Desa Sekaran Lamongan Kembangkan TPS 3R, Ubah Limbah Organik Jadi Pupuk dan Pakan Ternak

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Sunday, 7 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Desa Sekaran, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, menghadirkan terobosan baru dalam pengelolaan limbah organik melalui Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R).

Inisiatif ini dinilai strategis karena mendukung program swasembada pangan sekaligus memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

Melalui pengolahan sampah rumah tangga dan kotoran ternak, masyarakat berhasil memproduksi pupuk organik dalam bentuk cair maupun padat, serta pakan maggot yang bermanfaat untuk ikan dan ayam.

Hasilnya, produktivitas pertanian meningkat signifikan dan biaya produksi dapat ditekan.

Program ini merupakan kerja sama antara Universitas Islam Lamongan (Unisla) dan pemerintah desa.

Dosen Prodi Peternakan Unisla, Anik Fadlilah, menjelaskan bahwa integrasi pengelolaan limbah dengan budidaya pertanian-peternakan bisa menciptakan sistem pertanian berkelanjutan.

Baca Juga :  Kodim 0812 Lamongan Gandeng UNISLA Kembangkan Padi Malai Jumbo untuk Dukung Swasembada Pangan Nasional

Dirinya megatakan bahwa produktivitas tanaman melon bahkan melonjak sekitar 30 persen setelah menggunakan pupuk organik hasil olahan TPS 3R.

Selain peningkatan hasil panen, Anik juga menekankan pentingnya pergeseran pola pikir petani dari ketergantungan pupuk kimia menuju pemanfaatan pupuk organik.

Menurutnya lagi, Unisla berkomitmen untuk bisa memberikan edukasi serta pendampingan melalui sosialisasi manfaat ekologis dan ekonomis.

Dan dampak positifnya, salah satunya adalah dari penggunaan pupuk organik adalah efisiensi biaya.

Data menunjukkan bahwa petani mampu menghemat pengeluaran operasional sebesar 10 hingga 20 persen per musim tanam.

Jika sebelumnya biaya pupuk kimia bisa mencapai Rp5 juta hingga Rp7 juta, kini beban tersebut dapat dikurangi secara signifikan.

Kepala Desa Sekaran, Isman Afandi, mengonfirmasi hasil evaluasi yang dilakukan kelompok sekolah tani.

Baca Juga :  Polsek Senduro Dorong Ketahanan Pangan Rumah Tangga Lewat Pemanfaatan Pekarangan Warga

Ia menyampaikan bahwa biaya produksi bahkan bisa ditekan hingga 50 persen dengan memanfaatkan pupuk organik.

Faktor utama yang mendukung keberhasilan ini adalah ketersediaan bahan baku yang melimpah, seperti limbah pasar dan kotoran ternak dari warga sekitar.

Pemerintah Desa Sekaran menilai program ini memiliki prospek jangka panjang.

Meski fasilitas TPS 3R masih dalam tahap pengembangan, Isman optimistis keberadaan program tersebut dapat menjadi contoh pengelolaan limbah produktif dan berkelanjutan.

Ia menegaskan bahwa dukungan ilmu dari perguruan tinggi, ditambah semangat warga desa, akan mempercepat keberhasilan program ini.

Kelompok sekolah tani pun telah mulai mengaplikasikan teknologi pengolahan limbah menjadi pupuk organik dalam kegiatan sehari-hari.

Baca Juga :  Inovasi Petani Malang: Pembibitan Padi di Lahan Kering Lebih Praktis dan Efisien

Langkah Desa Sekaran dalam mengelola limbah organik tidak hanya memberi manfaat bagi petani lokal, tetapi juga mendukung tujuan lebih luas yakni swasembada pangan nasional.

Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, desa mampu membangun ekosistem pertanian dan peternakan yang ramah lingkungan, efisien, dan menguntungkan secara ekonomi.

Pengelolaan limbah organik di TPS 3R Desa Sekaran menjadi contoh nyata inovasi desa dalam mendukung pertanian berkelanjutan.

Melalui sinergi antara akademisi, pemerintah desa, dan masyarakat, program ini berhasil meningkatkan produktivitas pertanian hingga 30 persen serta menekan biaya produksi hingga setengahnya.

Jika terus dikembangkan, Desa Sekaran berpotensi menjadi model percontohan nasional dalam pemanfaatan limbah untuk ketahanan pangan.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Gubernur Khofifah Tinjau Rumah Rutilahu di Nganjuk: Wujud Nyata Hunian Layak untuk Warga Berpenghasilan Rendah
Job Fair Jombang 2025: Ribuan Lowongan Kerja Dibuka, Bukti Nyata Komitmen Pemerintah Tekan Pengangguran
Petani Sumenep Sambut Awal Musim Hujan, Mulai Lakukan Penanaman Jagung 2025
Syarat Terbaru Penerima KIP Kuliah 2025: Panduan Lengkap untuk Calon Mahasiswa
Alasan dan Tujuan Pembatasan Penarikan Tunai Program KJP Plus 2025
Panduan Lengkap Dokumen yang Harus Disiapkan untuk Verifikasi Penerima Bantuan PIP 2025
Cara Mudah Cek Penerima KLJ Oktober 2025 Secara Online Melalui Situs dan Aplikasi Resmi
Syarat dan Ketentuan Pemutihan Tunggakan BPJS 2025: Siapa yang Bisa Mendapat Penghapusan Iuran?

Berita Terkait

Friday, 24 October 2025 - 21:01 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Rumah Rutilahu di Nganjuk: Wujud Nyata Hunian Layak untuk Warga Berpenghasilan Rendah

Friday, 24 October 2025 - 19:30 WIB

Job Fair Jombang 2025: Ribuan Lowongan Kerja Dibuka, Bukti Nyata Komitmen Pemerintah Tekan Pengangguran

Friday, 24 October 2025 - 19:00 WIB

Petani Sumenep Sambut Awal Musim Hujan, Mulai Lakukan Penanaman Jagung 2025

Friday, 24 October 2025 - 16:00 WIB

Syarat Terbaru Penerima KIP Kuliah 2025: Panduan Lengkap untuk Calon Mahasiswa

Friday, 24 October 2025 - 14:00 WIB

Alasan dan Tujuan Pembatasan Penarikan Tunai Program KJP Plus 2025

Berita Terbaru