UMKMJATIM.COM – Menurut data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok yang dirilis oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur pada Jumat (14/2/2025) menunjukkan variasi harga sejumlah komoditas pangan di wilayah tersebut.
Berdasarkan laporan yang mencakup 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur, perbedaan harga terlihat cukup signifikan untuk beberapa bahan pokok, mulai dari bawang hingga minyak goreng curah.
Harga Bawang Merah dan Bawang Putih
Komoditas bawang merah di Jawa Timur menunjukkan harga rata-rata sebesar Rp27.220 per kilogram.
Dari data yang dihimpun, harga tertinggi tercatat di Kota Malang dengan harga Rp34.666 per kilogram.
Sementara itu, harga terendah berada di Kabupaten Nganjuk, yaitu Rp22.000 per kilogram.
Perbedaan harga ini mencerminkan adanya disparitas pasokan dan permintaan di masing-masing daerah.
Sementara itu, bawang putih memiliki harga rata-rata sebesar Rp37.555 per kilogram di seluruh Jawa Timur.
Kabupaten Gresik dan Kabupaten Sampang mencatat harga tertinggi mencapai Rp41.000 per kilogram.
Sedangkan harga terendah untuk komoditas ini ditemukan di Kabupaten Lumajang dengan harga Rp32.000 per kilogram.
Perbedaan harga ini kemungkinan disebabkan oleh faktor distribusi dan biaya transportasi yang berbeda di setiap wilayah.
Harga Beras Medium dan Premium
Untuk komoditas beras, terdapat dua jenis yang tercatat, yakni beras medium dan beras premium.
Beras medium di Jawa Timur memiliki harga rata-rata Rp12.319 per kilogram.
Kota Pasuruan mencatat harga tertinggi sebesar Rp13.000 per kilogram, sementara Kota Blitar menjadi daerah dengan harga terendah sebesar Rp11.400 per kilogram.
Di sisi lain, harga beras premium rata-rata di Jawa Timur adalah Rp14.285 per kilogram.
Kota Surabaya tercatat memiliki harga tertinggi sebesar Rp15.380 per kilogram. Sedangkan Kabupaten Kediri menjadi daerah dengan harga beras premium terendah, yakni Rp13.250 per kilogram.
Perbedaan harga beras di berbagai wilayah dipengaruhi oleh kualitas dan varian beras yang dijual di pasar setempat.
Harga Cabe Merah Besar dan Cabe Merah Keriting
Harga cabe merah besar di Jawa Timur menunjukkan variasi yang cukup mencolok.
Harga rata-rata komoditas ini adalah Rp40.676 per kilogram.
Kabupaten Ngawi mencatat harga tertinggi hingga Rp60.000 per kilogram, sementara Kabupaten Probolinggo mencatat harga terendah sebesar Rp17.666 per kilogram.
Selisih harga yang signifikan ini mencerminkan perbedaan ketersediaan stok dan permintaan di daerah-daerah tersebut.
Sementara itu, cabe merah keriting memiliki harga rata-rata sebesar Rp38.370 per kilogram.
Kota Batu mencatat harga tertinggi sebesar Rp51.250 per kilogram, sedangkan Kabupaten Probolinggo kembali menjadi daerah dengan harga terendah, yakni Rp24.333 per kilogram.
Fluktuasi harga ini dipengaruhi oleh faktor musiman dan distribusi pasokan dari petani ke pasar.
Harga Daging Ayam Kampung dan Ayam Ras
Harga daging ayam kampung di Jawa Timur rata-rata berada di angka Rp65.504 per kilogram.
Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Lamongan mencatat harga tertinggi mencapai Rp90.000 per kilogram. Sementara itu, Kabupaten Lumajang mencatat harga terendah sebesar Rp48.500 per kilogram.
Perbedaan harga ini kemungkinan dipengaruhi oleh tingkat permintaan yang bervariasi di masing-masing wilayah.
Sedangkan harga daging ayam ras rata-rata tercatat sebesar Rp33.406 per kilogram di seluruh Jawa Timur.
Kabupaten Pamekasan menjadi daerah dengan harga tertinggi mencapai Rp41.500 per kilogram, sedangkan Kabupaten Madiun mencatat harga terendah sebesar Rp30.150 per kilogram.
Fluktuasi harga ayam ras dipengaruhi oleh faktor distribusi dan biaya produksi yang berbeda-beda.
Harga Minyak Goreng Curah
Minyak goreng curah di Jawa Timur memiliki harga rata-rata sebesar Rp18.689 per kilogram.
Harga tertinggi tercatat di Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Sampang yang mencapai Rp20.500 per kilogram.
Sedangkan harga terendah ditemukan di Kabupaten Bangkalan dengan harga Rp15.333 per kilogram.
Disparitas harga minyak goreng curah ini bisa disebabkan oleh perbedaan rantai distribusi dan biaya logistik di setiap wilayah.
Faktor yang Mempengaruhi Fluktuasi Harga
Fluktuasi harga bahan pokok di Jawa Timur dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, seperti pasokan dan permintaan, biaya distribusi, serta faktor cuaca yang memengaruhi hasil panen.
Selain itu, kebijakan pemerintah terkait distribusi dan subsidi bahan pokok juga berperan dalam menentukan harga jual di pasar.
Beberapa daerah dengan harga yang lebih tinggi biasanya mengalami keterbatasan pasokan atau biaya transportasi yang lebih mahal.
Sementara itu, daerah dengan harga lebih rendah cenderung memiliki pasokan melimpah atau lebih dekat dengan pusat produksi komoditas tersebut.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus memantau perkembangan harga bahan pokok untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga di pasaran.
Upaya ini dilakukan guna menjaga daya beli masyarakat dan mencegah gejolak harga yang dapat memengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Dengan memantau perkembangan harga secara berkala, diharapkan pemerintah dapat mengambil langkah antisipatif yang tepat dalam menjaga kestabilan harga bahan pokok.
Upaya koordinasi dengan pihak terkait, seperti distributor, produsen, dan pedagang, juga diharapkan dapat meminimalkan fluktuasi harga yang terlalu tinggi.
Secara keseluruhan, perkembangan harga bahan pokok di Jawa Timur mencerminkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal.
Pemerintah diharapkan terus aktif dalam mengawasi dan mengatur distribusi bahan pokok guna menjaga kestabilan harga dan ketersediaan pangan di masyarakat.***