Harga Cabai di Kediri Anjlok Lagi, Petani Mulai Rugi Meski Pasokan Stabil

Redaksi UMKM JATIM

- Redaksi

Monday, 20 October 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

UMKMJATIM.COM – Harga cabai di wilayah Kabupaten Kediri kembali mengalami penurunan tajam pada pertengahan Oktober 2025.

Berdasarkan laporan terbaru dari Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri, Minggu (19/10/2025), harga aneka jenis cabai di Pasar Induk Pare menunjukkan tren penurunan untuk hampir semua varietas.

Penurunan paling mencolok terjadi pada komoditas Cabai Rawit Merah (CRM), di mana beberapa varietas kini menyentuh harga terendah hingga Rp11.000 per kilogram.

Kondisi ini membuat sebagian besar petani mengaku mulai merugi, meski pasokan cabai di pasar tetap stabil.

Rincian Harga Cabai Rawit Merah dan Cabai Merah Keriting

Berdasarkan data APCI, varietas Cabai Rawit Merah (CRM) Brengos 99 yang sebelumnya dijual Rp18.000 kini turun menjadi Rp16.000 per kilogram.

Untuk varietas Asmoro 043, harga turun dari Rp17.000 menjadi Rp16.000 per kilogram, sedangkan varietas Prentol atau Tumi 99 turun dari Rp12.000 menjadi Rp11.000 per kilogram.

Baca Juga :  Emil Dardak: Kenaikan Pajak Daerah Jadi Kewenangan Penuh Bupati dan Wali Kota

Sementara itu, Cabai Merah Keriting (CMK) juga mengalami koreksi harga. Varietas Boos Tavi turun dari Rp34.000 menjadi Rp33.000 per kilogram, sedangkan Sibad turun dari Rp32.000 menjadi Rp31.000 per kilogram.

Ketua APCI Kabupaten Kediri, Suyono, menjelaskan bahwa penurunan harga ini sudah terjadi beberapa hari terakhir dan berdampak langsung pada kondisi ekonomi petani.

“Harga aneka cabai semuanya turun lagi hari ini, padahal pasokan tetap stabil. Khususnya untuk Cabai Rawit Merah, petani sudah mengalami kerugian,” ujarnya.

Cabai Merah Besar Turut Alami Penurunan

Selain cabai rawit dan keriting, harga Cabai Merah Besar (CMB) juga menunjukkan tren penurunan.

Varietas Gada EVO kini dijual Rp36.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp38.000, sementara Imola turun dari Rp36.000 menjadi Rp34.000 per kilogram.

Baca Juga :  Sensasi Soto Khas Sumenep: Perpaduan yang Menggugah Selera

Varietas Sandi 08 bahkan turun lebih jauh, dari Rp34.000 menjadi Rp32.000 per kilogram.

Penurunan harga serentak ini membuat banyak petani mengkhawatirkan keberlanjutan produksi di tengah biaya pupuk dan perawatan tanaman yang tetap tinggi.

Distribusi dan Pasokan Tetap Lancar

Meski harga turun, aktivitas distribusi cabai dari Pasar Induk Pare ke berbagai wilayah masih berjalan normal.

Pengiriman ke wilayah Jabodetabek tercatat meliputi 1,5 ton cabai keriting dan 3 ton cabai rawit merah.

Selain itu, industri pengolahan cabai juga menyerap pasokan cukup besar, dengan total 3 ton cabai besar, 0,7 ton cabai keriting, dan 2 ton cabai rawit.

Namun, pengiriman ke wilayah Kalimantan sementara dihentikan untuk sementara waktu.

Baca Juga :  Pengiriman Cabai Rawit ke Kalimantan Tembus 15 Ton Meski Harga Turun, Pasar Pare Tetap Bergairah

Dari sisi pasokan, Cabai Merah Besar berasal dari Kediri, Blitar, Probolinggo, dan Mataram dengan total 8 ton.

Sementara Cabai Merah Keriting didatangkan dari Kediri, Nganjuk, dan Makassar sebanyak 3 ton, serta Cabai Rawit Merah berasal dari Kediri dan Jombang dengan total 14 ton.

Petani Harapkan Intervensi Pemerintah

Dengan penurunan harga yang terus berlanjut, petani berharap ada langkah konkret dari pemerintah untuk menstabilkan harga di tingkat pasar.

Beberapa di antaranya meminta adanya program penyerapan hasil panen oleh Bulog atau koperasi daerah agar harga tidak terus tertekan.

Kondisi ini menjadi pengingat bahwa stabilitas harga komoditas pertanian sangat bergantung pada keseimbangan antara pasokan dan permintaan, serta kebijakan intervensi yang tepat waktu dari pemerintah.***

Facebook Comments Box

Berita Terkait

UMKM Malang Raya Didorong Naik Kelas: Penguatan Ekosistem dari Hulu ke Hilir Jadi Fokus Utama
Kemendag Pastikan Stok dan Harga Minyak Goreng MINYAKITA Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru
BPJS Kesehatan Surabaya Perkuat Langkah Anti-Fraud JKN Lewat Kolaborasi Lintas Sektor
Cara Cek BPNT Desember 2025 Lewat Aplikasi Cek Bansos: Praktis, Cepat, dan Akurat
Pertamina Patra Niaga Siapkan Satgas Nataru 2025–2026 untuk Jaga Kelancaran Distribusi Energi di Jatimbalinus
Sidomulyo Siapkan Lompatan Besar Usai Ekspor Perdana 20 Ton Kopi ke Mesir: Desa Jadi Model Transformasi Ekonomi Berbasis Koperasi
Batu Night Spectacular Rayakan HUT ke-17: Tantangan, Inovasi, dan Komitmen Bertahan di Dunia Wisata Malam
Update Rincian Iuran BPJS Kesehatan Desember 2025 untuk Peserta Mandiri: Lengkap dan Terbaru

Berita Terkait

Friday, 5 December 2025 - 20:30 WIB

UMKM Malang Raya Didorong Naik Kelas: Penguatan Ekosistem dari Hulu ke Hilir Jadi Fokus Utama

Friday, 5 December 2025 - 20:00 WIB

Kemendag Pastikan Stok dan Harga Minyak Goreng MINYAKITA Stabil Jelang Natal dan Tahun Baru

Friday, 5 December 2025 - 19:30 WIB

BPJS Kesehatan Surabaya Perkuat Langkah Anti-Fraud JKN Lewat Kolaborasi Lintas Sektor

Friday, 5 December 2025 - 19:00 WIB

Cara Cek BPNT Desember 2025 Lewat Aplikasi Cek Bansos: Praktis, Cepat, dan Akurat

Tuesday, 2 December 2025 - 20:00 WIB

Pertamina Patra Niaga Siapkan Satgas Nataru 2025–2026 untuk Jaga Kelancaran Distribusi Energi di Jatimbalinus

Berita Terbaru