kembali, sehingga stok masih banyak tersimpan di pasar lokal.

Dalam catatan APCI, pasokan Cabai Rawit Merah yang masuk ke Pasar Induk Pare berasal dari wilayah Kediri dan Malang dengan volume sekitar 10 ton.

Sementara itu, Cabai Merah Besar juga berasal dari dua wilayah tersebut dengan total pasokan 9 ton.

Untuk Cabai Merah Keriting, suplai hanya sekitar 1,5 ton dan seluruhnya berasal dari Kediri.

Minimnya aktivitas distribusi antar wilayah dan ke sektor industri turut memengaruhi dinamika pasar.

Namun demikian, harga tetap stabil karena suplai dan permintaan berada dalam keseimbangan.

Pemerintah daerah dan pelaku usaha tani berharap situasi distribusi segera kembali normal agar arus barang dan harga tidak mengalami fluktuasi tajam dalam waktu dekat.

Baca Juga :  Pasokan Melimpah, Harga Cabai Rawit di Kediri Terus Turun Jelang Akhir Mei 2025

Keadaan seperti ini menjadi perhatian bagi para petani dan juga pedagang cabai, karena kestabilan harga tentu saja menentukan kelangsungan usaha mereka.

Jika distribusi terus terganggu, maka dikhawatirkan akan berdampak pada tingkat pendapatan petani dan keberlangsungan rantai pasok cabai nasional.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Cara Membuat Struktur Organisasi Sederhana untuk UMKM: Bangun Bisnis yang Lebih Tertata
Sistem Pembagian Tugas yang Efektif untuk UMKM Kecil: Kunci Kerja Tim yang Solid
Fakta Lalat Drainase dan Bahayanya Bagi Kesehatan
Manajemen Waktu Efektif untuk Pemilik UMKM: Kunci Produktivitas dan Pertumbuhan Bisnis
Pentingnya Standard Operating Procedure bagi UMKM agar Bisnis Lebih Efisien dan Konsisten
Harga Cabai di Kediri Stabil, Cabai Rawit Tetap Paling Mahal Capai Rp59.000 per Kilogram
Bupati Kediri Salurkan Bantuan Benih untuk Petani Terdampak Banjir, Dorong Ketahanan Pangan Daerah
Tarif Impor AS Naik 32 Persen, Kadin Jatim Lihat Peluang Emas Ekspor Tekstil Indonesia

Berita Terkait

Thursday, 10 July 2025 - 14:00 WIB

Cara Membuat Struktur Organisasi Sederhana untuk UMKM: Bangun Bisnis yang Lebih Tertata

Thursday, 10 July 2025 - 11:00 WIB

Sistem Pembagian Tugas yang Efektif untuk UMKM Kecil: Kunci Kerja Tim yang Solid

Thursday, 10 July 2025 - 10:50 WIB

Fakta Lalat Drainase dan Bahayanya Bagi Kesehatan

Thursday, 10 July 2025 - 09:00 WIB

Manajemen Waktu Efektif untuk Pemilik UMKM: Kunci Produktivitas dan Pertumbuhan Bisnis

Thursday, 10 July 2025 - 07:00 WIB

Pentingnya Standard Operating Procedure bagi UMKM agar Bisnis Lebih Efisien dan Konsisten

Berita Terbaru

Lalat drainase

Advertorial

Fakta Lalat Drainase dan Bahayanya Bagi Kesehatan

Thursday, 10 Jul 2025 - 10:50 WIB