Petani Jombang Beralih ke Jagung Usai Panen Padi Kedua, Strategi Hadapi Minimnya Air Irigasi

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Tuesday, 5 August 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Menjelang berakhirnya musim panen padi kedua di sejumlah wilayah Kabupaten Jombang, sebagian besar petani mulai mengolah kembali lahan mereka untuk ditanami jagung.

Pergeseran pola tanam ini menjadi langkah adaptif para petani dalam menghadapi keterbatasan pasokan air irigasi yang mulai dirasakan memasuki musim kemarau.

Syaifuddin, seorang petani dari Desa Murukan, Kecamatan Mojoagung, menjelaskan bahwa hampir semua petani di desanya telah menyiapkan lahan untuk beralih ke tanaman jagung.

Ia menyebut bahwa menanam padi kembali akan sulit dilakukan karena keterbatasan air, kecuali bagi petani yang tinggal di sekitar aliran sungai yang masih memiliki irigasi cukup.

Menurutnya, jagung menjadi pilihan yang lebih tepat saat musim kemarau karena tidak membutuhkan banyak air.

Baca Juga :  Sumenep Dorong Melon Lokal Tembus Pasar Nasional Lewat Modernisasi Pertanian

Ia juga berharap harga jagung pada musim tanam kali ini dapat memberikan keuntungan yang memadai bagi petani.

Sementara itu, Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Mojoagung, Gaguk Dwi Afandi, mengonfirmasi bahwa panen padi di wilayahnya memang hampir selesai.

Ia menyampaikan bahwa sejumlah desa sudah memulai penanaman jagung sebagai alternatif.

“Hingga awal Agustus, sudah ada lima desa yang menanam jagung, yaitu Desa Betek, Johowinong, Murukan, Karobelah, dan Seketi. Desa Dukuhdimoro juga diperkirakan segera menyusul,” jelasnya.

Namun, tidak semua wilayah menerapkan strategi yang sama. Gaguk menuturkan bahwa beberapa desa lain seperti Tejo, Kauman, Janti, dan Mancilan masih memilih menanam padi.

Keputusan ini didukung oleh ketersediaan air irigasi yang mencukupi di daerah tersebut serta prediksi adanya kemarau basah yang memungkinkan penanaman padi dilakukan kembali.

Baca Juga :  Inovasi Petani Malang: Pembibitan Padi di Lahan Kering Lebih Praktis dan Efisien

“Di wilayah dengan irigasi lancar, petani tetap melanjutkan penanaman padi. Kondisi cuaca yang diperkirakan lebih bersahabat juga menjadi faktor pendukung,” tambahnya.

Meski tren peralihan ke jagung masih terlihat, Gaguk memperkirakan bahwa luas lahan tanam jagung tahun ini akan sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

Faktor cuaca, kondisi irigasi, dan pertimbangan ekonomi petani menjadi penyebab perubahan ini.

“Jika tahun lalu jagung mendominasi, tahun ini ada sebagian lahan yang kembali digunakan untuk padi, khususnya di daerah dengan akses irigasi yang baik,” ujarnya.

Pergeseran pola tanam ini menunjukkan fleksibilitas petani Jombang dalam menghadapi tantangan iklim dan sumber daya air.

Selain itu, langkah ini diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas hasil pertanian daerah, baik untuk komoditas padi maupun jagung, sesuai dengan kondisi lingkungan masing-masing desa.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

18 Desa di Sampang Terima Bantuan Rp 10,15 Miliar dari Pemprov Jatim untuk Infrastruktur dan Layanan Publik
Program Sehari Ngantor di Kecamatan Dorong Pemerataan Layanan Publik dan Kemandirian Ekonomi di Lumajang
Pasar Hewan Aeng Sareh Butuh Revitalisasi, Pemkab Sampang Harap Dukungan Pemprov Jatim
Pertumbuhan Ekonomi Sampang Turun 1,3 Persen, Cuaca dan Daya Beli Jadi Penyebab Utama
Panen Tembakau di Sampang Dihantui Ketidakpastian Harga Akibat Gudang Belum Beroperasi
PLN Wujudkan Ketahanan Pangan dan Akses Air Bersih di Ponorogo dan Probolinggo Sambut HUT RI ke-80
Pasar Sukodono Jadi Contoh Nasional, Bambang Haryo Apresiasi Pasar Berstandar SNI di Sidoarjo
Jawa Timur Perkuat Kerja Sama dengan Australia, Fokus pada Ketahanan Pangan, Energi Terbarukan, dan UKM

Berita Terkait

Wednesday, 6 August 2025 - 21:00 WIB

18 Desa di Sampang Terima Bantuan Rp 10,15 Miliar dari Pemprov Jatim untuk Infrastruktur dan Layanan Publik

Wednesday, 6 August 2025 - 20:30 WIB

Program Sehari Ngantor di Kecamatan Dorong Pemerataan Layanan Publik dan Kemandirian Ekonomi di Lumajang

Wednesday, 6 August 2025 - 20:00 WIB

Pasar Hewan Aeng Sareh Butuh Revitalisasi, Pemkab Sampang Harap Dukungan Pemprov Jatim

Wednesday, 6 August 2025 - 19:30 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Sampang Turun 1,3 Persen, Cuaca dan Daya Beli Jadi Penyebab Utama

Wednesday, 6 August 2025 - 19:00 WIB

Panen Tembakau di Sampang Dihantui Ketidakpastian Harga Akibat Gudang Belum Beroperasi

Berita Terbaru