UMKMJATIM.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar bersiap menyelenggarakan Bazar Ramadan 2025 dengan konsep yang lebih meriah dan terfokus di Pasar Legi.
Pemilihan lokasi tersebut bukan tanpa alasan, melainkan sebagai langkah strategis untuk kembali menggeliatkan aktivitas di pasar tradisional dan meningkatkan daya tarik masyarakat terhadap Pasar Legi sebagai pusat perdagangan lokal.
Joko Purnomo, Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Blitar,
mengungkapkan bahwa terdapat dua titik di Pasar Legi yang akan dimanfaatkan untuk pelaksanaan Bazar Ramadan 2025.
Kedua lokasi tersebut meliputi area los dan pelataran di lantai dua Pasar Legi.
Nantinya, kedua area tersebut akan dibagi menjadi zona khusus untuk penjualan takjil dan non-takjil, sehingga pengunjung dapat dengan mudah menemukan produk yang mereka inginkan.
Menurut Joko Purnomo, Bazar Ramadan 2025 ini direncanakan berlangsung selama satu bulan penuh selama bulan suci Ramadan.
Pemkot Blitar telah menyiapkan kuota sebanyak 150 stan di los lantai dua Pasar Legi dan sekitar 90 stan tambahan di pelataran.
Kuota di pelataran ini terutama ditujukan bagi pedagang takjil di sekitar Pasar Legi serta pedagang yang sebelumnya tidak mendapatkan tempat di area Bazar Takjil Jalan Kenanga Kota Blitar.
Sebagai persiapan, Disperindag Kota Blitar telah memberikan tanda khusus berupa stiker di setiap lokasi yang akan digunakan untuk Bazar Ramadan 2025.
Langkah ini dimaksudkan untuk memastikan setiap pedagang mengetahui posisi stan mereka dan meminimalisir kebingungan saat pelaksanaan acara dimulai.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini akan hadir dengan dua konsep utama. Pertama, “SAE Ramadan Festival” yang dikhususkan untuk area penjualan takjil.
Konsep ini diharapkan mampu menarik minat pengunjung yang mencari berbagai hidangan berbuka puasa, mulai dari makanan tradisional hingga kudapan modern.
Berbagai jenis takjil lezat dan minuman segar akan disajikan oleh para pedagang lokal, memberikan kesempatan bagi pelaku usaha mikro dan kecil untuk meningkatkan penjualan mereka selama Ramadan.
Sementara itu, untuk area non-takjil, Pemkot Blitar mengusung konsep “Legi Ramadan Festival”.
Zona ini akan menampilkan berbagai produk non-makanan, seperti pakaian, aksesoris, hingga kerajinan tangan khas Blitar.
Konsep ini tidak hanya menyediakan kebutuhan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri, tetapi juga mendukung ekonomi kreatif lokal dengan memberikan ruang bagi para pengrajin dan UMKM untuk memasarkan produknya.
Pemerintah daerah berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang perputaran ekonomi, tetapi juga menjadi ruang silaturahmi bagi masyarakat.
Kehadiran berbagai acara pendukung, seperti hiburan musik, lomba-lomba, dan kegiatan sosial, turut menambah daya tarik pengunjung untuk datang ke Pasar Legi selama Ramadan.
Dengan adanya “SAE Ramadan Festival” dan “Legi Ramadan Festival”, Kota Blitar diharapkan semakin hidup dan mampu memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi warganya selama bulan suci ini.***