Baznas Bondowoso Dorong Ekonomi Desa Berbasis Gotong Royong  dengan Menyalurkan 55 Ekor Domba

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Thursday, 31 July 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) terus memperkuat upaya pengentasan kemiskinan berbasis potensi lokal.

Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah menyalurkan bantuan 55 ekor domba kepada dua kelompok ternak, yaitu Kelompok Jaya Bersama di Desa Bendoarum, Kecamatan Wonosari, dan Kelompok Lumbung Berdaya di Desa Curahpoh, Kecamatan Curahdami.

Bantuan tersebut terdiri atas 50 ekor domba betina dan 5 ekor domba jantan dengan nilai total Rp 75 juta.

Penyerahan dilakukan langsung oleh Wakil Ketua II Baznas Provinsi Jawa Timur.

Bukan hanya itu, pemerintah daerah melalui Bupati Bondowoso yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Fathur Rozi, juga menyerahkan bantuan tambahan berupa rumah layak huni senilai Rp 20 juta pada Kamis (31/7/2025).

Baca Juga :  Pemkab Sidoarjo Resmikan 346 Koperasi Merah Putih untuk Penguatan Ekonomi Desa

Ketua Baznas Bondowoso, KH. Ahmadi, menyampaikan rasa syukur dan optimisme terhadap program ini.

Ia memberikan contoh kesuksesan serupa di Desa Sulek yang saat ini menjadi model pengembangan ekonomi masyarakat berbasis peternakan.

Dalam kurun waktu empat tahun, bantuan awal sebanyak 65 ekor kambing berhasil berkembang menjadi 700 ekor dan bahkan menarik perhatian akademisi sebagai bahan penelitian mahasiswa program doktoral.

Baznas Bondowoso berkolaborasi dengan Baznas Provinsi menerapkan pola kandang komunal sebagai metode budidaya.

Menurut KH. Ahmadi, sistem ini dianggap efektif dalam menjaga kesehatan ternak, meningkatkan populasi, serta memperkuat kerja sama antaranggota kelompok.

Pola tersebut melibatkan pembagian tugas secara bergilir, termasuk jadwal piket malam, sehingga seluruh anggota kelompok memiliki rasa tanggung jawab yang sama.

Baca Juga :  DKPP Kediri Intensifkan Pemantauan Harga Pangan di 10 Pasar Tradisional

KH. Ahmadi menegaskan bahwa tujuan utama dari program ini bukan hanya sekadar beternak,

tetapi juga membangun kemandirian ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara bersama-sama.

Ia mengingatkan agar penerima bantuan aktif berkoordinasi dengan Dinas Peternakan setempat untuk mendapatkan pendampingan teknis.

Selain itu, bantuan domba yang diberikan diharapkan tidak dijual atau disembelih, melainkan dikelola dengan baik agar berkembang biak dan memberikan manfaat jangka panjang.

Fathur Rozi, Sekretaris Daerah Bondowoso,  menambahkan pernyataannya, bahwa bantuan dalam bentuk ternak dinilai lebih produktif dibandingkan bantuan tunai.

Menurutnya, bantuan uang bisa habis dalam waktu singkat, sedangkan bantuan berupa ternak dapat berkembang dan memberikan hasil yang berkelanjutan jika dikelola secara tepat.

Baca Juga :  Bulog Gandeng Koperasi Desa Merah Putih, Dorong Kedaulatan Pangan Berbasis Petani Lokal

Fathur Rozi juga meminta Dinas Peternakan untuk melakukan pendampingan secara intensif.

Ia berharap jika populasi domba meningkat, hasil pengembangannya dapat disalurkan kembali kepada warga lain sehingga manfaat program dapat dirasakan secara luas sesuai dengan semangat kelompok “Jaya Bersama”.

Diketahui, domba bantuan ini memiliki kemampuan melahirkan dua ekor anak sekaligus, sehingga peluang pengembangan populasi ternak dinilai cukup tinggi.

Dengan pengelolaan yang baik, program ini diharapkan mampu menciptakan kemandirian ekonomi sekaligus menumbuhkan semangat gotong royong di tengah masyarakat desa.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Cara Pencairan Dana KIP Kuliah 2025: Panduan Lengkap untuk Mahasiswa
Panduan Lengkap Cara Cek Penerima dan Status PIP September 2025
Anggaran CPNS 2026 Disiapkan Rp52 Triliun, Ini Strategi Persiapan untuk Calon Peserta
Pendaftaran Relawan Pajak DJP 2025 Resmi Dibuka, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya
Harga Cabai Merah Keriting di Kediri Naik Rp8.000 Akibat Pasokan Menyusut
Bayar PBB di Jombang Kini Lebih Mudah Lewat Kanal Digital
Batik Sari Warni Madiun: Melestarikan Kearifan Lokal Lewat Kain Bernilai Seni
APBD Surabaya 2026 Difokuskan pada Efisiensi dan Program Pro-Rakyat

Berita Terkait

Tuesday, 16 September 2025 - 14:00 WIB

Cara Pencairan Dana KIP Kuliah 2025: Panduan Lengkap untuk Mahasiswa

Tuesday, 16 September 2025 - 12:00 WIB

Panduan Lengkap Cara Cek Penerima dan Status PIP September 2025

Tuesday, 16 September 2025 - 10:00 WIB

Anggaran CPNS 2026 Disiapkan Rp52 Triliun, Ini Strategi Persiapan untuk Calon Peserta

Tuesday, 16 September 2025 - 08:22 WIB

Pendaftaran Relawan Pajak DJP 2025 Resmi Dibuka, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya

Monday, 15 September 2025 - 20:30 WIB

Harga Cabai Merah Keriting di Kediri Naik Rp8.000 Akibat Pasokan Menyusut

Berita Terbaru