Serangan Bakteri Xanthomonas Mengancam Produktivitas Padi di Jember, Petani Diharap Waspada

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Thursday, 26 June 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Para petani padi di wilayah Jember, Jawa Timur, diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi serangan bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae, yang dikenal sebagai penyebab penyakit hawar daun bakteri atau kresek.

Serangan penyakit ini bisa menyebabkan penurunan hasil panen secara drastis, khususnya pada saat musim hujan.

Seorang petani asal Desa Karang Duren, Kecamatan Balung, bernama Paenah, mengungkapkan bahwa gejala awal serangan bakteri ini dapat dikenali melalui perubahan warna pada daun padi.

Menurutnya, daun yang terserang akan berubah warna menjadi kekuningan dan kemudian mengering, yang pada akhirnya menyebabkan tanaman gagal tumbuh secara optimal.

Dirinya menerangkan lebih lanjut bahwa gejala penyakit ini biasanya dimulai dari ujung daun, kemudian membentuk garis-garis berbentuk gelembung berwarna kuning.

Baca Juga :  Jember Masuk Lima Besar Lumbung Pangan Nasional, Bupati Fawait Fokus Genjot Pertanian dan Infrastruktur

Dalam waktu singkat, bagian yang terserang akan berubah menjadi oranye atau cokelat kering.

Bila tidak segera ditangani, infeksi bisa menyebar ke seluruh tanaman, mengakibatkan penurunan produktivitas yang signifikan.

Untuk mengatasi permasalahan ini, para petani disarankan melakukan penanganan secara berkala dan terencana.

Salah satu metode efektif yang dianjurkan adalah penyemprotan pestisida dengan bahan aktif tertentu yang telah terbukti mampu menekan perkembangan bakteri Xanthomonas.

Penanganan ini harus dilakukan secara rutin hingga daun baru yang tumbuh menunjukkan kondisi sehat, ditandai dengan warna daun yang hijau segar.

Penyakit kresek tidak hanya merugikan dalam jumlah kecil.

Berdasarkan data lapangan, saat musim hujan, kerugian hasil panen akibat penyakit ini bisa mencapai 20 hingga 50 persen.

Baca Juga :  Panen Raya Padi di Jember Berbuah Hasil Memuaskan Meski Dihantam Angin, Harga Gabah Masih Di Bawah HET

Sementara pada musim kemarau, kerugiannya tetap tinggi, yakni sekitar 8 hingga 25 persen.

Tingkat keparahan infeksi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti curah hujan tinggi dan angin kencang yang mempercepat penyebaran bakteri antar tanaman.

Salah satu jalur utama penyebaran bakteri ini adalah melalui air, khususnya di area persawahan dengan sistem drainase yang buruk.

Genangan air yang terus-menerus dapat menjadi media penyebaran patogen, sehingga sangat penting bagi petani untuk memperbaiki sistem irigasi di lahan pertanian mereka.

Dalam konteks pencegahan jangka panjang, edukasi kepada petani mengenai teknik budidaya padi yang sehat, penggunaan benih tahan penyakit,

serta rotasi tanaman, menjadi langkah strategis yang perlu diterapkan oleh pemerintah daerah dan dinas pertanian setempat.

Baca Juga :  Lowongan Kerja Staff Logistik Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Jember Tahun 2025

Dengan pengawasan yang ketat dan penerapan teknologi pertanian yang tepat, ancaman penyakit hawar daun bakteri dapat diminimalisir.

Upaya kolektif ini penting untuk menjaga keberlanjutan produksi padi di Jember dan daerah-daerah sekitarnya sebagai bagian dari ketahanan pangan nasional.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Sistem Pembagian Tugas yang Efektif untuk UMKM Kecil: Kunci Kerja Tim yang Solid
Fakta Lalat Drainase dan Bahayanya Bagi Kesehatan
Harga Cabai di Kediri Stabil, Cabai Rawit Tetap Paling Mahal Capai Rp59.000 per Kilogram
Bupati Kediri Salurkan Bantuan Benih untuk Petani Terdampak Banjir, Dorong Ketahanan Pangan Daerah
Tarif Impor AS Naik 32 Persen, Kadin Jatim Lihat Peluang Emas Ekspor Tekstil Indonesia
Pemkab Sidoarjo Resmikan 346 Koperasi Merah Putih untuk Penguatan Ekonomi Desa
Inovasi Kontrol Panel Tenaga Surya Dorong Produktivitas Melon di Bondowoso
Kawasan Industri Halal Safe n Lock Sidoarjo Siap Bangun Pelabuhan Logistik

Berita Terkait

Thursday, 10 July 2025 - 11:00 WIB

Sistem Pembagian Tugas yang Efektif untuk UMKM Kecil: Kunci Kerja Tim yang Solid

Thursday, 10 July 2025 - 10:50 WIB

Fakta Lalat Drainase dan Bahayanya Bagi Kesehatan

Wednesday, 9 July 2025 - 20:30 WIB

Bupati Kediri Salurkan Bantuan Benih untuk Petani Terdampak Banjir, Dorong Ketahanan Pangan Daerah

Wednesday, 9 July 2025 - 20:00 WIB

Tarif Impor AS Naik 32 Persen, Kadin Jatim Lihat Peluang Emas Ekspor Tekstil Indonesia

Wednesday, 9 July 2025 - 19:30 WIB

Pemkab Sidoarjo Resmikan 346 Koperasi Merah Putih untuk Penguatan Ekonomi Desa

Berita Terbaru

Lalat drainase

Advertorial

Fakta Lalat Drainase dan Bahayanya Bagi Kesehatan

Thursday, 10 Jul 2025 - 10:50 WIB