UMKMJATIM.COM – Branding merupakan elemen penting dalam membangun citra dan kepercayaan konsumen terhadap sebuah usaha, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Namun, masih banyak pelaku UMKM yang kurang memahami pentingnya branding dan justru melakukan kesalahan-kesalahan mendasar yang berdampak langsung pada performa bisnis mereka.
Agar tidak terjebak dalam hal yang sama, pelaku usaha perlu memahami beberapa kesalahan umum dalam branding yang sebaiknya dihindari.
1. Tidak Memiliki Identitas Brand yang Jelas
Salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan oleh UMKM adalah tidak menentukan identitas brand secara jelas.
Banyak pelaku usaha yang belum menentukan visi, misi, serta nilai-nilai yang ingin dibawa oleh mereknya.
Padahal, identitas brand yang kuat akan membantu menciptakan konsistensi dalam komunikasi, tampilan visual, hingga strategi pemasaran.
Tanpa arah yang jelas, brand menjadi sulit dikenali dan kehilangan daya tarik di mata konsumen.
2. Desain Logo dan Visual Kurang Profesional
Masih banyak UMKM yang mengabaikan pentingnya desain visual, seperti logo, warna, dan font.
Desain yang asal-asalan akan memberikan kesan bahwa brand tidak profesional. Dalam era digital, tampilan visual menjadi titik pertama yang dilihat oleh konsumen.
Logo dan elemen visual yang tidak dirancang secara matang akan mengurangi kepercayaan, meskipun produk yang ditawarkan berkualitas tinggi.
3. Tidak Konsisten dalam Branding
Inkonstistensi dalam branding juga menjadi kesalahan yang sering terjadi.
Misalnya, penggunaan logo yang berbeda-beda di setiap platform, tone of voice yang tidak seragam, hingga pesan promosi yang saling bertentangan.
Ketidakkonsistenan ini akan membuat konsumen bingung dan merusak citra brand.
Branding yang baik harus terlihat dan terdengar sama di semua media, baik online maupun offline.
4. Mengabaikan Target Pasar
Tidak memahami siapa target pasar adalah kesalahan besar dalam strategi branding.
Banyak UMKM yang mencoba menjangkau semua kalangan, namun akhirnya tidak menarik perhatian siapa pun secara spesifik.
Penting bagi pelaku usaha untuk menentukan siapa yang akan menjadi pelanggan utama dan menyesuaikan branding sesuai kebutuhan dan preferensi mereka.
Komunikasi yang tepat sasaran akan lebih efektif dan membangun koneksi emosional dengan konsumen.
5. Tidak Aktif di Media Sosial
Di era digital seperti sekarang, kehadiran aktif di media sosial menjadi sangat penting.
Sayangnya, masih ada UMKM yang belum memanfaatkan platform ini secara optimal.
Kurangnya interaksi, posting yang jarang, atau konten yang tidak menarik akan membuat brand kehilangan peluang untuk dikenal lebih luas.
Media sosial bukan hanya alat promosi, tetapi juga sarana membangun hubungan dengan pelanggan.
6. Tidak Memiliki Storytelling yang Kuat
Brand yang sukses umumnya memiliki cerita yang menginspirasi atau menarik perhatian. Sayangnya, banyak UMKM yang belum mengangkat cerita di balik produk atau perjalanan usahanya.
Padahal, storytelling bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk membangun kedekatan emosional dengan audiens.
Branding bukan sekadar membuat logo atau slogan. Branding adalah cara bagaimana usaha dipersepsikan oleh konsumen.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, UMKM akan memiliki peluang lebih besar untuk tumbuh, dikenal, dan dipercaya pasar.***